Data Reduction Reduksi Data Data Display Penyajian Data

Bentuk penyajian data yang digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif 29 , artinya analisis berdasarkan observasi di lapangan dan pandangan secara teoritis untuk mendiskripsikan secara jelas tentang Kontribusi organisasi Islam Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyyah terhadap Perkembangan Pendidikan Islam di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

3. Conclusion DrawingVerification Menarik Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data yaitu penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkindapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dalam penelitian kualitatif mungkin saja bisa berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Data yang sudah dipolakan, kemudian difokuskan, dan disusun secara sistematik dalam bentuk naratif. Kemudian melalui induksi, data tersebut disimpulkan sehingga makna data dapat ditemukan dalam bentuk tafsiran argumentasi. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Kesimpulan yang diambil sekiranya masih terdapat kekurangan, maka akan ditambahkan 30 . 29 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada: 2003, h. 70 30 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, h. 207 Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai penelitian di lapangan. Pada saat wawancarainterview, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban nara sumber yang diwawancarai.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah

Organisasi Islam Nahdlatul Ulama NU dan Muhammadiyyah merupakan organisasi Islam yang terbesar di Indonesia. Latar belakang munculnya organisasi-organisasi Islam di Indonesia lebih banyak dikarenakan mulai tumbuhnya sikap patriotisme dan rasa nasionalisme sekaligus sebagai respon terhadap kepincangan-kepincangan yang ada di kalangan masyarakat Indonesia pada akhir abad ke-19 yang mengalami kemunduran total sebagai eksploitasi politik pemerintah kolonial Belanda. Langkah pertama diwujudkan dalam bentuk kesadaran berorganisasi 31 . Beruntungnya bangsa ini memiliki dua organisasiini. Sebab, dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesiaa menjadi negara yang sangat toleran dan hidup berdamingan antara agama dan kepercayaan yang satu dengan yang lainnya. Sakng begitu signifikannya peran keduanya tidak ada masalah maka selesailah, minimal setengah dari persoalan bangsa ini 32 .

1. Nahdlatul Ulama NU

31 Enung K. Rukiati, dan Fenti Hikmawati, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: Pustaka Setia, 2006, h.. 79. 32 Moh Mukri, Op. Cit., h. 29