Data-Data Kondisi Desain Detail Komponen-Komponen Heat Exchanger

5.3. Data-Data Kondisi Desain

Sebelum menentukan detail desain dari komponen-komponen heat exchanger yang dirancang, terlebih dahulu harus ditentukan kondisi-kondisi perancangan heat exchanger. Kondisi-kondisi perancangan tersebut diperoleh dari code and standard yang direkomendasikan oleh institusi-institusi yang berkompeten dalam bidang heat exchanger dan bidang-bidang lainnya yang saling berkaitan. Kondisi-kondisi tersebut mengacu pada kondisi operasi heat exchanger itu sendiri. Kondisi-kondisi perancangan digunakan untuk menentukan tipe, material, dan dimensi komponen-komponen heat exchanger. Adapun kondisi- kondisi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tekanan Desain  Sisi Tube Maximum Operating Pressure, MOP = 26,5 bar Maximum Allowable Operating Pressure, MAOP = 1,1 × 26,5 bar = 29,15 bar Desaign Pressure, DP = 1,1 × 29,15 bar = 32,07 bar  Sisi Shell Maximum Operating Pressure, MOP = 3,5 bar Maximum Allowable Operating Pressure, MAOP = 1,1 × 3,5 bar = 3,85 bar Desaign Pressure, DP = 1,1 × 29,15 bar = 4,24 bar 2. Tekanan Pengujian Universitas Sumatera Utara  Sisi Tube Test Pressure, TP = 1,5 × DP = 48,11 bar  Sisi Shell Tes Pressure, TP = 1,5 × DP = 6,36 bar 3. Temperatur Desain  Sisi Tube Maximum Design Temperature, T = 160 C = 433 K Minimum Desaign Temperature, T = 35 C = 308 K  Sisi Shell Maximum Design Temperature, T = 160 C = 433 K Minimum Desaign Temperature, T = 35 C = 308 K

5.4. Detail Komponen-Komponen Heat Exchanger

Penentuan detail geometri, tipe, dan dimensi dari komponen-komponen yang terdapat dalam shell and tube heat exchanger dilakukan berdasarkan pada standar TEMA. Jenis material yang digunakan ditentukan berdasarkan jenis-jenis material yang sering dan umum digunakan dalam dunia industri. 1. Tube Detail desain dari tube mencakup dimensi, material, jumlah, dan pola susunan tube. Jenis-jenis susunan tube diperlihatkan oleh Gambar 4.5. Pada perancangan ini, susunan tube yang dipilih adalah triangular. Universitas Sumatera Utara Pemilihan ketebalan tube tidak dianjurkan untuk memperhitungkan korosi. Ketebalan yang dipilih harus mampu menahan tekanan desain internal dan eksternal. Material yang dipilih adalah Monel 400 paduan nikel dan tembaga yang mempunyai ketahanan tinggi terhadap korosi, air laut, serta senyawa asam dan alkali. Detail desain dari tube adalah sebagai berikut : Tube length = 3000 mm Tube diameter = 0,5 inch 12,7 mm BWG = 20 Inside diameter = 0,43 inch 10,9 mm Outside diameter = 0,5 inch 12,7 mm Thickness = 0,035 inch 0,89 mm Tube pattern = Triangular Tube pitch = 1,5 D o = 19,05 mm Number of tube = 802 Material = Monel 400 Gambar 4.5 Jenis-jenis Susunan Tube Berdasarkan Geometri dan Arah Aliran Fluida Universitas Sumatera Utara 2. Shell Ketebalan shell minimum diberikan berdasar pada diameter shell nominal. Pemilihan ketebalan shell telah diperhitungkan untuk mengakomodasi terjadinya korosi sebesar 116 inch 1,5 mm Shell diameter = 20 inch Standard Outside diameter = 20 inch 508 mm Minimum shell thickness = 0,25 inch 6,4 mm Actual thickness = 0,375 inch 9,53 mm Inside diameter = 19,63 inch 498,6 mm Material = Stainless Alloy 304 3. Baffle Tipe-tipe baffle untuk shell and tube heat exchanger diperlihatkan oleh Gambar 4.6. Pada perancangan ini, tipe baffle yang dipilih adalah segmental baffle. Gambar 4.7 menunjukkan susunan baffle dan pola aliran fluida yang ditimbulkan. Ketebalan baffle yang dipilih sudah termasuk corrosion allowance. Type = Segmental horizontal – cut Baffle cut = 25 Material = Stainless Alloy 304 Diameter clearance between = 316 inch 4,8 mm Shell and baffle = 316 inch 4,8 mm Baffle diameter = 19,44 inch 493,78 mm Baffle spacing Universitas Sumatera Utara Maximum = 22 inch 558,8 mm Minimum = 0,2 D s Calculation = 4 inch 101,6 mm Number of baffle = 6 Baffle thickness = 316 inch 4,76 mm Gambar 4.6 Tipe-tipe Baffle untuk Shell and Tube Heat Exchanger Gambar 4.7 Susunan Baffle Tipe Horizontal Cut Segmental Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Detail Baffle Perancangan 4. Tie Rod Number of tie rod = 6 minimum Diameter = 38 inch 9,53 mm 5. Front Head Cover Tipe front head cover yang dipilih adalah tipe B bonnet-stationary. Material, tebal dan diameter front head cover sama dengan yang terdapat pada shell. Type = Bonnet B – stationary Material = Stainless Alloy 304 Diameter = 20 inch 508 mm Outside diameter = 20 inch 508 mm Minimum thickness = 0,25 inch 6,4 mm Actual thickness = 0,375 inch 9,53 mm Inside diameter = 19,63 inch 498,6 mm 6. Rear Head Cover Tipe rear head cover yang dipilih adalah externally sealed floating tubesheet W, dimana tipe tersebut hanya diperbolehkan untuk fluida Universitas Sumatera Utara kerja berupa air, uap, udara, dan minyak pelumas. Material, tebal, dan diameter yang dipilih sama dengan yang terdapat pada shell. Type = Bonnet W – externally sealed floating tubesheet Material = Stainless Alloy 304 Diameter = 20 inch 508 mm Outside diameter = 20 inch 508 mm Minimum thickness = 0,25 inch 6,4 mm Actual thickness = 0,375 inch 9,53 mm Inside diameter = 19,63 inch 498,6 mm Maximum design pressure = 4137 kPa Design pressure = 1925 kPa 7. Gasket Terdapat dua tipe sambungan yang dapat digunakan, yaitu confined gasket dan unconfined gasket sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 4.9. Pada perancangan ini, tipe sambungan gasket yang dipilih adalah confined gasket. Terdapat dua penentuan lebar gasket, yaitu untuk sambungan eksternal dan sambungan internal. Type = Peripheral Width external joints =12 inch 12,7 mm Width internal joints = ¼ inch 6,4 mm Pas partition gasket width = 38 inch 9,5 mm Universitas Sumatera Utara Gasket joint type = Confined Gambar 5.9 Tipe-Tipe Sambungan Gasket 8. Tubesheet Ketebalan tubesheet bergantung pada jenis tube-to-tubesheet joints yang digunakan. Jenis-jenis tube-to-tubesheet joints dapat dilihat pada gambar 4.10. Pada perancangan ini, tipe tube joints yang dipilih adalah grooved. Ketebalan tubesheet yang dipilih sudah termasuk corrosion allowance. Material = Stainless Alloy Minimum thickness = ¾ inch 19,1 mm Actual thickness = 1 inch 25,4 mm Tube hole diameters Nominal diameter = 0,257 inch 6,53 mm Under tolerance = 0,002 inch 0,05 mm Tube-to-tubesheet joints Type = Grooved Length of expansion = 78 inch 22,2 mm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10 Tipe-Tipe Tube-to-Tubesheet Joints 9. Nozzle Air Inlet and Outlet Water Inlet and Outlet Material Stainless Alloy 304 Stainless Alloy 304 Diameter 18 inch Standard 3 inch Standard Outside diameter 18,0 inch 457,2 mm 3,5 inch 88,9 mm Thickness 0,375 inch 9,53 mm 0,216 inch 5,49 mm Inside diameter 17,25 inch 438,15 mm 3,068 inch 77,93 mm 10. Drain Material = Stainless Alloy 304 Diameter = 1 inch Standard Outside diameter = 1, 315 inch 33,40 mm Thickness = 0,133 inch 3,38 mm Inside diameter = 1,049 inch 26,64 mm Universitas Sumatera Utara 11. Flange Terdapat berbagai jenis flange sepeti yang ditunjukkan oleh gambar 4.12. Pada perancangan ini, tipe flange yang dipilih adalah welding neck flange. Type = Welding neck flange Material = Stainless Alloy 304 Minimum bolt size = 12 M14 Minimum bolt spacing = 1-14” 31,75 mm Bolt type = Stud bolt threaded full length Gambar 4.12 Tipe-Tipe Flange

5.5. Rangkuman Detail Desain