Perkembangan Perbankan Daerah
38
1,88 dari total kredit. Namun besaran NPL di atas masih tergolong cukup baik, karena telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang mensyaratkan
besaran NPL maksimal 5 dari total kredit. Kenaikan NPL ini memang telah diprediksikan sebelumnya, mengingat masih terus berlanjutnya imbas krisis
global dan kecenderungan resistensi suku bunga kredit terhadap penurunan BI rate.
c. Perkembangan Dana Masyarakat
Dana pihak ketiga DPK yang berada di perbankan Provinsi Bengkulu pada triwulan laporan mengalami peningkatan tipis sebesar 0,27 menjadi
Rp4.202.801 juta. Tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 11,01 dibandingkan triwulan lalu. Sedangkan penghimpunan DPK dalam bentuk giro
dan deposito mengalami penurunan masing-masing 7,35 dan 12,43. Jika menilik penghimpunan DPK berdasarkan jenis kepemilikan bank, penurunan
jumlah giro dan deposito disumbang oleh penurunan giro dan deposito yang terjadi pada salah satu bank pemerintah. Kemungkinan besar penurunan ini
terkait dengan pengeluaran pemerintah untuk keperluan belanja rutin pada triwulan II 2009.
DPK perbankan di Provinsi Bengkulu masih terkonsentrasi di bank-bank pemerintah yaitu mencapai 80,65. Sedangkan bila dilihat dari komposisi
DPK, tabungan dan giro masing-masing memiliki porsi sebesar 52,22 dan 32,56, sehingga keduanya memiliki porsi 84,78 dari total DPK. Sisanya,
yaitu sebesar 17,94 berupa deposito. Berkurangnya porsi deposito pada triwulan II ini kemungkinan besar karena mulai turunnya suku bunga deposito
perbankan. Selain itu, adanya perbaikan persepsi masyarakat terhadap keadaan ekonomi mungkin mendorong masyarakat untuk meletakkan dananya pada
produk perbankan yang lebih liquid sehingga dapat digunakan untuk tujuan produktif kapan saja.
Terkait dengan struktur kepemilikan dana, dana perorangan masih mendominasi DPK perbankan. Porsi kepemilikannya mencapai 66,58 dari
keseluruhan DPK, diikuti dana milik Pemerintah baik Pusat maupun Daerah
Perkembangan Perbankan Daerah
39
yang mencapai 23,21. Sisanya dimiliki oleh BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta, dan pemilik lainnya. Berdasarkan komposisi DPK terlihat bahwa
sebagian besar dana yang tersimpan di perbankan merupakan dana-dana jangka pendek.
Tabel 3.3. Perkembangan Penghimpunan Dana Bank Umum
Provinsi Bengkulu
juta rupiah 2008
2009 Pert.
Keterangan Q-2
Q-3 Q-4
Q-1 Q-2
q-t-q Bank Umum
Total 4.007.111
4.353.340 4.143.308
4.191.616 4.202.801
0,27 Giro
1.417.687 1.671.002 1.051.260 1.353.468 1.253.982 7,35
Tabungan 2.004.808 2.049.485 2.404.310 1.977.153 2.194.838
11.01 Deposito
584.616 633.253 687.738 860.995 753.981
12,43 Bank
Pemerintah 3.309.676
3.597.583 3.361.500
3.431.286 3.389.473
1,22 Giro
1.314.825 1.566.739 969.407 1.277.421 1.177.840 7,80
Tabungan 1.580.491 1.589.430 1.930.745 1.532.345 1.702.897 11,13
Deposito 414.36
441.414 461.348
621.520 508.736
-18,15 Bank Swasta
697.435 755.757
781.808 760,330
813.328 6,97
Giro 102.682
104.263 81.853 76.047 76.142
0,12 Tabungan
424.317 459.655 473.565 444.808 491.941
10,60 Deposito
170.256 191.839 226.390 239.475 245.245
2,41 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu
d. Perkembangan Penyaluran Kredit