Pendidikan Islam Formal di Kecamatan Gadingrejo
yaitu Bapak K.H.R Muhammad Rosyidi Pengasuh Pondok Pesantren Al- Anwar Purworejo dan istrinya Ustadzah Sarifah Ummi Kulsum dari Ponpes
Al-Iman Bulus Jawa Tengah yang kemudian dibangun sebuah masjid sebagai sarana beribadah dan belajar bagi para santri. Kegatannya pada saat itu antara
lain adalah sebagai berikut: 1
Jenjang Pendidikan Pesantren Salafiyah dan Diniyah 2
Majels Ta‟lim Muslimin – Muslimat 3
Pengajian Kitab Al-Qur‟an dan Kitab KuningTaklimul Kutub Untuk para santrinya, ada santri yang menginap dan ada juga santri
“Kalong”.Jadi, santri kalong itu aalah santri yang belajar di pondok pesantren itu, tetapi tidak menetap di pondok pesantren tersebut.Sebagian besar santri
yang ada pada saat itu adalah santri kalong.Karena, sebagian besar yang belajar di pondk pesantren Nurul Ulum adalah warga Tulung Agung dan
sekitarnya.Namun, ada juga santri yang datang dan menetap di ponpes tersebut sampai pendidikanya selesai.Di pondok pesantren ini mendalami
ilmu salafiyahkitabiyah termasu k tahfidzul Qur‟an dan QIro‟atul Qur‟an
77
. Selain itu, terdapat juga majelis ta‟lim yang terdapat di beberapa wilayah
di Gadingrejo misalnya Wates dan Wonodadi.Ada majelis ta‟lim yang diisi
77
Fuad, Pengurus Ponpes Nurul Ulum Tulung Agung Kecmatan Gadingrejo, Wawancara, 06 Januari 2017.
oleh ustadzustadzah biasanya pendatang dari daerah Jawa dan menyampaikan tausiyahnya di masjid pada saat itu sering disebut surau
78
.