Data-data Kondisi Operasi Analisis Kesetimbangan Energi 1 Analisis pada Sisi

BAB III ANALISIS KESETIMBANGAN ENERGI

3.1. Data-data Kondisi Operasi

Gambar 3.1 memperlihatkan diagram proses pada aftercooler kompresor. Sebagai input data dalam perancangan heat exchanger, data-data yang diketahui adalah : Gambar 3.1 Ilustrasi sederhana Proses pada Heat Exchanger 1. Fluida pada sisi tube : Udara bertekanan i. Komposisi udara masuk Laju aliran massa udara kering, m u = 8000 m 3 h = 58,13 kgs ii. Temperatur udara masuk, Tu ,i = 80 C iii. Temperatur udara keluar, Tu ,o = 37 C iv. Tekanan udara masuk, p 1 = 2,65 MPa = 26,5 bar 2. Fluida pada sisi shell : Air i. Laju aliran massa air, m a = 50,2 kgs ii. Temperatur air masuk, T a,i = 28 C iii. Laju aliran massa uap air, m a,i = 1,04 kgs Universitas Sumatera Utara iv. Tekanan air masuk, p w = 0,35 MPa = 3,5 bar Kondisi berat jenis udara ρ pada saat masuk heat exchanger dapat dihitung dengan menggunakan rumus gas ideal : RT Pv = atau RT P ρ = atau RT P = ρ Sifat-sifat udara didapat dari tabel heat transfer dengan data-data sebagai berikut : P = 26,5 bar = 2650 kPa R = 0,287 K kg m kPa ⋅ ⋅ 3 T = 80 C = 353 K 3 3 16 , 26 353 287 , 2650 m kg K kg m kPa kPa RT P = ⋅ ⋅ = = ⋅ ρ Maka laju aliran massa udara : s kg hr kg hr m m kg u v m 13 , 58 209280 8000 16 , 26 3 3 = = ⋅ = ⋅ = ρ 3.2. Analisis Kesetimbangan Energi 3.2.1 Analisis pada Sisi Tube 1. Perhitungan Laju Perpindahan Panas 1. Laju perpindahan panas aktual yang terjadi di dalam heat exchanger adalah : . . , , . . out h in h h h T T Cp m Q − = Panas spesifik udara kering diperoleh dari temperatur rata-rata udara : Universitas Sumatera Utara K C C T T T out u in u 5 , 331 5 , 58 2 37 80 2 , , = = + = + = Sehingga panas spesifik udara Cp h = 1,0078 K kg kJ . Jadi, laju perpindahan panas yang terjadi adalah : kW K T T Cp m Q K kg kJ s kg out h in h h h 08 , 2519 310 353 . 0078 , 1 . 13 , 58 . . . , , . . = − = − = Setelah laju perpindahan panas yang terjadi telah diketahui, maka laju aliran massa air masuk dapat dicari dengan menggunakan hukum kesetimbangan energi : udara air Q Q = Panas yang diepas udara = out in ud ud ud T T Cp m Q − ⋅ ⋅ = Panas yang diterima air pendingin = in out air air ud T T Cp m Q − ⋅ ⋅ = Maka laju aliran massa air adalah : s kg air s kJ K kg kJ air udara air m K m Q Q 2 , 50 08 , 2519 301 313 18 , 4 . = = − ⋅ ⋅ = 2. Laju perpindahan panas maksimal rata-rata yang terjadi di dalam heat exchanger adalah : c c c h h T Cp m T Cp m Q ∆ = ∆ = . . . . Panas spesifik Cp h udara pada temperatur rata-rata : K kg kJ h out u in u Cp K C C T T T . , , 0078 , 1 5 , 331 5 , 58 2 37 80 2 = = = + = + = Panas spesifik air Cp c = 4,18 K kg kJ . Universitas Sumatera Utara Maka : K kW K kg kJ s kg c c c K kW K kg kJ s kg h h h Cp m C Cp m C 8 , 209 18 , 4 . 2 , 50 . 58 , 58 0078 , 1 . 13 , 58 . . . . . = = = = = = Oleh karena itu C min = C h = 58,58 K kW Jadi laju perpindahan panas maksimum rata-rata adalah : kW K T T C Q K kW in c in h 16 , 3046 301 353 . 58 , 58 . , , min max . = − = − = Efektivitas heat exchanger : 82 , 16 , 3046 08 , 2519 max = = = kW kW Q Q ε 3. Analisis Psikometrik  Laju aliran massa uap air : Analisis psikometrik digunakan untuk mengetahui rasio kelembaban udara yang digunakan untuk menghitung tekanan parsial uap air dan titik embun uap air. Besaran-besaran tersebut dinyatakan melalui perhitungan-perhitungan sebagai berikut : Entalpi spesifik uap air pada temperatur rata-rata : kg kJ fg out a in a h C T C C T T T 9 , 2420 34 34 2 40 28 2 , , = ⇒ = =       + = + = − − Maka, laju aliran massa uap air : Universitas Sumatera Utara s kg kg kJ s kJ fg i a h Q m 04 , 1 9 , 2420 08 , 2519 . , . = = =  Rasio kelembaban udara pada saat masukhumidity ratio i ω 017 , 13 , 58 04 , 1 , = = = s kg s kg m m u i a i ω  Tekanan parsial uap air masuk i v p , bar p p bar p p p p i v i v i v i v i v i 7 , 5 , 26 622 , 017 , 622 , , , , , , =         − =         − = ω  Temperatur titik embun uap air diperoleh dari tabel termodinamika pada bar p i v 7 , , = . Titik embun uap air T d = 89,9 C Universitas Sumatera Utara

BAB IV PERANCANGAN