Sektor Pertanian Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Perkembangan Ekonomi Makro Regional 20 Sedangkan struktur perekonomian Provinsi Bengkulu sebagaimana terlihat dari tabel 1.6 di atas terlihat masih didominasi oleh sektor pertanian diikuti sektor perdagangan-hotel-restoran dan sektor jasa-jasa. Kontribusi ketiga sektor ini terhadap perekonomian Provinsi Bengkulu mencapai 76,6 di triwulan laporan. Naik turunnya ketiga sektor tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja perekonomian Provinsi Bengkulu secara keseluruhan.

1.2.1. Sektor Pertanian

Sektor pertanian secara tahunan tumbuh lebih tinggi di triwulan ini, yakni sebesar 6,38 sementara triwulan sebelumnya hanya sebesar 1,56. Relatif masih baiknya pertumbuhan sektor ini kemungkinan didorong oleh musim panen yang jatuh di pertengahan triwulan serta harga jual komoditas perkebunan yang mulai membaik. Namun peningkatan pertumbuhan sektor pertanian tidak dibarengi oleh peningkatan pertumbuhan kredit pertanian. Laju pertumbuhan kredit pertanian dibandingkan periode yang sama tahun yang lalu turun dari 61,3 pada triwulan I 2009 menjadi 39,9 pada triwulan ini. Hal ini diduga karena adanya beberapa program revitalisasi perkebunan yang sudah dilaksanakan di triwulan I 2009 dan dibiayai melalui dana perbankan. Grafik 1.11. Indikator Sektor Pertanian Provinsi Bengkulu Kredit Pertanian Rp Juta 30,000 80,000 130,000 180,000 230,000 280,000 330,000 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2006 2007 2008 2009 -15 -5 5 15 25 35 45 55 65 gYOY Realisasi Ekspor Perkebunan Ton -4000 1000 6000 11000 16000 21000 26000 31000 36000 41000 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 2006 2007 2008 2009 -60 140 340 540 740 940 1140 1340 1540 1740 1940 gYOY Sumber : Bank Indonesia dan BPS Provinsi, diolah Perkembangan Ekonomi Makro Regional 21 Sementara itu, persepsi pelaku usaha dari hasil SKDU menunjukkan kondisi yang membaik, dimana sebagian besar responden menyatakan bahwa realisasi usahanya di triwulan ini meningkat. Hal ini dialami oleh responden SKDU terutama responden dari sektor pertanian dan sektor perdagangan, perhotelan dan restoran. Adanya perbaikan dunia usaha ini juga dikonfirmasi oleh hasil quick survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia Lihat Boks 1. Hasil Quick Survey Dampak Krisis Ekonomi Global Terhadap Kinerja UMKM Di Provinsi Bengkulu.

1.2.2. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Sektor perdagangan pada triwulan II 2009 mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu tumbuh 7,24 y-o-y, sedangkan triwulan I 2009 hanya 5,49. Sektor perdagangan memiliki peran yang cukup dominan dalam PDRB Provinsi Bengkulu dengan porsi sebesar 20,21 yaitu kedua tertinggi setelah peran sektor pertanian. Berdasarkan data bongkar muat, menunjukkan adanya peningkatan volume bongkar muat, baik di pelabuhan maupun di bandara pada triwulan ini. Kenaikan bongkar muat di pelabuhan mencapai 424.141 ton atau meningkat 54,65 dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini dipicu oleh kenaikan bongkar muat pupuk yang berasal dari dalam negeri. Komoditas batubara mengambil porsi terbesar dari keseluruhan lalu lintas bongkar muat di Pelabuhan Pulau Baai yaitu mencapai 66,25. Sedangkan untuk bongkar muat cargo dibandara, mengalami peningkatan sebesar 390 ton atau meningkat 7,9 untuk cargo kedatangan dan 115 ton atau meningkat 5,9 untuk cargo keberangkatan. Peningkatan kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan ini juga dikonfirmasi oleh hasil liaison triwulan II 2009, yang menunjukkan bahwa nilai tambah sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan arah positif yang terutama didukung oleh meningkatnya komponen tingkat upah tenaga kerja. Namun, keuntungan yang diperoleh Perkembangan Ekonomi Makro Regional 22 pada triwulan II 2009 cenderung stagnan Lihat Boks 2. Hasil Liaison Triwulan II 2009. Selain itu, berdasarkan hasil SKDU triwulan II 2009, dunia usaha pada sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari nilai Saldo Bersih Tertimbang SBT yang meningkat menjadi 1.28 dari triwulan sebelumnya yang hanya 0.00. Grafik 1.12. Arus Barang Pelabuhan Pulau Baai Berdasarkan Jenis Komoditas dalam Ton Cangkang Ex-LN, 2.48 Alat Berat Im-DN, 0.04 CPO Ex-DN, 4.67 BBM Im-DN, 14.72 Semen IM-DN, 8.08 Batubara Ex-LNEx-DN, 66.25 Aspal Im-DN, 0.44 Beras, Gula, Garam, 0.53 Pupuk Im-DN, 2.43 Karet Ex-LN 0.37 Sumber : BPS Provinsi, diolah

1.2.3. Sektor Jasa - Jasa