1 |
Good of Corporate Governance
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan sektor pertanian sub sektor perkebunan merupakan salah satu roda penggerak perekonomian bangsa Indonesia.
Pembangunan sektor perkebunan tidak saja menghasilkan devisa bagi negara namun juga menciptakan lapangan kerja dan mempercepat
pengembangan wilayah serta distribusi dan mobilisasi kegiatan ekonomi lainnya. Perubahan lingkungan bisnis perusahaan menuntut
adanya pengelolaan perusahaan secara lebih professional agar dapat bersaing dalam pasar global.
Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan Nusantara II saat ini memiliki areal yang cukup luas Kebun Inti yaitu 112.551,95 Ha
termasuk 5.873.41 Ha yang sedang dalam proses pelepasan hak dan nerada di 2 dua Provinsi yaitu Provinsi Sumatera Utara 106.671,47
Ha dengan budidaya Kelapa Sawit, Karet, Kakao, Tembakau, dan Tebu dan Provinsi Papua 5.880,48 Ha dengan budidaya Kelapa Sawit dan
Kakao. Disadari bahwa penerapan prinsip good corporate governance belum
sepenuhnya diterapkan oleh perusahaan sehingga diperlukan penerapan prinsip good corporate governance yang optimal agar dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dan kepercayaan investasi baik dalam maupun luar negeri, yang pada akhirnya diharapkan akan
meningkatkan nilai perusahaan. Menteri BUMN mewajibkan penerapan GCG secara konsisten dan atau
menjadikannya sebagai landasan operasional Peraturan Menteri
BUMN nomor PER-01 MBU2011, tanggal 1 Agustus 2011 , Corporate
Governance adalah struktur dan proses yang digunakan oleh organ BUMN RUPS, Dewan Komisaris, Direksi untuk meningkatkan
2 |
Good of Corporate Governance
keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan yang dapat mewujudkan nilai Pemegang Saham, dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholders lainnya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan etika.
Perusahaan akan dapat dikelola dengan baik jika terdapat komitmen bersama antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi,
yang merupakan persetujuan atau janji untuk mengelola perusahaan secara sehat dan beretika. Untuk mewujudkan komitmen tersebut
secara terstruktur, perusahaan harus memiliki peraturan tertulis tentang Corporate Governance atau disebut Code of Corporate Governance
yang merupakan panduan bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi serta organ terkait dengan proses Governance perusahaan
guna mengoptimalkan peran pengawasan dan pengelolaan secara lebih professional. Code of Corporate Governance berisikan kumpulan
peraturan bagi proses pengawasan manajemen yang baik, meliputi pembagian tugas, tanggung jawab, kewenangan bagi keseimbangan
kepentingan pemangku kepentingan.
2. Visi dan Misi Perusahaan