Lama Rawatan Keadaan Sewaktu Pulang Tabel 4.5. 35.2 16.7

a. Lama Rawatan

Tabel 4.4. Distribusi Proporsi Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Lama Rawatan di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Lama Rawatan Mean Standar Deviasi Coef of Variation Minimum Maximum 10,49 4,944 24,439 2 25 Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita Hepatitis B rawat inap adalah 10,49 hari 10 hari dan standar deviasi 4,944. Coefficient Of Variation 24,439 10 artinya lama rawatan penderita Hepatitis B rawat inap bervariasi dimana lama rawatan minimum 2 hari dan maksimum 25 hari.

b. Keadaan Sewaktu Pulang Tabel 4.5.

Distribusi Proporsi Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Keaadan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Keadaan Sewaktu Pulang f PBJ PAPS Meninggal 84 17 7

77,8 15,7

6,5 Jumlah 108 100,0 Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa proporsi penderita Hepatitis B rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah pulang berobat jalan 77,8 84 orang dan yang terendah adalah meninggal 6,5 7 orang. Universitas Sumatera Utara 4.3. Analisis Bivariat 4.3.1. Umur Berdasarkan Tipe Hepatitis B Distribusi proporsi umur berdasarkan tipe Hepatitis B penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Distribusi Proporsi Umur Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Tipe Hepatitis B di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Tipe Hepatitis B Umur tahun Jumlah 0-11 12-45 45 f f f f Akut Kronis 5 5,9 58 16 68,2 69,6 22 7 25,9 20,4 85 23 100,0 100,0 Χ 2 = 1,497 p= 0,473 Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi dari 85 penderita Hepatitis B tipe akut adalah pada kelompok umur 12-45 tahun 68,2 58 orang dan proporsi tertinggi dari 23 penderita Hepatitis B tipe kronis adalah pada kelompok umur 12-45 tahun 69,6 16 orang. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak dapat menggunakan uji Chi- Squaredikarenakan terdapat 2 sel 33,3 memiliki nilai expected5.

4.3.2. Umur Berdasarkan Kadar SGOT

Distribusi proporsi umur berdasarkan kadar SGOT penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Proporsi Umur Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Kadar SGOT Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Kadar SGOT Umur tahun Jumlah 0-11 12-45 45 f f f f Normal Sedang Tinggi 1 1 3 2,4 5,0 6,4 30 14 30 73,2 70,0 63,8 10 5 14 24,4 25,0 29,8 41 20 47 100,0 100,0 100,0 Χ 2 =1,299 p= 0,862 Berdasarkan tabel 4.7. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi dari 41 penderita Hepatitis B dengan kadar SGOT normal adalah pada kelompok umur 12-45 tahun 73,2 30 orang, proporsi tertinggi dari 20 penderita Hepatitis B dengan kadar SGOT sedang adalah pada kelompok umur 12-45 tahun 70,0 14 orang dan proporsi tertinggi dari 47 penderita Hepatitis B dengan kadar SGOT tinggi adalah pada kelompok umur 12-45 tahun 63,8 30 orang. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak dapat menggunakan uji Chi- Square dikarenakan terdapat 3 sel 33,3 memiliki nilai expected5.

4.3.3. Umur Berdasarkan Kadar SGPT

Distribusi proporsi umur berdasarkan kadar SGPT penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Distribusi Proporsi Umur Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Kadar SGPT di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Kadar SGPT Umur tahun Jumlah 0-11 12-45 45 f f f f Normal Sedang Tinggi 2 3 9,1 4,8 17 14 43 70,8 63,6 69,4 7 6 16 29,2 27,3 25,8 24 22 62 100,0 100,0 100,0 Χ 2 = 2,239 p= 0,692 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.8. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi dari 24 penderita Hepatitis B dengan kadar SGPT normal adalah pada kelompok umur 12-45 tahun 70,8 17 orang, proporsi tertinggi dari 22 penderita Hepatitis B dengan kadar SGPT sedang adalah pada kelompok umur 12-45 tahun 63,6 14 orang dan proporsi tertinggi dari 62 penderita Hepatitis B dengan kadar SGOT tinggi adalah pada kelompok umur 12-45 tahun 69,4 43 orang. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak dapat menggunakan uji Chi- Square dikarenakan terdapat 3 sel 33,3 memiliki nilai expected5.

4.3.4. Umur Berdasarkan Kadar Bilirubin

Distribusi proporsi umur berdasarkan kadar Bilirubin penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Distribusi Proporsi Umur Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Kadar Bilirubin di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Kadar Bilirubin Umur tahun Jumlah 0-11 12-45 45 f f f f Normal Tidak normal 1 4 4,3 4,7 17 57 73,9 67,1 5 24 21,7 28,2 23 85 100,0 100,0 Χ 2 = 0,414 p= 0,813 Berdasarkan tabel 4.9. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi dari 23 penderita Hepatitis B dengan kadar Bilirubin normal adalah pada kelompok umur 12-45 tahun tahun 73,9 17 orang, proporsi tertinggi dari 85 penderita Hepatitis B dengan kadar Bilirubin tidak normal adalah pada kelompok umur 12-45 tahun 67,1 57 orang. Universitas Sumatera Utara Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak dapat menggunakan uji Chi- Square dikarenakan terdapat 2 sel 33,3 memiliki nilai expected5.

4.3.5. Jenis Kelamin Berdasarkan Kadar SGOT

Distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan kadar SGOT penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Kadar SGOT di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Χ 2 = 1,752 p= 0,416 Berdasarkan tabel 4.10.dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi dari 41 penderita Hepatitis B dengan kadar SGOT normal adalah pada laki-laki 85,4 35 orang, proporsi tertinggi dari 20 penderita Hepatitis B dengan kadar SGOT sedang adalah pada laki-laki 75,0 15 orang dan proporsi tertinggi dari 47 penderita Hepatitis B dengan kadar SGOT tinggi adalah pada laki-laki 74,5 35 orang. Hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,416, p0,05artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan kadar SGOT. Kadar SGOT Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan f f f Normal Sedang Tinggi 35 15 35 85,4 75,0 74,5 6 5 12 14,6 25,0 25,5 41 20 47 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.3.6. Jenis Kelamin Berdasarkan Kadar SGPT

Distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan kadar SGPT penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Kadar SGPT di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Χ 2 = 5,965 p= 0,051 Berdasarkan tabel 4.11.dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi dari 24 penderita Hepatitis B dengan kadar SGPT normal adalah pada laki-laki 95,8 23 orang, proporsi tertinggi dari 22 penderita Hepatitis B dengan kadar SGPT sedang adalah pada laki-laki 68,2 15 orang dan proporsi tertinggi dari 62 penderita Hepatitis B dengan kadar SGPT tinggi adalah pada laki-laki 75,8 47 orang. Hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,051, p0,05 artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan kadar SGPT.

4.3.7. Kadar Bilirubin Berdasarkan Tipe Hepatitis B

Distribusi proporsi kadar Bilirubin berdasarkan tipe Hepatitis B penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.12. Kadar SGPT Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan f f f Normal Sedang Tinggi 23 15 47 95,8 68,2 75,8 1 7 15

4,2 31,8

24,2 24 22 62 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Distribusi Proporsi Kadar Bilirubin Berdasarkan Tipe Hepatitis B Penderita Hepatitis B Rawat Inap di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Χ 2 = 5,545 p= 0,019 Berdasarkan tabel 4.12. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi dari 85 penderita Hepatitis B tipe akut adalah dengan kadar Bilirubin tidak normal 83,5 71 orang, proporsi tertinggi dari 23 penderita Hepatitis B tipe kronis adalah dengan kadar bilirubin tidak normal 60,9 14 orang. Hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,019, p0,05 artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara tipe Hepatitis B dengan kadar bilirubin.

4.3.8. Lama Rawatan Berdasarkan Tipe Hepatitis B

Distribusi proporsi lama rawatan berdasarkan tipe Hepatitis B penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13. Distribusi Proporsi Lama rawatan Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Tipe Hepatitis B di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Tipe Hepatitis B Lama Rawatan Rata-Rata Hari n Mean SD Akut Kronis 85 23

10,29 11,22

4,842 5,351 Berdasarkan tabel 4.13. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata pada 85 penderita Hepatitis B tipe akut adalah 10,29 hari 10 hari dengan standar deviasi Tipe Hepatitis B Kadar Bilirubin Jumlah Normal Tidak Normal f f f Akut 14 16,5 71 83,5 85 100,0 Kronis 9 39,1 14 60,9 23 100,0 Universitas Sumatera Utara 4,842 dan lama rawatan rata-rata pada 23 penderita HepatitisB tipe kronis adalah 11,22 hari 11 hari dengan standar deviasi 5,351. Pada uji Tests of Normality, lama rawatan rata-rata berdasarkan tipe Hepatitis Bakut mempunyai nilai p=0,000, sedangkan tipe Hepatitis B kronis p=0,063. Nilai salah satu variabel p0,05, artinya data tersebut berdistribusi tidak normal. Berdasarkan hasil uji statistik Mann-Whitney diperoleh p=0,555, p0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan tipe Hepatitis B.

4.3.9. Lama Rawatan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi lama rawatan berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14. Distribusi Proporsi Lama rawatan Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010- 2013 Keadaan Sewaktu Pulang Lama Rawatan Rata-Rata Hari n Mean SD PBJ PAPS Meninggal 84 17 7 11,18 9,53 4,57 4,862 4,584 1,618 Jumlah 108 10,49 4,944 Pada uji Tests of Normality, lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang dimana PBJ mempunyai nilai p=0,000, PAPS mempunyai nilai p=0,076 dan meninggal mempunyai nilai p=0,200. Nilai salah satu variabel p0,05 , artinya data tersebut berdistribusi tidak normal. Berdasarkan hasil uji statistik Universitas Sumatera Utara Kruskal-Wallis diperoleh p=0,001, p0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan keadaan sewaktu pulang. Penderita Hepatitis B pulang berobat jalan secara bermakna memiliki lama rawatan yang lebih lama dibandingkan pulang atas permintaan sendiri dan meninggal.

4.3.10. Tipe Hepatitis B Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi tipe Hepatitis B berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.15. Tabel 4.15. Distribusi Proporsi Tipe Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013 Χ 2 = 11,224 p= 0,04 Berdasarkan tabel 4.15. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi dari 84 penderita Hepatitis B dalam keadaan pulang berobat jalan adalah bertipe akut 82,1 69 orang, proporsi tertinggi dari 17 penderita Hepatitis B dalam keadaan pulang atas permintaan sendiri adalah bertipe akut 82,4 14 orang dan proporsi tertinggi dari 7 penderita Hepatitis B dalam keadaan sewaktu pulang meninggal adalah bertipe kronis 71,4 5 orang. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak dapat menggunakan uji Chi- Square dikarenakan terdapat 2 sel 33,3 memiliki nilai expected5. Keadaan Sewaktu Pulang Tipe Hepatitis B Jumlah Akut Kronis f f f PBJ PAPS Meninggal 69 14 2 82,1 82,4 28,6 15 3 5 17,9 17,6 71,4 84 17 7 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara 0.0 3.7 4.6 18.5 16.7 13.0 13.0 5.6 3.7 0.9 0.9 9.3 1.9 3.7 2.8 0.9 0.9 20 15 10 5 5 10 15 0-4 tahun 5-11 tahun 12-16 tahun 17-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun 65 tahun Proporsi U m u r Perempuan Laki-Laki Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi umur tertinggi adalah kelompok umur 17-25 tahun termasuk kelompok usia remaja akhir menurut Depkes 2009 yaitu sebesar 27,8 laki-laki 18,5 dan perempuan 9,3 dan yang terendah adalah proporsi kelompok umur 0-4 tahun 0 laki-laki 0 dan perempuan 0. Distribusi proporsi jenis kelamin adalah laki-laki 78,7 dan perempuan 21,3. Laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Banyaknya proporsi penderita Hepatitis B laki-laki umur remaja akhir dikaitkan dengan perilaku dan gaya hidup serta perilaku seksual tidak aman sebagai faktor risiko tertularnya virus Hepatitis B yaitu melalui jarum suntik yang tidak steril dari pembuatan tato, pemakaian alat cukur, pecandu napza suntikan dan homoseksual lebih banyak terjadi pada laki- laki. 24 Dari hasil penelitian yang dilakukan Elizabeth 2010 di RSUD Rantau Prapat Kabupaten Labuhan Batu, distribusi proporsi jenis kelamin laki-laki lebih tinggi daripada perempuan yaitu laki-laki 63,5 dan perempuan 36,5.

5.1.2. Agama

Proporsi penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Kesdam IBukit Barisan Medan tahun 2010-2013 berdasarkan agama dapat dilihat pada gambar 5.2. Universitas Sumatera Utara

85.2 14.8

Agama Islam Kristen Universitas Sumatera Utara 10.2 7.4 19.4 36.1 20.4 6.5 5 10 15 20 25 30 35 40 P ro p o rs i Pekerjaan Universitas Sumatera Utara Penderita Hepatitis B yang memiliki risiko tinggi penularan adalah mereka yang pekerjaannya kontak langsung dengan darah atau bekerja sebagai tenaga kesehatan. 34 Hasil penelitian Andi 2012 menunjukkan bahwa jenis pekerjaan yang dimiliki responden lebih banyak dengan pekerjaan PNS non medis sebesar 25 dan yang memiliki pekerjaan sebagai tenaga kesehatan PNS medis adalah sebesar 13,2 yaitu 20,6 pada kelompok kasus dan 5,9 pada kelompok kontrol. Hasil penelitian oleh Friska 2007 di RSU Dr. Pirngadi Medan diperoleh proporsi tertinggi penderita Hepatitis B berdasarkan pekerjaan adalah wiraswasta 36,8.

5.1.4. Status Pernikahan

Proporsi penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Kesdam IBukit Barisan Medan tahun 2010-2013 berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada gambar 5.4. Universitas Sumatera Utara

64.8 35.2

Status Pernikahan Menikah Tidak menikah Universitas Sumatera Utara

83.3 16.7

Tempat Tinggal Medan Luar Medan Universitas Sumatera Utara bahwa bukan hanya penderita Hepatitis B yang berada di Medan memanfaatkan pelayanan kesehatan rumah sakit ini, namun penderita luar Medan Binjai, Singkil, Sidikalang, Karo, Nias, Sibolga juga berobat ke Rumah Sakit Tingkat II Kesdam IBukit Barisan Medan. Berdasarkan Profil Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB, menjadi rumah sakit untuk prajurit, PNS TNI beserta keluarganya dan masyarakat sekaligus sebagai rumah sakit rujukan wilayah barat Indonesia dengan di dukung sarana dan prasarana yang memadai dan tenaga dokter spesialis dan sub spesialis yang lengkap. Penelitian Friska 2007 di RSU Dr. Pirngadi Medan, proporsi tertinggi tempat tinggal penderita hepatitis B adalah Medan 82,1.

5.2. Kadar Bilirubin