Sejarah Berdirinya Muhammadiyah Muhammadiyah
dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar
dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah.
Pada tahap awal pertumbuhannya, Muhammadiyah, menurut Amien, tidak membangun kongsi-kongsi dagang, tetapi membangun sekolah sebanyak
mungkin. Pertimbangannya terlalu jelas, yakni kebodohan telah menjadi musuh terbesar umat Islam dan mustahil umat Islam dapat membangun masa
depan yang lebih baik, jika kebodohan dan keterbelakangan tetap saja melekat lengket dalam kehidupan mereka.
Lewat doktrin enlightenment bagi umat Islam, Muhammadiyah merintis sekolah umum sebanyak-banyaknya. Seperti dikemukakan di atas, tulisan ini
mencoba mengangkat bagaimana faktor modal sosial social capital menjadi kekuatan di dalam gerakan Muhammadiyah. Sehingga, organisasi gerakan
dakwah ini mampu melakukan modernisasi dan pembangunan, jauh lebih dahulu dari negara, terutama melalui pendidikan. Penting diketahui, sejak
beberapa tahun terakhir ini ramai dibahas tentang modal sosial. Melalui kekuatan modal sosial ini diharapkan dapat meringankan beban pembangunan
di Indonesia yang selama ini mengandalkan modal finansial dan modal manusia atau human capital.
Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang telah mengembuskan jiwa pembaruan Islam di Indonesia dan bergerak di berbagai bidang
kehidupan umat. Muhammadiyah memberikan titik tekan tersendiri bagi dunia pendidikan. Langkah yang diambil Muhammadiyah antara lain:
1 Memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah, serta
mempertinggi akhlak;
2 Mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu agama Islam untuk
mendapatkan kemurniannya;
3 Memajukan dan memperbarui pendidikan, pengajaran dan kebudayaan
serta memperluas ilmu pengetahuan menurut tuntunan Islam;
4 Menggiatkan dan menggembirakan dakwah Islam serta amar ma„ruf nahi
munkar;
5
Mendirikan, menggembirakan dan memelihara tempat ibadah dan wakaf;
6
Membimbing kaum wanita ke arah kesadaran beragama dan berorganisasi;
7
Membimbing para pemuda agar menjadi orang Islam berarti;
8 Membimbing ke arah kehidupan dan penghidupan sesuai dengan ajaran
Islam;
9 Menggerakkan dan menumbuhkan rasa tolong menolong dalam kebajikan
takwa;
10 Menanam kesadaran agar tuntunan dan peraturan Islam berlaku dalam
masyarakat.
Ada enam nilai dasar yang dibangun dalam pendidikan Muhammadiyah. Pertama, pendidikan Muhammadiyah diselenggarakan merujuk pada nilai-
nilai yang bersumber pada al- Qur‟ân dan Sunnah. Kedua, rûh} al-ikhlâs}