Pengukuran Kinerja Keuangan Analisis Rasio Keuangan

yang dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan pada periode tertentu Darmadji, 2001.

a. Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengertian pengukuran kinerja menurut Munawir 1997 adalah analisis data dan pengendalian atas kegiatan operasional perusahaan. Informasi mengenai kinerja perusahaan dapat digunakan bagi para investor untuk melihat apakah investasi di perusahaan tersebut akan dipertahankan atau mencari alternative lain. Selain itu, pengukuran kinerja juga dilakukan oleh perusahaan untuk memperlihatkan kepada pemegang saham, pelanggan maupun masyarakat bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik. Pengukuran kinerja dapat didefenisikan sebagai suatu usaha yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi. Pengukuran kinerja dapat juga diartikan sebagai suatu penilaian yang dilakukan secara sistematis, mandiri, objektif dan berorientasi ke masa depan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu bentuk evaluasi atas aktivitas perusahaan yang telah dilakukan selama periode tertentu. Pengukuran kinerja perusahaan meliputi proses perencanaan, pengendalian, dan proses transaksi bagi kalangan perusahaan sekuritas, manajer keuangan, eksekutif, perusahaan, pemilik, pelaku bursa, kreditur, dan stakeholder lainnya. Pengukuran kinerja perusahaan akan digunakan oleh stakeholders sebagai suatu dasar pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kepentingan mereka di perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan menjadi dasar dari pendekatan fundamental dalam analisis investasi karana harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan.

b. Analisis Rasio Keuangan

Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental. Analisis kinerja keuangan berguna bagi investor maupun calon investor agar dapat menilai apakah manajer dapat merencanakan dan mengimplementasikan setiap tindakan secara konsisten dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Melalui rasio keuangan tersebut, pemakai informasi keuangan akan dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan, posisi keuangan, maupun kinerja ekonomis perusahaan di masa depan Lina Surya 2010 : 9 Kashmir 2008 membagi rasio keuangan menjadi enam kelompok. Pembagian rasio keuangan tersebut arena terdapat perbedaan tujuan dan harapan yang ingin dicapai oleh pihak internal dengan pihak manajemen. Enam kelompok rasio keuangan tersebut adalah: a. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Dua jenis rasio leverage yang sering digunakan adalah: rasio hutang terhadap total aktiva debt to total asset, dan rasio hutang terhadap ekuitas debt to equity ratio. b. Rasio Leverage leverage Ratio Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri. c. Rasio Aktivitas Activity Ratio Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan penjualan, sediaan, penagihan piutang, dan lainnya atau resiko untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran dengan rasio ini akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien atau sebaliknya dalam mengelola aset yang dimilikinya. Beberapa jenis rasio aktivitas yang sering dipakai adalah : receivable turn over, inventory turnover, days of inventory, assets turn over, working capital turn over. d. Rasio Profitabilitas Profitability Ratio Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaandalam mencari keuntungan. Rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan tingginya kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah: net profit margin profit margin on sales, return on investment, return on equity, laba per saham earning per share. Menurut Kasmir 2008:198 manfaat dari rasio profitabilitas ini adalah: a. mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode, b. mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, c. mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu, d. mengetahui besarnya laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri, e. mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. e. Rasio Pertumbuhan Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Dalam rasio pertumbuhan yang dianalisis adalah pertumbuhan penjualan, laba bersih, pendapatan per saham dan dividen per saham. f Rasio Penilaian Rasio penilaian yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasi seperti: rasio harga saham terhadap pendapatan dan rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku. Berdasarkan pembagian rasio-rasio keuangan di atas, peneliti menggunakan rasio profitabilitas dan rasio leverage untuk mengetahui pengaruhnya terhadap return saham. Adapun rasio-rasio itu antara lain : a. Debt to Equity Ratio DER Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rumus untuk mencari debt to equity ratio adalah: Debt to Equity Ratio = Total liabilities x 100 Shareholder equity b. Net Profit Margin Profit marjin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya ukuran efisiensi pada periode tertentu. Net Profit Margin = Laba bersih sesudah pajak x 100 Penjualan c. Laba Per Lembar Saham Biasa Earning per Share of Common Stock Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rumus untuk mencari laba per lembar saham biasa adalah sebagai berikut: Laba saham biasa EPS = Saham biasa yang beredar d. Return on Investment ROI ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil atau return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus untuk mencari ROI dapat digunakan sebagai berikut: Earning After Interest and Tax ROI = Total Assets e. Return on Equity ROE ROE merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari ROE dapat digunakan sebagai berikut: Earning After Interst and Tax ROE = Equity

4. Saham

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh EPS, PER dan M/B terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 98 114

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015

0 52 70

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 11 109

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BEI PERIODE 2005-2009.

0 0 6

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PROPERTI, REAL ESTATE, DAN KONSTRUKSI BANGUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012.

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perusahaan Real Estate dan Properti - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE PROPERTY YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012 SKRIPSI

0 0 15