efek. Jika saham terjual dengan harga perdana yang lebih tinggi dari harga nominalnya maka selisihnya disebut agio saham.
d. saham preferen preferred stock adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa karena saham
preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti obligasi dan juga mendapat hak kepemilikan seperti pada saham biasa. Pemegang saham
preferen akan mendapatkan hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran kewajiban pemegang
obligasi dan utang sebelum pemegang saham biasa mendapatkan haknya.
5. Harga saham
Dalam penilaian saham, dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik Jogiyanto, 2003. Nilai buku merupakan nilai
yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham emiten. Nilai buku perlembar saham biasa adalah nilai kekayaan bersih ekonomis
dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Kekayaan bersih ekonomis adalah selisih total aktiva dengan total kewajiban. Sedangkan harga
pasar adalah harga yang terbentuk di pasat jual beli saham. Sementara itu nilai intrinsik adalah nilai saham yang seharusnya terjadi. Investor berkepentingan
untuk mengetahui ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat.
Harga saham adalah harga pasar, yaitu harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Harga saham setelah mengalami fluktuasi, tergantung naik
atau turunnya dari satu waktu ke waktu yang lain. Fluktuasi harga tergantung dari kekuatan penawaran dan permintaan. Apabila suatu saham mengalami
kelebihan permintaan maka harga saham tersebut akan cendering naik, demikian pula sebaliknya apabila terjadi kelebihan penawaran maka harga
saham cenderung turun.Harga saham sebagai indikator nilai perusahaan akan dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh faktor fundamental,
utamanya pengaruh laba atau pendapatan dan deviden Saham. Menurut Jogiyanto 2003, “dalam analisis fundamental, ada dua
pendekatan yang digunakan untuk menentukan nilai intrinsik saham, yaitu dengan pendekatan nilai sekarang present value approach dan pendekatan
PER price earning ratio approach”. Pendekatan nilai sekarang disebut juga metode kapitalisasi laba karena melibatkan proses kapitalisasi nilai-nilai masa
depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang. Nilai intrinsik suatu saham nantinya akan sama dengan nilai diskonto semua aliran kas yang akan diterima
investor di masa mendatang. Dalam penentuan nilai intrinsik saham, investor perlu menentukan berapa besarnya tingkat return yang disyaratkan atas saham
tersebut sebagai kompensasi atas resiko yang ditanggung. Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat return minimum yang diharapkan atas
pembelian suatu saham.
6. Return Saham