Perkembangan Penyaluran Kredit ProdukHukum BankIndonesia

Perkembangan Perbankan Daerah 39 yang mencapai 23,21. Sisanya dimiliki oleh BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta, dan pemilik lainnya. Berdasarkan komposisi DPK terlihat bahwa sebagian besar dana yang tersimpan di perbankan merupakan dana-dana jangka pendek. Tabel 3.3. Perkembangan Penghimpunan Dana Bank Umum Provinsi Bengkulu juta rupiah 2008 2009 Pert. Keterangan Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 q-t-q Bank Umum Total 4.007.111 4.353.340 4.143.308 4.191.616 4.202.801 0,27 Giro 1.417.687 1.671.002 1.051.260 1.353.468 1.253.982 7,35 Tabungan 2.004.808 2.049.485 2.404.310 1.977.153 2.194.838 11.01 Deposito 584.616 633.253 687.738 860.995 753.981 12,43 Bank Pemerintah 3.309.676 3.597.583 3.361.500 3.431.286 3.389.473 1,22 Giro 1.314.825 1.566.739 969.407 1.277.421 1.177.840 7,80 Tabungan 1.580.491 1.589.430 1.930.745 1.532.345 1.702.897 11,13 Deposito 414.36 441.414 461.348 621.520 508.736 -18,15 Bank Swasta 697.435 755.757 781.808 760,330 813.328 6,97 Giro 102.682 104.263 81.853 76.047 76.142 0,12 Tabungan 424.317 459.655 473.565 444.808 491.941 10,60 Deposito 170.256 191.839 226.390 239.475 245.245 2,41 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu

d. Perkembangan Penyaluran Kredit

Penyaluran kredit pada triwulan II 2009 tumbuh cukup tinggi yaitu sebesar 9,87 atau sebesar Rp 431.990 juta. Pertumbuhan kredit mengalami percepatan bila dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 3,00. Kredit konsumsi masih mendominasi penyaluran kredit perbankan dengan porsi mencapai 57,87 dari keseluruhan kredit. Kredit investasi kembali tumbuh di triwulan ini dan merupakan pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis kredit lainnya yaitu mencapai 12,12. Sementara, pertumbuhan kredit konsumsi mencapai sebesar 11,78 dan kredit modal kerja hanya tumbuh 6,06. Menilik penyaluran kredit secara sektoral, kredit sektor konstruksi tercatat mengalami pertumbuhan paling tinggi di triwulan laporan, yaitu 24,76 Perkembangan Perbankan Daerah 40 diikuti dengan kredit sektor jasa dunia usaha dan sektor perdagangan, masing- masing sebesar 20,55 dan 8,09. Penurunan kembali terjadi pada kredit sektor jasa sosial yang mencapai 10,81, lebih baik dibandingkan dengan penurunan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 48,45. Sektor pertanian yang memiliki tren peningkatan penyaluran kredit semenjak triwulan II 2008, pada triwulan ini mengalami penurunan penyaluran kredit mencapai 1,65. Sementara itu, penyaluran kredit pada sektor perdagangan menunjukkan ketahanannya dengan terus tumbuh sejak awal 2007 hingga triwulan II 2009 ini. Tabel 3.4. Perkembangan Kredit Perbankan Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi dan Kelompok Bank di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali persentase pertumbuhan 2008 2009 Pertumbuhan Keterangan Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Rp. Jenis Penggunaan 3.713.536 4.104.992 4.248.041 4.375.330 4.807.320 431.990 9,87 Modal Kerja 1.358.269 1.484.838 1.495.381 1.482.121 1.571.911 89.790 6,06 Investasi 348.787 399.329 395.396 404.210 453.205 48.995 12,12 Konsumsi 2.006.480 2.220.825 2.357.264 2.488.999 2.782.204 293.205 11,78 Sektor Ekonomi 3.713.536 4.104.992 4.248.041 4.375.330 4.807.320 431.990 9,87 Pertanian 212.29 218.511 238.083 302.899 297.893 -5.006 -1,65 Pertambangan 11.501 36.128 33.077 31.648 29.422 -2.226 -7,03 Perindustrian 141.28 168.708 158.019 114.433 118.107 3.674 3,21 Listrik, Air, Gas 300 324 302 319 315 -4 -1,25 Konstruksi 150.782 175.406 137.868 131.661 164.266 32.605 24,76 Perdagangan 809.643 895.887 948.610 998.502 1.079.313 80.811 8,09 Pengangkutan 29.715 29.175 27.207 30.829 31.392 563 1,83 Jasa dunia usaha 145.434 173.048 167.613 177.194 213.608 36.414 20,55 Jasa sosial 182.983 169.740 162.764 83.905 74.837 -9.068 -10,81 Lain-lain 2.028.978 2.238.065 2.374.498 2.503.940 2.798.167 294.227 11,75 Kelompok Bank 3.713.536 4.104.992 4.248.041 4.375.330 4.807.320 431.990 9,87 Bank Pemerintah 2.911.709 3.246.951 3.383.124 3.520.745 3.901.924 3.901.924 10,83 Bank Swasta 801.827 858.041 864.917 944.392 905.396 905.396 5,95 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu Pertumbuhan penyaluran kredit juga terjadi pada Kredit Usaha Kecil KUK yaitu sebesar 7,69 atau Rp75.604 juta dibandingkan triwulan Perkembangan Perbankan Daerah 41 sebelumnya. Kondisi ini mendorong peningkatan proporsi KUK terhadap kredit menjadi 22,02, sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan triwulan lalu yang mencapai 22,47. Tabel 3.5. Perkembangan Kredit Usaha Kecil di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali persentase pertumbuhan 2008 2009 Pertumbuhan Keterangan Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Rp. KUK 880.29 989.301 944392 982.995 1,058,599 75,604 7,69 Total Kredit 3.713.536 4.104.992 4.248.041 4.375.330 4.807.320 431.990 9,87 Proporsi 23,71 24,10 22,23 22,47 22,02 17,5 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu Kredit UMKM pada triwulan II mengalami pertumbuhan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kredit secara keseluruhan yaitu tumbuh sebesar 10,79. Tak berbeda dengan perkembangan kredit secara umum, sektor konstruksi juga mengalami pertumbuhan kredit UMKM terbesar yaitu 36,92, lalu diikuti oleh sektor jasa dunia usaha sebesar 20,55 dan sektor jasa lain- lain sebesar 12,17. Serupa dengan triwulan sebelumnya, kredit UMKM sektor jasa sosial kembali mengalami penurunan yaitu sebesar 21,50. Meskipun beberapa sektor masih mengalami penurunan penyaluran kredit UMKM, namun secara umum penurunan penyaluran kredit mulai menunjukkan pembalikan arah. Sebagai contoh, sektor konstruksi yang pada triwulan sebelumnya mengalami penurunan 4,50, pada triwulan ini tumbuh pesat. Pada sektor industri, triwulan I 2009 mengalami penurunan sebesar 27,58, namun pada triwulan ini hanya turun 2,19. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi perekonomian dan permintaan masyarakat saat ini. Bila dilihat dari jenis penggunaan kredit UMKM, kredit investasi tumbuh paling tinggi sebesar 17,90 diikuti oleh kredit modal konsumsi yang tumbuh cukup signifikan sebesar 12,20 dan kredit modal kerja tumbuh sebesar 6,58. Secara umum, seluruh jenis kredit berdasarkan penggunaannya mengalami peningkatan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan triwulan I 2009. Peningkatan kredit ini menggembirakan karena Perkembangan Perbankan Daerah 42 mengindikasikan adanya optimisme masyarakat terhadap keadaan perekonomian ke depan. Penyaluran kredit UMKM di tahun 2009 diharapkan akan terus meningkat terutama melihat tingkat BI Rate saat ini. Selain itu, optimisme dan komitmen pemerintah dalam mengembangkan UMKM yang ditandai dengan adanya konsolidasi berbagai pihak terkait dalam penyusunan roadmap UMKM 2010-2014 diharapkan dapat memicu semangat perbankan dalam memperluas kesempatan untuk menyalurkan kredit UMKM kepada masyarakat. Tabel 3.6. Perkembangan Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali persentase pertumbuhan 2008 2009 Pertumbuhan Keterangan Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Rp. Jenis Penggunaan 3.462.356 3.838.217 3.956.077 4.110.392 4.554.060 443.668 10,79 Modal Kerja 1.202.819 1.302.778 1.320.156 1.335.979 1.423.876 87.897 6,58 Investasi 268.528 314.614 297.079 302.939 357.163 54.224 17,90 Konsumsi 1.991.009 2.220.825 2.338.842 2.471.474 2.773.021 301.547 12,20 Sektor Ekonomi 3.462.356 3.838.217 3.956.077 4.110.392 4.554.060 443.668 10,79 Pertanian 152.317 158.599 178.620 226.926 234.479 7.553 3,33 Pertambangan 11.501 30.634 33.077 31.648 29.422 -2.226 -7,03 Perindustrian 29.886 33.384 34.059 32.461 31.751 -710 -2,19 Listrik, Air, Gas 300 324 302 319 315 -4 -1,25 Konstruksi 112.566 132.228 90.333 89.820 122.985 33.165 36,92 Perdagangan 797.147 883.320 921.126 965.300 1.046.579 81.279 8,42 Pengangkutan 29.715 29.175 27.207 30.829 31.392 563 1,83 Jasa dunia usaha 145.434 173.048 167.613 177.194 213.608 36.414 20,55 Jasa sosial 169983 159.440 147.664 69.480 54.545 -14.935 -21,50 Lain-lain 2.013.507 2.238.065 2.356.076 2.486.415 2.788.984 302.569 12,17 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu Nilai NPL non performing loan untuk kredit UMKM masih cukup rendah dan jauh dibawah ambang batas sebesar 5. Namun, Nilai NPL pada triwulan ini berada meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya 1,50 menjadi 1,67. Tren peningkatan resiko kredit UMKM telah mulai dirasakan Perkembangan Perbankan Daerah 43 semenjak awal tahun. Peningkatan NPL kemungkinan disebabkan oleh masih belum stabilnya ekonomi masyarakat akibat krisis yang menerpa sejak tengah tahun 2008. Tabel 3.7. Perkembangan non performing loan NPL Kredit UMKM di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali persentase NPL 2008 2009 KOLEK- TIBILITAS KETERANGAN Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 1 Lancar 3.326.667 3.426.591 3.776.705 3.867.734 4,271,688 2 Dalam Perhatian Khusus 73.69 112.374 148.383 181.075 206,309 3 Kurang Lancar 8.238 11.157 9.236 10.901 18,556 4 Diragukan 8.725 9.892 8.784 13.365 15,342 5 Macet 45.036 42.669 31.391 37.317 42,165 NPL 1,79 1,77 1,25 1,50 1,67 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu

3.3. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat