Kruskal-Wallis diperoleh p=0,001, p0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan keadaan sewaktu pulang. Penderita Hepatitis B
pulang berobat jalan secara bermakna memiliki lama rawatan yang lebih lama dibandingkan pulang atas permintaan sendiri dan meninggal.
4.3.10. Tipe Hepatitis B Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Distribusi proporsi tipe Hepatitis B berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I
Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15. Distribusi Proporsi Tipe Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Putri Hijau Medan
Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013
Χ
2
= 11,224 p= 0,04
Berdasarkan tabel 4.15. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi dari 84 penderita Hepatitis B dalam keadaan pulang berobat jalan adalah bertipe akut 82,1 69
orang, proporsi tertinggi dari 17 penderita Hepatitis B dalam keadaan pulang atas permintaan sendiri adalah bertipe akut 82,4 14 orang dan proporsi tertinggi dari 7
penderita Hepatitis B dalam keadaan sewaktu pulang meninggal adalah bertipe
kronis 71,4 5 orang. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak dapat menggunakan uji Chi-
Square dikarenakan terdapat 2 sel 33,3 memiliki nilai expected5.
Keadaan Sewaktu
Pulang Tipe Hepatitis B
Jumlah Akut
Kronis f
f f
PBJ PAPS
Meninggal 69
14 2
82,1 82,4
28,6 15
3 5
17,9 17,6
71,4 84
17 7
100,0 100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
0.0 3.7
4.6 18.5
16.7 13.0
13.0 5.6
3.7
0.9 0.9
9.3 1.9
3.7 2.8
0.9 0.9
20 15
10 5
5 10
15 0-4 tahun
5-11 tahun 12-16 tahun
17-25 tahun 26-35 tahun
36-45 tahun 46-55 tahun
56-65 tahun 65 tahun
Proporsi U
m u
r
Perempuan Laki-Laki
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi umur tertinggi adalah kelompok umur 17-25 tahun termasuk kelompok usia remaja akhir menurut
Depkes 2009 yaitu sebesar 27,8 laki-laki 18,5 dan perempuan 9,3 dan yang terendah adalah proporsi kelompok umur 0-4 tahun 0 laki-laki 0 dan
perempuan 0. Distribusi proporsi jenis kelamin adalah laki-laki 78,7 dan perempuan
21,3. Laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Banyaknya proporsi penderita Hepatitis B laki-laki umur remaja akhir dikaitkan dengan perilaku dan gaya hidup
serta perilaku seksual tidak aman sebagai faktor risiko tertularnya virus Hepatitis B yaitu melalui jarum suntik yang tidak steril dari pembuatan tato, pemakaian alat
cukur, pecandu napza suntikan dan homoseksual lebih banyak terjadi pada laki- laki.
24
Dari hasil penelitian yang dilakukan Elizabeth 2010 di RSUD Rantau Prapat Kabupaten Labuhan Batu, distribusi proporsi jenis kelamin laki-laki lebih
tinggi daripada perempuan yaitu laki-laki 63,5 dan perempuan 36,5.
5.1.2. Agama