BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara Pertamina adalah suatu perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang pengusahaan
pertambangan minyak serta gas bumi dan berkantor pusat di Jakarta terletak di Jl.Medan Merdeka Timur No. 1A Jakarta Pusat, dengan wilayah kerja meliputi
seluruh nusantara maupun perwakilan-perwakilan di luar negeri. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan perminyakan ini sejalan dengan
sejarah pencarian minyak itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang sampai berakhirnya perang dunia ke II hingga
beralih ketangan Bangsa Indonesia. Sejarah perusahaan perminyakan di Indonesia dapat dibagi yaitu:
1. Zaman Sebelum Indonesia Merdeka
Sejak zaman penjajahan Belanda, gagasan untuk menambang minyak dan gas bumi berawal dengan diketemukannya cadangan minyak pada tahun 1885 di Telaga
Said Sumatera Utara oleh seorang Belanda bernama A. J. Ziljker. Untuk mengatur penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia lebih lanjut, maka pemerintah
Hindia Belanda pada tahun 1899 mengeluarkan Undang-Undang Indesche Mijnwet dalam Staatsblad No. 214. Undang-undang ini berisikan pola pengusaha dengan
prinsip-prinsip: 44
Universitas Sumatera Utara
a. Hasil tambang milik pemegang konsesi b. Penggunaan hak penuh pemilik
c. Pemerintah menerima Royalties Selanjutnya pada masa pendudukan Jepang 1941-1945, kegiatan pengusahaan
minyak dan gas bumi Hindia Belanda terhenti karena diambil alih oleh bangsa Jepang. Kemudian Jepang mengaktifkan kembali kegiatan operasional sebagian besar
ladang minyak yang terhenti tersebut.
2. Zaman Setelah Indonesia Merdeka
Pemerintah Indonesia mengambil alih pengusahaan minyak dan gas bumi yang kemudian membentuk tiga badan pengelolaan, yaitu:
a. Perusahaan Tambang Minyak Nasional Republik Indonesia PTMNRI untuk wilayah Sumatera Utara.
b. Perusahaan Minyak Republik Indonesia Permiri untuk wilayah Sumatera Selatan. c. Perusahaan Tambang Minyak Nasional PTMN untuk wilayah Jawa Timur.
Selama periode 1951 sampai dengan 1959 pengusahaan minyak dan gas bumi mengalami perubahan-perubahan. Untuk pengaturan lebih lanjut tentang minyak dan
gas bumi, maka dikeluarkan UU No. 441960 yang kemudian Indesche Minjnwet tidak diberlakukan lagi di Indonesia dan selanjutnya didirikan tiga perusahaan besar
perminyakan di Indonesia, yaitu: a. PN Pertamin yang mempunyai daerah operasi di Sumatera Selatan dan Riau
daratan. b. PN Permigan yang mempunyai daerah operasi di Jawa Timur atau Cepu.
Universitas Sumatera Utara
c. PN Permina yang mempunyai daerah operasi di Sumatera Utara. Namun pada tahun 1965 PN Permigan dibubarkan dan daerah operasi
diserahkan kepada PN Permina. Dalam rangka mempertahankan struktur dan prosedur kerja serta memperlancar usaha peningkatan produksi minyak dan gas bumi
pada tanggal 20 Agustus 1968 dibentuk ”Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional” PN Pertamina berdasarkan PP RI No. 27 tahun 1968
dengan menampung segala kegiatan pengurusan dan pengusahaan minyak dan gas bumi dari PN Permina dan PN Pertamin. Maksud dan tujuan dari penyatuan ini agar
dapat ditingkatkan produktifitas dan efektifitas serta efisiensi pada bidang perminyakan nasional dalam suatu wadah ”Integrated Oil Company” dengan suatu
manajemen yang sempurna. Hal ini terutama mengingat bahwa sumber daya alam minyak dan gas bumi memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa.
B. Landasan Hukum Pertamina