Perkembangan Inflasi Faktor Pendorong Inflasi Inflasi Menurut Kelompok BarangJasa

Perkembangan Inflasi Daerah 27 BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

2.1. Perkembangan Inflasi

Perkembangan inflasi Kota Bengkulu 1 pada triwulan II tahun 2009 dipengaruhi oleh relatif stabilnya harga-harga komoditas bahan makanan dan kondisi perekonomian yang relatif stagnan. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penurunan inflasi yakni dari 10,03yoy pada triwulan I 2009 menjadi 3,29. Selain itu, inflasi Bengkulu terlihat mulai berada dibawah inflasi nasional yang sebesar 3,65yoy. Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi IHK Kota Bengkulu 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2005 2006 2007 2008 2009 Bengkulu y-o-y Nasional y-o-y Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu

2.2. Faktor Pendorong Inflasi

Relatif rendahnya inflasi di triwulan ini terutama dikarenakan relatif stabilnya harga komoditas di kelompok bahan makanan yang berbobot cukup besar. Beberapa komoditas di kelompok ini yang berbobot cukup besar dan umumnya 1 Inflasi yang terjadi di kota Bengkulu diasumsikan dapat mewakili inflasi Provinsi Bengkulu secara keseluruhan Perkembangan Inflasi Daerah 28 berefek besar terhadap inflasi daerah seperti cabe merah dan minyak goreng mengalami gejala penurunan harga di triwulan ini. Selain itu, beras dan beberapa komoditas di subkelompok ikan segar terlihat stabil karena relatif cukupnya pasokan barang serta kondisi cuaca yang cukup kondusif bagi nelayan untuk melaut. Sementara inflasi tahunan mengalami penurunan cukup signifikan yang dipengaruhi oleh hilangnya dampak kenaikan harga BBM di bulan Mei 2008. Pada tanggal 24 Mei 2008 pemerintah memutuskan adanya kenaikan harga BBM dan secara langsung mempengaruhi inflasi tahunan daerah.

2.3. Inflasi Menurut Kelompok BarangJasa

Pada tabel 2.1 di bawah terlihat seluruh kelompok barangjasa mengalami inflasi. Kelompok perumahanairlistrikgasbahan bakar serta kelompok makanan jadiminumanrokoktembakau terlihat mengalami inflasi tertinggi dibanding kelompok lainnya. Namun bila dibandingkan triwulan sebelumnya terlihat adanya peningkatan inflasi untuk kelompok bahan makanan dan kelompok pengangkutankomunikasijasa keuangan. Tabel 2.1. Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok BarangJasa Kota Bengkulu Tahunan, y-o-y persen Trw I-2009 Trw II-2009 Kelompok BarangJasa IHK Inflasi IHK Inflasi Bahan makanan 126,36 0,68 122,57 1,19 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 126,63 18,1 127,18 7,47 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 118,79 14,41 118,64 7,99 Sandang 116,62 7,26 115,79 7,24 Kesehatan 110,33 9,37 111,09 4,35 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 107,29 7,51 107,31 6,83 Pengangkutan, Komunikasi dan Jasa Keuangan 100,15 1,03 100,17 2,86 Inflasi Umum 116,74 10,03 115,88 3,29 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Kelompok perumahanairlistrikgasbahan bakar mengalami inflasi tahunan y-o-y sebesar 7,99. Inflasi atas kelompok ini terutama terjadi untuk subkelompok Perkembangan Inflasi Daerah 29 bahan bakarpeneranganair dan biaya tempat tinggal dengan inflasi tahunan masing-masing 10,19 dan 7,80. Grafik 2.2. Indeks Harga Konsumen Kelompok PerumahanAirListrik GasBahan Bakar kiri dan Kelompok Makanan Jadi MinumanRokokTembakau kanan Kota Bengkulu juta rupiah kecuali dinyatakan lain 100 105 110 115 120 125 Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun 2008 2009 Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan Air Perlengkapan Rumah Tangga Penyelenggaraan Rumah Tangga 100 105 110 115 120 125 130 135 140 Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun 2008 2009 Makanan Jadi Minuman Tidak Beralkohol Tembakau Minuman Beralkohol Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, diolah Sedangkan inflasi pada kelompok makanan jadiminumanrokoktembakau terutama didorong dari subkelompok minuman yang tidak beralkohol dengan inflasi sebesar 7,80. Hal ini terlihat dari grafik 2.2. diatas grafik kanan terlihat adanya kenaikan indeks yang cukup tinggi untuk subkelompok ini dari 108,81 di bulan Juni 2008 menjadi 121,34 pada Juni 2009. Grafik 2.3. Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan di Kota Bengkulu 100 110 120 130 140 150 160 170 Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun 2008 2009 Padi2an, Umbi2an hasilnya Daging Hasil2nya Ikan Segar Sayur-sayuran Ikan Diawetkan Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflasi Daerah 30 Sedangkan inflasi tahunan pada kelompok bahan makanan yang memiliki bobot terbesar dalam penghitungan inflasi serta berkecenderungan naik di triwulan ini terutama didorong dari subkelompok ikan diawetkan, sayur-sayuran serta daging dan hasil-hasilnya. Sebagaimana terlihat dari grafik 2.3. diatas terlihat adanya kenaikan indeks yang cukup tinggi untuk subkelompok tersebut. Dilihat sumbangan inflasi per komoditas sebagaimana terlihat di tabel 2.2 di bawah, komoditas penyumbang inflasi terbesar di bulan Juni adalah daging ayam ras dan udang basah. Menurut informasi anecdotal, kenaikan daging ayam ras disebabkan adanya kenaikan permintaan masyarakat. Menurut salah satu produsen, di triwulan I permintaan daging ayam tergolong rendah sehingga harga relatif turun. Kenaikan permintaan baru terjadi di bulan Mei dan diikuti oleh meningkatnya harga daging ayam. Tabel 2.2. Sumbangan Beberapa Komoditas terhadap Inflasi Bengkulu persen No. Komoditas Inflasi Sumb. Komoditas Deflasi Sumb. 1. Daging Ayam Ras 16,62 0,35 Cabe Merah -27,66 -0,37 2. Udang Basah 12,96 0,07 Ikan Dencis -9,69 -0,03 3. Ikan Tongkol 8,35 0,05 Minyak Goreng -2,07 -0,03 4. Bawang Putih 29,18 0,04 Kentang -8,71 -0,03 5. Sawi Hijau 32,28 0,03 Bawang Merah -5,62 -0,03 6. Angkutan Udara 7,41 0,03 Daging Sapi -3,14 -0,02 7. Kacang Panjang 23,34 0,03 Semen -1,51 -0,02 8. Emas Perhiasan 1,48 0,03 Ikan Mujair -2,86 -0,01 9. Buncis 26,39 0,02 Sabun Detergen Bubuk -2,47 -0,01 10. Ketimun 14,48 0,01 Cabe Rawit -18,66 -0,01 Total Sumbangan 0,66 Total Sumbangan 0,56 Komoditas lain -0,50 Komoditas lain 0,72 Inflasi Umum 0,16 Inflasi Umum 0,16 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu; diolah Sedangkan komoditas penyumbang deflasi terbesar adalah komoditas cabe merah, ikan dencis dan minyak goreng. Terjaganya pasokan komoditas-komoditas Perkembangan Inflasi Daerah 31 tersebut dan menurunnya harga CPO sebagai pengaruh kenaikan pungutan ekspor mengambil andil dalam terjadinya deflasi pada komoditas minyak goreng. Sementara jika dilihat sumbangan inflasi per kelompok secara bulanan mtm, maka sumbangan terbesar inflasi adalah dari kelompok bahan makanan yaitu sebesar 0,09. Hal ini dikarenakan bobot inflasi untuk kelompok ini relatif lebih besar dibanding kelompok lainnya. Kemudian diikuti kelompok transportkomunikasijasa keuangan dan kelompok sandang yang masing-masing menyumbang 0,03. Grafik 2.4. Sumbangan Inflasi Per Kelompok BarangJasa persen Bahan Makanan 0.09 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, Tembakau 0.02 Perumahan, Air, Listrik, Gas, Bahan Bakar 0.02 Sandang 0.03 Kesehatan 0.01 Pendidikan, Rekreasi, Olahraga - Transpor, Komunikasi, Jasa Keuangan 0.03 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu

2.4. Inflasi Periode Januari – Juni 2009