52
Rp 3.235.625. Karakteristik responden berdasarkan penghasilan dijelaskan melalui tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Karakteristik Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Penghasilan
No Penghasilan Petani
per bulan Rp
Jumlah Petani
Orang Luas lahan
kelapa sawit
1 3.235.625 x 8 = 25.885.000
8 1 Ha
2 7.556.786 x 28 = 211.590.008
28 2 Ha
3 10.193.333 x 6 = 61.159.998
6 3 Ha
4 13.245.000 x 10 = 132.450.000
10 4 Ha
5 17.087.778 x 9 = 153.790.002
9 5 Ha
6 18.230.000 x 14 = 255.220.000
14 6 Ha
7 21.650.000 x 2 = 43.300.000
2 7 Ha
8 22.800.000 x 1 = 22.800.000
1 8 Ha
9 25.475.385 x 13 = 331.180.005
13 9 Ha
10 27.200.000 x 1 = 27.200.000 1
10 Ha 11 36.000.000 x 1 = 36.000.000
1 12 Ha
12 39.400.000 x 1 = 39.400.000 1
13 Ha 13 47.440.000 x 2 = 94.880.000
2 15 Ha
14 53.000.000 x 1 = 53.000.000 1
17 Ha 15 50.000.000 x 1 = 50.000.000
1 18 Ha
16 68.700.000 x 1 = 68.700.000 1
19 Ha 17 71.300.000 x 1 = 71.300.000
1 20 Ha
Jumlah 100
20 Ha
Sumber : Data Primer Diolah 2014
4.2.3 Analisis Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Produksi Kelapa Sawit
Dalam menjalankan kegiatan ekonomi, faktor-faktor produksi sangatlah penting untuk meningkatkan produksi kelapa sawit atau memaksimumkan
Universitas Sumatera Utara
53
keuntungan, dimana
hubungan faktor-faktor
produksi tersebut
saling mempengaruhi. Adapun faktor-faktor produksi yang digunakan untuk bertanam
kelapa sawit akan diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 4.8 Analisis Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Produksi
Kelapa Sawit No
Faktor Produksi Penggunaan
Biaya Rp
1 Lahan Ha
1 ha 4.125.000
2 Tenaga Kerja
1500kg x Rp 100kg 150.000
3 Bibit Batang
136 btgha 8x9 3.400.000
4 Pupuk
1 ha = 3 sak 870.000
5 Herbisida
1 ha = 1,5 Liter 90.000
Sumber : Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan tabel 4.8 mengenai faktor-faktor produksi yang digunakan dalam satu kali panen kelapa sawit dalam penelitian ini dapat disimpulkan untuk
penggunaan lahan pada umumnya seluruh petani memiliki lahan sendiri.
Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar, berdrainase baik dan memiliki
lapisan solum yang dalam tanpa lapisan padas. Walaupun demikian, kelapa sawit juga dapat tumbuh dengan baik di lahan gambut dengan syarat ketebalan gambut tidak lebih
dari 1 meter Sasongko, 2010. Kandungan bahan organik yang sangat tinggi pada gambut merupakan sumber unsur hara yang sangat potensial untuk mendukung produksi
kelapa sawit Listyanto, 2000. Jenis lahan kering memiliki potensi menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lahan gambut.
Dalam penyiapan lahan
Universitas Sumatera Utara
54
untuk bertanam kelapa sawit, para petani mengeluarkan biaya kurang lebih berkisar Rp. 4.125.000ha.
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi. Tenaga kerja lebih penting dari faktor produksi lain seperti bibit,
tanah dan air, sebab manusialah yang menggerakkan faktor-faktor tersebut untuk menghasilkan sesuatu jenis barang Bukit dan Bakir 1998 dalam Mariyah 2004. Salah
satu kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga kerja adalah kegiatan pemeliharaan tanaman seperti pemupukan.
Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Dalam hal ini jumlah tenaga kerja kelapa sawit dipengaruhi oleh
tingkat upah dan perubahan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan hasil produksi kelapa sawit. Rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja
sebanyak 2 orang adalah Rp 150.000 dengan jumlah hasil panen 1500 kg x Rp 100kg dalam 1 ha dengan upah bersih 1 orang dalam sehari diberi Rp75.000.
Untuk mendapatkan hasil output yang unggul, maka dalam pemilihan bibit kelapa sawit harus diperhatikan. Penggunaan bibit kelapa sawit untuk lahan 1 ha
diperlukan bibit kelapa sawit sebanyak 136 batang dengan ukuran jarak masing- masing 8m x 9m yang mengeluarkan biaya sebesar Rp. 3.400.000 dengan harga
bibit per batang Rp. 25.000.
Kegiatan pemupukan merupakan salah satu kegiatan perawatan tanaman yang bertujuan untuk mendapatkan target produksi Tandan Buah Segar TBS yang optimal
dan mendapatkan kualitas minyak yang baik Adiwiganda dan Siahaan, 1994 dalam Prihutami, 2011. Menurut Puslitbangbun 2010 pemupukan kelapa sawit sebaiknya
dilakukan 2-3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, umur dan kondisi tanaman.
Penggunaan pupuk untuk kelapa sawit, diketahui bahwa untuk lahan 1 ha
Universitas Sumatera Utara
55
diperlukan pupuk sebanyak 3 sak, dengan biaya pupuk 1 sak sebesar Rp. 290.000, maka seluruh biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 870.000.
Untuk penggunaan herbisida pada lahan 1 ha diperlukan hanya 1,5 liter saja dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 90.000 dimana harga herbisida
berkisar Rp. 60.000 per liter. Menurut petani setempat bahwa pengaruh penggunaan faktor produksi
terhadap produksi kelapa sawit sangat signifikan karena dapat memberikan hasil produksi yang optimal sehingga mendapatkan keuntungan yang dipengaruhi oleh
harga kelapa sawit.
4.2.4 Analisis Mengenai Peningkatan Produksi Kelapa Sawit