17 |
Good of Corporate Governance
b Terdapat pembahasan dan evaluasi atas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada PTPN II.
c Pemegang Saham melakukan upaya-upaya menindaklanjuti area of improvement yang dihasilkan dari assesment atas
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yg Baik pada PTPN II. 2 Pemegang Saham tidak mencampuri kegiatan operasional
perusahaan yang menjadi tanggungjawab Direksi, apabila terdapat instruksi surat keputusan Pemegang Saham yang
bersifat transaksional operasional yang tidak berdasarkan usulan dari Direksi, maka hal tersebut merupakan bentuk
intervensi Pemegang Saham. 3 Pemegang Saham menetapkan sistem penerimaan laporan
untuk merespon informasi yang diterima dari Direksi danatau Dewan Komisaris mengenai gejala penurunan kinerja dan
kerugian perusahaan yang signifikan. Bentuk respontanggapan dapat berupa pemanggilan untuk
dimintai penjelasan, permintaan informasi, klarifikasi dan sebagainya, mengenai penurunan kinerja tersebut,
2. Proses RUPS
A. Pemberitahuan RUPS dilakukan selambat-lambatnya 14 empat belas hari kalender sebelum RUPS dilaksanakan dengan
menyebutkan hari, tanggal, jam dan tempat pelaksanaan serta materi yang akan dibahas secara singkat.
B. Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh Menteri yang ditunjuk dan atau diberi kuasa secara tertulis untuk mewakili
pemerintah selaku Pemegang Saham Negara pada Persero, karena seluruh saham perusahaan dimiliki oleh oleh Negara.
18 |
Good of Corporate Governance
C. Apabila Menteri memberi kuasa untuk mewakilinya dalam RUPS dengan hak subsidi kepada perorangan atau badan hukum,
sebelum mengambil keputusan penerima kuasa harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri BUMN, dalam hal :
a. Perubahan jumlah modal b. Perubahan Anggaran Dasar
c. Rencana Penggunaan Laba d. Penggabungan, Peleburan, akuisisi, pemisahan, serta likwidasi
e. Investasi dan pembayaran jangka panjang f. Kerjasama persero
g. Pembentukan anak perusahaan atau penyertaan h. Pengalihan aktiva.
D. Hasil keputusan RUPS dituangkan dalam notulen dan risalah rapat. Pengesahan risalah dilakukan melalui penandatanganan oleh
Ketua Rapat dan sekurang-kurangnya satu orang peserta rapat yang ditunjuk oleh dan atau antara mereka yang hadir, dan isinya
menjadi bukti yang sah penyelenggaraan RUPS. Apabila notulen atau risalah rapat tersebut dibuat dengan berita acara Notaris,
maka notulen atau risalah rapat tidak perlu ditandatangani. Risalah Rapat harus memuat pendapat yang mendukung maupun tidak
mendukung dissenting opinion.
3. Hak Pemegang Saham
Hak Pemegang Saham pemilik modal yang harus dilindungi, antara lain :
1. Menghadiri dan memberikan suara dalam suatu RUPS, khusus bagi pemegang saham Persero, dengan ketentuan satu saham
memberi hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara.
2. Mengambil keputusan tertinggi pada Perum, khusus bagi pemilik modal Perum.
19 |
Good of Corporate Governance
3. Memperoleh informasi material mengenai BUMN, secara tepat waktu, terukur dan teratur
4. Menerima pembagian dari keuntungan BUMN yang diperuntukkan bagi pemegang saham pemilik modal dalam bentuk deviden, dan
sisa kekayaan hasil likwidasi, sebanding dengan jumlah saham modal yang dimilikinya..
5. Hak lainnya berdasarkan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, adalah pemegang saham yang memiliki hak-hak sebagaimana
dimaksud pada ayat 1. Hak Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a
dan huruf d, berlaku sepanjang tidak diatur lain dalam undang-undang yang mengatur perseroan terbatas.
Pemegang saham yang memiliki saham dengan klasifikasi yang sama harus diperlakukan setara Equal treatment
Pemegang saham melaksanakan GCG sesuai wewenang dan tanggung jawabnya.
4. Wewenang Hak RUPS