Kualifikasi Kriteria Umum – PTPN II Code of Corporate

35 | Good of Corporate Governance BAB V SEKRETARIS PERUSAHAAN Coorporate Secretary 1. Umum Keinginan untuk memproleh informasi yang tepat, akurat dan objektif oleh berbagai pihak menjadi perhatian manajemen peusahaan, sehingga berkesimpulan bahwa diperlukan suatu unit kerja tersendiri yang mengelola informasi dan penghubung antara perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan stakeholder. Untuk melaksanakan fungsi tersebut didalam perusahaan dibentuklah suatu unit kerja atau bagian yang disebut Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary. Sekretaris Perusahaan dijabat oleh seorang Kepala Bagian yang ditunjuk dan diangkat oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dengan tujuan utama untuk membantu Direksi mengelola informasi yang akan dikomunikasikan kepada pihak intern dan ekstern perusahaan.

2. Kualifikasi Kriteria

1 Pendidikan minimal berijazah S1 sarjana yang memahami bidang usaha perusahaan dan berwawasan luas dibidang hukum, peraturan perundang-undangan, ekonomi, keuangan, manajerial, serta pengetahuan komunikasi lainnya yang memadai. 2 Mengingat posisinya sedikit diatas Kepala Bagian lain dan berada langsung dibawah Direksi, maka harus telah pernah menduduki jabatan Kepala Bagian atau manajer pada 2 dua bagian atau Distrik yang berbeda di PTPN II. 3 Memilik kemampuan sebagai gerbang penghubung pertama antara Direksi, Komisaris dan Kepala Bagian Manajer lain pada perusahaan. 36 | Good of Corporate Governance 4 Mampu mengimplementasikan keterbukaan kepada stakeholders dengan berpegang kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5 Memiliki kemampuan interpersonal skill yang baik sebagai komunikator dan pendengar yang baik, mudah didekati, handal dan mampu menjaga kerahasiaan perusahaan. 6 Memahami penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik . 3. Tugas dan Tanggungjawab 1 Penghubung antara korporasi dengan Pemegang SahamInvestor dan pihak-pihak yang berkepen-tingan dengan korporasi stakeholder. Untuk menjalankan fungsi tersebut Sekretaris Korporasi harus dapat mengelola informasi secara profesional dan mampu menyampaikan informasi yang relevan dan materil kepada para stakeholders. 2 Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3 Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 4 Sebagai penghubung liaison officer 5 Melakukan dokumentasi atas file yang penting seperti Risalah Rapat Direksi, Komisaris, RUPS, Kebijakan Perusahaan, Daftar Pemegang Saham. 6 Bertanggungjawab dalam penyelenggaraan Pra RUPS dan RUPS. 37 | Good of Corporate Governance BAB VI SATUAN PENGAWASAN INTERN

1. Umum

Kedudukan Satuan Pengawasan Intern dalam perusahaan dan perangkatnya adalah sebagai berikut: a Satuan Pengawasan Intern SPI dibentuk oleh Direksi dan kedudukannya berada dibawah dan langsung bertanggungjawab kepada Direktur Utama. b Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang Kepala bagian yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris. c Satuan Pengawasan Intern memiliki Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT dan hasil evaluasi atas pencapaiannya. d Satuan Pengawasan Intern memiliki Internal Audit Charter sebagai panduan melaksanakan fungsinya. e Fungsi Pengawasan internal adalah : 1 Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan atas pengendalian internal, manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan perusahaan, 2 Pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya. 38 | Good of Corporate Governance f Direksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan fungsi pengawasan internal secara periodik kepada Dewan Komisaris. Direksi wajib menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi pengawasan internal di perusahaan. Satuan Pengawasan Internal adalah unitbagian yang memberikan jasa assurance dan jasa konsultasi secara objektif dan independen sehingga memberi nilai tambah dalam meningkatkan kinerja PTPN II. Pembentukan organ pendukung Direksi ini untuk memastikan bahwa sistem pengendalian intern telah andal dan keberadaan SPI ini adalah untuk membantu Direksi BUMN dalam upaya mencapai kinerja perusahaan yang optimal, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan yang baik 1 Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern. 2 Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan : a Membentuk Satuan Pengawas Intern b Membuat piagam pengawasan intern, 3 Satuan Pengawas Intern sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris 4 Fungsi pengawasan intern sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah : a Evaluasi atas efektifitas pelaksanaan pengendalian intern, manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan, sesuai 39 | Good of Corporate Governance dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan perusahaan. b Pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan, operasional, sumberdaya manusia, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya 5 Direksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan fungsi pengawasan intern secara periodik kepada Dewan Komisaris, 6 Direksi wajib menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi pengawasan intern di perusahaan.

2. Kualifikasi Kriteria