28
2.4 Modal Usaha
Menurut Soekartawi 2001, modal dalam kegiatan proses produksi pertanian dibedakan menjadi dua macam yaitu modal tidak bergerak modal tetap
dan modal tidak tetap. Faktor produksi seperti lahan, bangunan dan mesin-mesin sering dimasukkan dalam kategori modal tetap, dengan demikian modal tetap
dapat didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi. Sebaliknya modal tidak tetap dapat
didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali proses produksi tersebut. Fungsi modal yang paling penting adalah
untuk memperbesar hasil produksi atau mempertinggi tingkat produktivitas. Usahatani pada skala usaha yang lluas pada umumnya bermodal besar,
berteknologi tinggi, manajemen modern, lebih bersifat komersial dan sebaliknya usahatani skala kecil pada umumnya bermodal kecil pada umumnya bermodal
pas-pas an, teknologi tradisional, lebih bersifat usahatani sederhana dan sifat usahanya subsistem, serta lebih bersifat memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri
dalam kehidupan sehari-hari. Menurut fungsinya modal dapat dibagi menjadi:
1. Modal masyarakat adalah modal yang tugasnya dalam masyarakat sebagai
alat untuk membantu produksi. 2.
Modal perorangan tugasnya untuk menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya tanpa ikut serta bekerja dalam proses produksi.
Modal masyarakat itu tidak hanya menambah produksi saja tetapi juga berfungsi sebagai modal perorangan. Artinya modal tersebut dapat menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
29
pendapatan bagi pemiliknya sekaligus ikut membantu dalam proses produksi. Saham modal perorangan memberikan hasil bagi pemiliknya berupa deviden
bagian keuntungan perusahaan yang dibagi sedangkan saham ini tidak ikut serta dalam proses produksi. Berdasarkan sifatnya modal dibagi menjadi:
1. Modal tetap, yaitu modal yang dapat dipakai dalam beberapa kali proses
produksi. 2.
Modal lancar, yaitu modal yang habis dalam satu kali proses produksi. Pendapatan adalah suatu ukuran balas jasa terhadap faktor-faktor produksi
yang ikut dalam proses produksi. Pengukuran pendapatan untuk tiap-tiap jenis faktor produksi yang ikut dalam usahatani tergantung pada tujuannya. Pada
akhirnya para petani dari setiap usahataninya mengharapkan pendapatan yang disebut dengan pendapatan usahatani. Pendapatan usahatani adalah total
penerimaan TR dengan total biaya TC atau dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut :
Pd = TR – TC
Dimana : Pd = Pendapatan
TR = Total penerimaan TC = Total biaya Soekartawi, 1995
Fungsi produksi menunjukkan sifat berkaitan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang ditingkatkan. Biaya kadang-kadang disebut beban,
penurunan dalam modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau
Universitas Sumatera Utara
30
penggunaan aktiva yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan Soekartawi, 1999.
2.5 Produksi 2.5.1 Pengertian Produksi