Analisis Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL Yos Sudarso No. 73 Medan)

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA KELUARGA

(Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan)

DRAF SKRIPSI OLEH

DWI INDAH LESTARI 060502092

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Dwi Indah Lestari (2010). 060502092. Analisis Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL Yos Sudarso No. 73 Medan). Ketua Jurusan Departemen Manajemen ; Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Sekretaris Departemen Manajemen ; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Pembimbing ; Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, Msi. Dosen Penguji I ; Ibu Dra. Lucy Anna MS. Dosen Penguji II ; Ibu Dra. Marhaini MS ; Departemen Manajemem. Universitas Sumatera Utara.

Usaha Kecil dapat berhasil jika dilandaskan oleh berbagai macam faktor pendorong yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat memicu dalam mencapai keberhasilan usaha tersebut. Faktor pendorong keberhasilan usaha adalah dengan adanya faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen, dan keuangan. Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan merupakan contoh usaha yang meraih keberhasilan usaha karena berhasil dalam memperoleh profit dan mampu membuka cabang-cabang usaha dibeberapa kota Medan.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga dan faktor yang paling dominan dalam keberhasilan keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan. Peneliti membuat hipotesis bahwa penerapan dan pengimplementasian dari faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen dan keuanagan merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga dan faktor organisasi dan manajemen merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga yang paling dominan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Populasi dan sample adalah pemilik dari Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan.


(3)

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga adalah penerapan dan pengimplementasian faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta faktor keuangan. Faktor yang paling dominan keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga adalah faktor organisasi dan manajemen. Ini berarti hipotesis diterima.

Kata Kunci : entrepreneur, usaha keluarga, usaha rumah makan, rencana usaha (business

plan), faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen, faktor keuanagan.


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan).”

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara Medan.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak dapat terselesaikan tampa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan baik bantuan materi maupun moral yang didapat peneliti selama menyelesaikan penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Papa dan Mama tercinta H. Ir. Karimuddin dan Hj. Dra. Titin Sumarni yang telah melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada penulis dan memberikan doa dan dukungan kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Papa dan Mama terimakasih untuk semuanya.

2. Untuk Tante Hj. Nurmalawaty SH. M. Hum penulis yang selalu memberikan nasehat dan dukungan kepada penulis.

3. Untuk Abangku bg Wahyu dan adikku Dedek, Rini, Budi dan kakakku kak Iyah dan kak Yus.

4. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

5. Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.si selaku Ketua Departemen Manajemen yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran kepada penulis dalam perbaikan dan penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen yang telah melaungkan waktu untuk memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing peneliti serta memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Lucy Anna Ms selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

9. Ibu Dra. Marhaini Ms selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempernaan skripsi ini.

10.Semua Dosen di Fakutas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

11.Pegawai jurusan, Kak Dani, Kak vina, Kak Susi dan Bang Jumadi serta seluruh staff dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

12.Pemilik Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Pemilik Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan data dan bersedia diwawancarai dan mengisi daftar pertanyaan.

13.Untuk sahabat-sahabat terbaikku Niko, Intan, Riska, Aie, Dara , Yola, Giger dan Andi.


(6)

14.Untuk Anak-anak Manajemen 06 khususnya anak-anak B.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khusunya bagi diri peneliti. Peneliti memohon maaf kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan saran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis dengan senang hati meminta saran dan kritik atas kesempurnaan penelitian ini dan semoga penelitian ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi semua mahasiswa.

Medan, Januari 2010 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Kerangka Konseptual ... 5

D. Hipotesis ... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Manfaat Penelitian ... 9

F. Metode Penelitian ... 10

1. Batasan Operasional ... 10

2. Definisi Operasional Variabel ... 10

3. Skala Pengukuran Variabel ... 12

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 13

5. Populasi dan Sampel ... 13

6. Jenis dan Sumber Data ... 14

7. Teknik Pengumpulan Data ... 14

8. Metode Analisis Data ... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 16

A. Penelitian Terdahulu ... 16

B. Wirausaha ... 17

C. Wirausaha Keluarga ... 18

D. Keberhasilan Usaha ... 21

E. Faktor-Faktor Kesuksesan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga ... 21

F. Strategi Untuk Mempertinggi Sukses Usaha Keluarga ... 23 G. Peranan Kepemimpinan dalam kewirausahaan ... 24

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 25

A. Sejarah Singkat Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan ... 25

B. Visi, Misi, Tata Nilai dan Budaya Perusahaan Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan ... 27

C. Struktur Organisasi Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan ... 28

D. Gambaran Umum Produk Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan ... 30

E. Sejarah Singkat Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan ... 31

F. Visi, Misi, Tata Nilai dan Budaya Perusahaan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan ... 31 G. Struktur Organisasi Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42


(8)

Medan ... 32

H. Gambaran Umum Produk Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan ... 34

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI ... 35

A. Analisis Responden ... 35

B. Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga ... ... 36

1. Faktor Pemasaran ... …. 36

2. Faktor Produksi ... …. 39

3. Faktor Organisasi dan Manajemen ... …. 41

4. Faktor Keuangan ... …. 44

C. Perbedaan Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan Dengan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan ... …. 46

1. Bentuk Perusahaan ... ... 47

2. Ciri dan Konsep Produk ... ... 47

3. Lokasi ... ... 48

4. Tata Ruang dan susunan (Layout) ... ... 48

5. Konsep Pemasaran ... ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... ... 50

A. Kesimpulan ... ... 50

B. Saran ... ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... ... 53


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Rencana Usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa

Jl. KL Yos Sudarso No. 73 Medan ... 4

Tabel 1. 1 Rencana Usaha Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan ... 4

Tabel 1.3 Variabel dan Indikator Penelitian ... .. 11

Tabel 2.1 Ciri dan Watak Seorang Wirausahawan ... .. 17

Tabel 2.2 Perbedaan Wirausaha Keluarga dan Non Wirausaha Keluarga .... 19

Tabel 3.1 Outlet-outlet Sop Sumsum Langsa di Medan... 26

Tabel 3.2 Outlet-outlet Sop Sumsum Langsa di Luar Kota Medan ... 27

Tabel 4.1 Analisis Data Pribadi Responden ... 35

Tabel 4.2 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Pemasaran ... 37

Tabel 4.3 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Produksi ... 39

Tabel 4.4 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Organisasi dan Manajemen ... 42


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 8 Gambar 3.1 Lokasi Rumah Makan Sop Sumsum Langsa

Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan ... 26 Gambar 3.2 Produk dari Rumah Makan Sop Sumsum Langsa


(11)

ABSTRAK

Dwi Indah Lestari (2010). 060502092. Analisis Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL Yos Sudarso No. 73 Medan). Ketua Jurusan Departemen Manajemen ; Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Sekretaris Departemen Manajemen ; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Pembimbing ; Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, Msi. Dosen Penguji I ; Ibu Dra. Lucy Anna MS. Dosen Penguji II ; Ibu Dra. Marhaini MS ; Departemen Manajemem. Universitas Sumatera Utara.

Usaha Kecil dapat berhasil jika dilandaskan oleh berbagai macam faktor pendorong yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat memicu dalam mencapai keberhasilan usaha tersebut. Faktor pendorong keberhasilan usaha adalah dengan adanya faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen, dan keuangan. Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan merupakan contoh usaha yang meraih keberhasilan usaha karena berhasil dalam memperoleh profit dan mampu membuka cabang-cabang usaha dibeberapa kota Medan.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga dan faktor yang paling dominan dalam keberhasilan keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan. Peneliti membuat hipotesis bahwa penerapan dan pengimplementasian dari faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen dan keuanagan merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga dan faktor organisasi dan manajemen merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga yang paling dominan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Populasi dan sample adalah pemilik dari Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan.


(12)

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga adalah penerapan dan pengimplementasian faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta faktor keuangan. Faktor yang paling dominan keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga adalah faktor organisasi dan manajemen. Ini berarti hipotesis diterima.

Kata Kunci : entrepreneur, usaha keluarga, usaha rumah makan, rencana usaha (business

plan), faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen, faktor keuanagan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kenikmatan memiliki usaha sendiri dengan bekerja pada suatu perusahaan sangat banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti dipersyaratkan dalam batas nilai IPK, harus mengikuti dan lulus tes, berpenampilan baik sampai memiliki koneksi atau referensi tertentu. Syarat untuk menjadi wirausaha relative lebih mudah. Hal utama yang harus dimiliki adalah kemauan dan kemampuan.

Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang,menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang itu. (Kasmir, 2006 :15).

Wirausahawan yang memulai usaha keluarga cukup banyak ditemui. Sebuah keluarga apabila dibentuk menjadi suatu bisnis maka akan tercipta situasi mendidik, seluruh anggota keluarga dapat bekerja memperoleh pengalaman serta bekal kepribadian yang kuat dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan adannya bisnis keluarga, maka kehidupan anggota-anggota keluarga menjadi produktif, mampu berdikari, dan mampu mencapai prestasi-prestasi dalam hidup. Dalam mengelola bisnis keluarga, tingkat kepercayaan dan rasa aman sesama anggota keluarga lebih kuat dari pada melibatkan orang lain di luar keluarga untuk bekerja dan mengambil bagian dalam bisnis keluarga (www. waspada.co.id)


(14)

Ada berbagai alasan bisnis keluarga dapat berjalan di Indonesia. Pertama, bisnis keluarga tidak dibebani oleh tuntutan para pemegang saham yang selalu mendikte operasi bisnis. Kedua, anggota keluarga mau mengorbankan keuntungan jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Ketiga, tingkat fleksibilitas dari bisnis untuk memberikan respon terhadap tantangan maupun peluang tanpa banyak hambatan.

Usaha kecil dapat berhasil jika dilandaskan oleh berbagai macam faktor pendorong yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat memicu dalam mencapai keberhasilan usaha tersebut. Faktor pendorong keberhasilan usaha adalah dengan adanya faktor rencana pemasaran, produksi, rencana organisasi dan manajemen, serta adanya rencana keuangan. (Anoraga, 2002 : 38).

Sebelum mendirikan suatu usaha seorang wirausahawan harus mampu membuat rencana usaha (Business Plan). Rencana usaha merupakan dokumen yang disiapkan secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari pengusaha atau entrepreneur dan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran kesuksesan dalam suatu usaha. Rencana usaha yang baik terlihat dalam perumusan tujuan-tujuan dan sasaran yang spesifik, dan membantu karyawan untuk memahami apa yang diharapkan dari mereka, waktu yang digunakan untuk merencanakan, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil-hasil perencanaan yang akan ikut menentukan keberhasilan suatu usaha.

Keberhasilan suatu usaha dapat diindikasikan dalam beberapa hal penting yaitu dana usaha bertambah, hasil produksi meningkat, dan keuntungan bertambah. (Nasution,2001:12).


(15)

Peneliti memilih usaha Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jl. KL. Yos sudarso No. 73 Medan karena perkembangan bisnis Rumah makan di Medan saat ini sangat pesat. Peneliti juga menggunakan perbandingan pada Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan untuk mengetahui faktor keberhasilan dalam usaha keluarga. Fenomena tersendiri bagi setiap Rumah Makan dikota Medan yang memiliki berbagai macam faktor-faktor untuk keberhasilan usahanya dengan menciptakan inovasi dan kreativitas untuk setiap produknya serta semangat pantang menyerah bagi setiap pemiliknya. Jenis-jenis makanan yang ditawarkan pada setiap usaha rumah makan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Setiap Rumah Makan juga memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri.

Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jl. KL. Yos sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan adalah merupakan Usaha keluarga yang dikelola oleh pemiliknya bersama anggota keluarga. Rumah Makan Sop SumSum Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel menjual berbagai jenis makanan dan minuman yang bercita rasa dan berkualitas baik dengan harga yang relatif terjangkau. Salah satu menu spesial dari Rumah Makan Sop SumSum Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel ini adalah Sop SumSum Tulang Kaki. Menu ini sangat terkenal dan banyak yang menyukainya. Selain menu Sop SumSum Tulang Kaki yang sangat terkenal, masih banyak menu-menu lain seperti Soto. Keunggulan yang dapat dilihat dari Rumah Makan Sop SumSum Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel ini adalah Keunikan masing-masing produknya yang memiliki cita rasa yang sangat spesial.


(16)

Tabel 1.1

Rencana usaha “Rumah Makan Sop Sumsum Langsa” Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan

No Rencana usaha Aplikasi

1. Pemasaran 1. Promosi dengan media-media cetak

dan elektronik 2. Kartu nama

2. Produksi 1. Sop

2. Soto

3. Aneka minuman jus 3. Organisasi dan Manajemen 1. Penyeleksian karyawan

2. Pelatihan karyawan

3. Penempatan karyawan berdasarkan tugas masing-masing yang sesuai dengan keahliannya.

4. Pengelolaan usaha langsung dipegang oleh pemilik.

4. Keuangan 1. Pemilik membuka dan menjalankan

usaha dengan menggunakan modal pribadi.

Sumber : diolah penulis (2009)

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa yang berlokasi di jalan KL. Yos Sudarso ini merupakan usaha keluarga yang didirikan pada tahun 2000 oleh Bapak H. Lukman Hakim, SE. Rumah Makan Sop Sumsum Langsa memiliki kualitas dalam produk yang dihasilkan. Mulai dari cita rasa produk dan penetapan harga yang terjangkau untuk setiap produknya.


(17)

Tabel 1. 2

Rencana usaha “Rumah Makan Sop Jamel” Jl. Ampera No. 42 Medan

No Rencana Usaha Aplikasai

1. Pemasaran 1. Spanduk

2. Promosi melalui para kerabat

2. Produksi 1. Sop

2. Soto 3. Bakso

4. Mie rebus dan goring 5. Nasi goring

6. Aneka macam jus

3. Organisasi dan Manajemen 1. Pemilik mempekerjakan 3 (tiga) orang karyawan yang berasal dari anggota keluarga yaitu anak dan keponakan pemilik.

2. Pengelolaan usaha langsung dipegang oleh pemilik

4. Keuangan 1. Pemilik menjalankan usahanya

dengan menggunakan modal pribadi dan dibantu oleh orang tua pemilik.

Sumber : diolah penulis (2009)

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan merupakan usaha keluarga yang meraih keberhasilan karena perusahaan mampu menghasilkan profit didalam usaha. Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan mampu membuka beberapa cabang di kota Medan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha tersebut sehingga peneliti memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam

Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan)”


(18)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan?

2. Faktor apakah yang paling dominan digunakan usaha keluarga dalam mencapai keberhasilan usaha pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan?

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka variable yang akan diteliti. Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variable yang akan diteliti yaitu faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen dan faktor keuangan.

Menurut Anoraga (2002 : 38), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business

Plan). Business Plan adalah Ringkasan tertulis mengenai usulan pendirian perusahaan

oleh wirausahawan yang berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran, serta keterampilan dan kemampuan manajer. Rencana bisnis berguna sebagai peta jalan bagi wirausahawan dalam perjalanannya menuju pembangunan bisnis yang sukses. Suatu rencana usaha biasanya disususn berdasarkan fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan, produksi, keuangan dan fungsi sumber daya manusia.


(19)

Faktor-faktor Keberhasilan dalam usaha adalah sebagai berikut : 1. Faktor Pemasaran

Pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian dibeli oleh konsumen yang memiliki kebutuhan melalui suatu pertukaran. Wirausahawan harus menguraikan target pasar dan karateristiknya. Menentukan target pasar dan potensinya adalah salah satu bagian dari penyusunan rencana usaha yang paling penting.

2. Faktor Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan dalam menciptakan suatu produk barang atau jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Wirausahawan harus mendeskripsikan keseluruhan lini produk , pemilihan lokasi tempat usaha, desain proses produksi dan karateristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persediaan bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan, serta peralatan yang digunakan.

3. Faktor Organisasi dan Manajemen

Organisasi dan Manajemen merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Organisasi merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Sedangkan Manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Faktor paling penting dari keberhasilan adalah kualitas manajemen. Faktor Organisasi dan Manajemen ini mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional, gaji/upah /fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja.


(20)

4. Faktor Keuangan

Seorang wirausahawan harus mampu menyajikan laporan keuangannya secara berkala agar terlihat aktivitas keuangan perusahaannya. Laporan keuangan perusahaan juga memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan sehingga memudahkan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan. Faktor keuangan merupakan salah satu faktor kesuksesan bagi wirausahawan. Faktor keuangan mencakup modal, investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tidak langsung ( biaya-biaya pemasaran) serta pajak.

Berdasarkan uraian tersebut maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1. 1 : Kerangka Konseptual Peneliti Sumber : Anoraga (2002) dan Kasmir (2006)

Faktor Pemasaran

Faktor Organisasi dan Manajemen

Faktor Keuangan

Keberhasilan Usaha Keluarga


(21)

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan meraih keberhasilan dalam usaha keluarganya adalah adanya faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta keuangan.

2. Faktor organisasi dan manajemen merupakan faktor yang paling dominan mendorong keberhasilan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor wirausahawan meraih keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan.

b. Mengetahui faktor yang paling dominan mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha keluarga Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

a. Bagi pelaku bisnis, sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam mendirikan usaha keluarga dan sebagai bahan


(22)

masukan kepada wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha keluarga.

b. Bagi peneliti, memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya yang berkaitan dengan mendirikan usaha keluarga.

c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian

1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Medan yang berada di Jalan Yos Sudarso No. 73 Medan. Adapun Variabel dalam penelitian ini adalah faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen dan faktor keuangan.

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variable-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variable yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variable-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Faktor Pemasaran adalah faktor keseluruhan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Faktor Pemasaran mencakup produk yang berkualitas, harga, lokasi,


(23)

tenaga kerja, promosi dan proses pendeskripsian produk kepada konsumen yang disampaikan dengan jelas.

b. Faktor Produksi adalah suatu bagian yang ada di dalam perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam penyelenggaraan produksi. Dengan mengatur kegiatan ini maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi. Faktor Produksi mencakup desain proses produksi dan karateristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persedian bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan serta peralatan yang digunakan.

c. Faktor Organisasi dan Manajemen merupakan faktor yang mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional usaha, gaji/ upah/ fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja.

d. Faktor Keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Faktor Keuangan modal, investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tidak langsung (biaya-biaya pemasaran) serta pajak.

Tabel 1.3

Variabel dan Indikator Penelitian

VARIABEL INDIKATOR SKALA UKUR

Faktor Pemasaran

1.Produk (Product) yang berkualitas 2.Harga (Price) yang terjangkau dan sesuai

dengan kualitas produk 3.Lokasi (Place) yang strategis 4.Tenaga Kerja (People) yang terlatih 5.Promosi (Promotion) melalui berbagai

media


(24)

6.Proses (Process) pendeskripsian produk kepada konsumen harus dijelaskan dan disampaikan dengan jelas.

Faktor Produksi

1.Tenaga kerja memiliki keahlian (skill) yang sesuai dengan tugasnya (Man) 2.Memperhitungkan dan menganalisis

modal kerja (Money)

3.Memiliki visi dan misi sesuai dengan tujuan perusahaan (Mindset)

4.Tempat usaha letaknya dekat dengan bahan mentah (Material)

5.Kegiatan promosi produk merupakan kegiatan yang wajib dilakukan (Market)

Guttman

Sumber : Anoraga dan Kasmir, diolah penulis (2009)

Faktor Organisasi dan Manajemen

1. Dilakukannya pengambilan keputusan yang lebih demokratis dan partisipatif terhadap masalah yang bersangkutan dengan lingkungan organisasi

2. Terdapatnya pembagian kerja 3. Gaji/upah yang baik

4. Adanya kedisiplinan

5. Menomorduakan kepentingan pribadi terhapan kepentingan umum

6. Rekan kerja yang kompak

7. Penghargaan terhadap pekerjaan yang dijalankan

8. Tanggung jawab akhir terletak pada atasan

9. Kondisi kerja yang aman, nyaman, dan menarik

10.Pimpinan yang adil dan bijaksana 11.Garis kewenangan seperti tergambar

pada struktur organisasi

12.Terdapat keadilan (equity) dalam usaha

Guttman

Faktor Keuangan

1.Melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha

2.Menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba yang direncanakan atau diharapkan 3.Menganalisis kemampuan

perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha

4.Memperhitungkan Kebutuhan modal


(25)

3. Skala Pengukuran Variabel

Variabel faktor yang mendorong keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga diukur dengan menggunakan Skala Guttman. Skala ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, “positif-negatif” dan lain-lain.

Dalam penelitian ini, jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk jawaban ya diberi skor 1 dan tidak diberi skor 0. Faktor dengan skor yang memiliki skor tertinggi maka dipilih sebagai faktor yang paling dominan dalam keberhasilan usaha keluarga.

4. Tempat dan Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Rumah makan Sop SumSum Langsa yang terletak di Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan September-Januari 2010.

5. Populasi dan Sampel

Penelitian ini merupakan studi kasus pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan maka populasi yang sekaligus sebagai sample yang representatife dalam penelitian ini adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha Rumah Makan Sop SumSum Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel yang diteliti adalah Pemilik dari Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan


(26)

Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan data penting dalam keseluruhan pelaksanaan aktivitas usaha mereka yang telah berhasil.

6. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Pengamatan (observation)

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada subjek yang akan diteliti di lokasi penelitian, dalam hal ini pengamatan dilakukan pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.


(27)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Dalam hal ini wawancara dilakuka n dengan pemilik Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Pemilik Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.

c. Studi Pustaka

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

8. Metode Analisis Data

Statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknis, analisis yang sering digunakan adalah statistik dasar yang berkaitan dengan parameter statistik deskriptif. Termasuk dalam parameter statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi.


(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indra Hakim Matondang dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai

Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan Letda Sujono pada tahun 2006), diperoleh kesimpulan bahwa faktor yang paling

utama yang mendorong wirausahawan untuk memulai usaha kecilnya di sepanjang jalan Letda Sujono Medan adalah Tension Modalities (Faktor Keterpaksaan).

Suar Juharah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Peran Dan Hubungan Keluarga Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Emas Sinar Agung Medan” pada tahun 2003, diperoleh kesimpulan variable peran dan hubungan yang

paling dominan terhadap keberhasilan usaha pada toko emas Sinar Agung Medan adalah variable kerjasama dan persaingan antara saudara kandung.

Georgia Ulina melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor yang

Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan) pada tahun 2008 dimana peneliti

menggunakan empat indikator untuk mengukur kewirausahaan, yaitu, rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi dan manajemen, rencana keuangan merupakan faktor utama yang mendorong keberhasilan usaha Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan.


(29)

B. Wirausaha

Geoffrey G. Meredith et al. (2000 : 5) menyatakan bahwa para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.

Zimmerer dan Scarborough (2003 : 4) mennyatakan seorang wirausahawan

(entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko

dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yng signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bias dikapitalisasikan.

Entrepreneurship menurut Edvardson, 1994 (dalam makalah Wahid Ciptono, 1999)

adalah Entrepreneurship is behavior that is dynamic, risk taking, reactive and growth

oriented, Entrepreneurship is a person who is willing to take action to pursue opportunities in situations others view as problem or threats. Konsep tersebut merupakan

sebuah kata yang digunakan untuk menjelaskan perilaku-perilaku pemikiran strategis dan berani mengambil resiko yang akan memberikan hasil peluang bagi individu dan organisasi.

Tabel 2.1

Ciri dan Watak Seorang Wirausaha

Ciri-ciri Watak

Percaya diri a. Kepercayaan

b. Ketidak tergantungan, Kepribadian mantap c. Optimisme

Berorientasi tugas a. Kebutuhan atau harus akan berprestasi b. Berorientasi pada laba atau hasil c. Tekun dan tabah


(30)

e. Penuh isiatif

Pengambil resiko a. Mampu mengambil resiko b. Suka pada tantangan

Kepemimpinan a. Mampu memimpin

b. Dapat bergaul dengan orang lain c. Menanggapi saran dan kritik

Keorisinilan a. Inovatif

b. Kreatif c. Fleksibel d. Banyak sumber e. Serba bias

Sumber : Alma (2005)

C. Wirausaha Keluarga

Lambing dan Kuehl dalam bukunya : “Enterpreneurship” (2003:35) mendefinisikan wirausaha keluarga adalah usaha yang mayoritas modal dan pengawasannya adalah anggota keluarga dimana dua atau lebih anggota keluarga terlibat secara langsung di dalamnya dan biasanya usaha keluarga didasarkan pada perasaan, pemeliharaan dan keamanan tetapi bisnis berkisar seputar produktifitas, prestasi dan keuntungan. Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat didalam menjalankan bisnis keluarga sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan yang akan dicapai oleh keluarga tersebut agar bisnis keluarga dapat terus diwariskan pada generasi berikutnya.

Bisnis keluarga memiliki kelebihan dari bisnis yang lain dimana keluarga berbagi susah dan duka bersama dalam membangun perusahaan. Mengatasi masalah dan memecahkan masalah dari waktu ke waktu secara bersama baik didalam perusahaan maupun diluar urusan bisnis.

Dalam bisnis keluarga ada rasa saling percaya yang tinggi terhadap anggota keluarga, suasana kerja yang lebih menyenangkan, komitmen kerja yang tinggi dari anggota


(31)

keluarga yang menyebabkan lebih cepatnya pencapaian tujuan perusahaan. Ada keserasian tata nilai dari anggota keluarga, memudahkan terciptanya budaya korporasi yang sama di antara anggota keluarga, hingga pengelolaan perusahaan berjalan lancar.

Sumber keuangan, pada umumnya perusahaan didanai secara konservatif atau berasal dari dana pribadi. Biasanya pengelolaan keuangan perusahaan dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti, sebab menyangkut kehidupan keluarganya. Pengupahan karyawan disesuaikan dengan performance masing-masing karyawan, bukan berdasarkan lama kerja atau pertalian darah. Ini mendorong karyawan untuk bekerja kreatif, produktif dan efektif.

Menurut John L. Ward yang diperoleh dari berbagai penelitian terhadap banyak wirausaha keluarga, ada tiga hal yang harus diketahui oleh wirausaha keluarga adalah: 1. Sukses bukanlah suatu kebetulan, kemakmuran dicapai setelah melaui beberapa

generasi yang bekerja keras.

2. Perusahaan keluarga yang sukses adalah perencanaan yang dilakukan dengan sangat hati-hati. Mereka merencanakan masa depan usaha mereka dan masa depan keluarga mereka.

3. Melalui perencanaan, mereka mengantisipasi isu yang biasanya dihadapi oleh bisnis mereka. Mereka membuat kebijakan untuk mengatasi isu tersebut. (Susanto,2002:29)

Tabel 2.2

Perbedaan wirausaha keluarga dan non wirausaha keluarga

No

Kategori Wirausaha keluarga Wirausaha non

keluarga 1 Kepemilikan 100% dimiliki oleh keluarga Pemegang saham


(32)

2 Pengawasan Oleh keluarga Badan komisaris

3 Motivasi Pada kepuasan pemilik Pada kepuasan

pemegang saham 4 Pembuatan Cepat, berdasarkan intuisi, sukses

atau gagal merupakan tanggung jawab

Dipertimbangkan dengan sangat hati-hati, sukses atau gagal merupakan tanggung jawab professional, berorientasi pada proses bukan hasil

5 Pendelegasian Tidak jelas Jelas tetapi sering

kali terlalu birokrasi

6 Jam kerja Tidak terbatas Terbatas

7 Kepemimpinan Paternalistik, regenerasi didasarkan pada dukungan keluarga dan prestasi

Partisipasi, regenerasi, didasarkan pada profesionalisme dan prestasi

8 Pengembangan karir Tidak jelas, kecil kesempatan untuk korupsi

Jelas, terdapat kesempatan besar untuk korupsi

Sumber (Susanto,2002:30)

Keuntungan keterlibatan anggota keluarga didalam bisnis menurut Longenecker, dkk (2001:37):

1. Kuatnya ikatan persaudaraan didalam bisnis keluarga.

2. Perusahaan dapat menggunakan tema keluarga bersangkutan didalam periklanan dan membuatnya berbeda dari pesaingnya.

3. Anggota keluarga mau mengorbankan pendapatannya untuk keperluan perusahaan keluarga.


(33)

D. Keberhasilan Usaha

Menurut Nasution dalam bukunya yang berjudul “Pengembangan Wirausaha baru” (2001:48), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dan berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah.

Membangun usaha agar berhasil tidak cukup hanya dengan naluri dan insting, tetapi harus dilandasi perencanaan dan perhitungan yang matang. Dalam membangun strategi bisnis, perlu mencari dan mengukuhkan keunggulan melalui profesionalisme. Profesional berarti memiliki kecakapan, integritas tinggi, mempunyai moral yang baik, mempunyai etika dan mempunyai komitmen terhadap pekerjaan dan tanggung jawab.

Isi komitmen adalah jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja keras dan prestasi. Bekerja secara profesional menjamin adanya kompetisi untuk memberikan yang terbaik bagi keberhasilan usaha.

Keberhasilan usaha juga akan tercapai bila mampu menjaga keseimbangan dan memadukan secara tepat antara strategi bisnis dan budaya organisasi. Juga harus didukung komitmen karyawan terhadap tujuan organisasi, serta semua kompetisi semua karyawan pada setiap jenjang jabatan.

E. Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga

Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat dalam kepemilikan, jabatan dan fungsi. Keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya kerja keras dan pengorbanan tenaga dan pikiran.


(34)

Menurut Anoraga (2002 : 38), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business

Plan). Business Plan adalah Ringkasan tertulis mengenai usulan pendirian perusahaan

oleh wirausahawan yang berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran, serta keterampilan dan kemampuan manajer. Rencana bisnis berguna sebagai peta jalan bagi wirausahawan dalam perjalanannya menuju pembangunan bisnis yang sukses. Suatu rencana usaha biasanya disususn berdasarkan fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan, produksi, keuangan dan fungsi sumber daya manusia.

Faktor-faktor yang mendorong kesuksesan dalam menjalankan usaha keluarga antara lain:

a. Faktor Pemasaran adalah faktor keseluruhan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Faktor Pemasaran mencakup produk yang berkualitas, harga, lokasi, tenaga kerja, promosi dan proses pendeskripsian produk kepada konsumen yang disampaikan dengan jelas.

b. Faktor Produksi adalah suatu bagian yang ada di dalam perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam penyelenggaraan produksi. Dengan mengatur kegiatan ini maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancer dan hasil produksi pun akan bermutu tingg. Faktor Produksi mencakup desain proses produksi dan karateristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persedian bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan serta peralatan yang digunakan.

c. Faktor Organisasi dan Manajemen merupakan faktor yang mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk


(35)

melaksanakan kegiatan operasional usaha, gaji/upah/fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja.

d. Faktor Keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Faktor Keuangan modal, investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tidak langsung (biaya-biaya pemasaran) serta pajak.

F. Strategi Untuk Mempertinggi Kesempatan Sukses Usaha Keluarga

Manajemen strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai kompenen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Kompenen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi.

Wirausahaan yang sukses dapat mengkomunikasikan visinya kepada orang-orang yang berada disekelilingnya. Pernyataan misi perusahaan menjawab pertanyaan pertama di perusahaan jenis apa pun. Tujuan perusahaan harus bersifat dapat diukur, dapat dicapai, dan masuk akal. Strategi adalah peta jalan tindakan-tindakan yang disusun oleh wirausahawan untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, visi, misi dan tujuan menyatakan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan strategi menjelaskan proses untuk mencapai tujuan tersebut.

Komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya, sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan


(36)

instituasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

G. Peran Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan

Orang-orang yang memiliki kualitas kepemimpinan (Leadpreneurship) yang tinggi adalah mereka yang mampu mengubah sumber daya yang tadinya bernilai rendah menjadi umber daya yang bernilai tinggi melaui pengambilan resiko-resiko yang terukur serta kepemimpinan yang efektif. Dalam Leadpreneurship, mengejar serta memanfaatkan peluang lebih diutamakan daripada pertimbangan sumber daya yang dimiliki. Orang-orang yang memiliki jiwa Leadpreneurship yang kuat meyakini bahwa jika tidak dimanfaatkan sekarang, peluang itu akan hilang dan belum tentu akan kembali lagi.

Bagi seorang Leadpreneurship, apa yang dilihat sebagai masalah bagi orang lain justru dianggapnya sebagai peluang. Bagi mereka, masalah yang muncul merupakan peluang sekaligus juga tantangan. Seorang Leadpreneurship sejati tidak sekedar melihat, tetapi juga memilih peluang-peluang yang memang layak untuk dimanfaatkan. Ia bekerja secara sistematis dalam mengatasi tantangan yang ada. Dengan demikian, peluangnya menjadi lebih besar. Tentu saja harus menguntungkan agar dapat mengakumulasi modal dan mengembangkan bisnisnya. Kegaiatan-kegiatan proaktif dan terarah ini merupakan cerminan dan gabungan dari kualitas kepribadian, kepemimpinan, keterampilan dan landasan nilai-nilai.

Seorang Leadpreneur yang sukses memiliki daya analisis yang tinggi serta menunjukkan kemampuannya dalam mengidentifikasi, meneliti, memperbaiki, serta menyederhanakan proses kerja yang komplek.


(37)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan Sop Sumsum Langsa

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa didirikan pada tanggal 7 Juni 1990 di jalan Dr. Mansyur no. 46 oleh Bapak H. Lukman Hakim, SE. Usaha ini dikelola secara kekeluargaan, karena Bapak Lukman dibantu oleh Ibu Hj. Nurhayati dan anak-anaknya, baik dalam proses produksi maupun melayani para pelanggan. Kemudian di bulan Februari 1991, rumah makan ini berpindah ke Dirga Surya yang terletak di jalan Binjai.

Pada tahun 1998, Bapak H. Lukman juga sempat menjalankan bisnis lain diluar rumah makan yaitu usaha perdangangan kayu. Tetapi karena pada saat itu bangsa Indonesia sedang mengalami krisis moneter hal tersebut sangat mempengaruhi usaha Bapak Lukman, dan usaha perdagangan kayu Bapak Lukman mengalami kegagalan. Maka, di tahun 2000, pengelolaan Rumah Makan Sop Sumsum Langsa lebih di fokuskan kembali dan Bapak H. Lukman Hakim bertanggung jawab untuk hal-hal yang bersifat eksternal, sedangkan untuk urusan keuangan ditangani oleh istrinya, dan pelayanan pelanggan ditangani oleh anaknya yang pertama.

Waktu terus berjalan, dan rumah makan yang semula didirikan dengan menumpang pada halaman ruko dijalan KL. Yos Sudarso no. 73. Secara bertahap, ruko itu mulai dijual dan Bapak Lukman membeli ruko tersebut. Perluasan usaha Sop Sumsum Langsa dengan pembukaan outlet baru baik dalam bentuk kios di mall maupun di foodcourt terus dilakukan.


(38)

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Gambar 3.1. Lokasi Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan.

Tabel 3.1

Outlet-outlet Sop Sumsum Langsa di Medan

No Nama outlet Alamat

1. Outlet glugur (kantor pusat) Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan Telp. 061-6642295 Fax. 061-6642295 2. Outlet Setia Budi Jl. Setia Budi No. 17 B Titi Bobrok Medan 3. Outlet Wahidin Jl. Wahidin No. 6 E Medan

Telp. 061-4521065

4. Outlet Multatuli Jl. H. Misbah No. 14 E-F Medan Telp. 061-4528658

5. Outlet Lili Suheri Taman Lili Suheri Jl. Listrik No. 2 Medan

Pada tahun 2007 telah dibangun cabang Sop Sumsum Langsa diluar kota Medan yaitu di kota Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.


(39)

Tabel 3.2

Outlet Sop Sumsum Langsa di Luar kota Medan

No Nama Outlet Alamat

1. Outlet Banda Aceh Jl. P. Nyak Makam No. 53 Banda Aceh Telp. 0651- 7410077

Usaha ini juga telah berbentuk PT. Sop Sumsum Langsa Company pada tanggal 11 April 2008 dihadapan notaries Munir Nasution, SH.

B. Visi, Misi, Tata Nilai dan Budaya Perusahaan Visi usaha Sop Sumsum Langsa adalah:

1. Menjadikan usaha yang berguna bagi diri, keluarga dan orang lain dari waktu ke waktu

2. Menjadikan perusahaan skala dunia

Misi usaha Sop Sumsum Langsa adalah:

1. Bekerja adalah ibadah

2. Menjadikan Manusia yang Layak dan Mulia

3. Menjadikan makanan tradisional dikenal oleh masyarakat global 4. Masa depan gemilang bersama-sama.

Tata Nilai usaha Sop Sumsum Langsa adalah:

1. Profesional 2. Ketepatan

3. Jujur dan keterbukaan 4. Disiplin


(40)

5. Bekerja Bersama 6. Kepercayaan 7. Cepat tanggap

Budaya Perusahaan Sop Sumsum Langsa adalah:

1. Kualitas

2. Peningkatan Berkelanjutan 3. Saling Menghormati 4. Bersyukur.

C. Struktur Organisai Perusahaan Sop Sumsum Langsa

Struktur organisasi perusahaan adalah suatu kerangka yang menentukan dan memperjelas tentang pembagian-pembagian suatu sistem komunikasi yang serasi sehingga dapat mencapai suatu koordinasi yang baik dan efektif.

Struktur organisai pad usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa ini menggunakan struktur organisai garis yaitu bahwa seorang atasan memberikan wewenang langsung pada bawahan yang bertanggung jawab kepada atasan sesuai dengan tugas yang dilimpahkan.


(41)

D. Gambaran umum Produk Sop Sumsum Langsa

Produk-produk makanan dan minuman yang dijual pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa ini terdiri dari berbagai macam sop dan soto antara lain adalah Sop sumsum, sop buntut, sop daging, sop urat, sop babat, sop paru, sop kondro dan lain-lain. Sedangkan untuk soto terdiri dari soto ayam. Soto daging, soto babat, soto urat dan soto campur. Minuman yang disajikan juga beraneka ragam yaitu terdiri dari Teh, kopi, aneka juice dan juice campur, Stawberry candy, pink lady, snow white, coconut mango dan lain-lain.

Produk yang paling special dari Rumah Makan Sop Sumsum Langsa ini adalah Sop Sumsum yang memiliki rasa yang enak dan memiliki cita rasa khas tersendiri. Hal inilah yang membuat para pelanggan sangat menyukai menu Sop Sumsum tersebut. Adapan harga perporsi untuk Sop Sumsumnya adalah Rp. 27.000.

Sumber: Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Gambar 3.2. Beberapa produk dari Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan.


(42)

E. Sejarah Singkat Perusahaan Sop Jamel

Rumah Makan Sop Jamel didirikan oleh Bapak Jamel pada tahun 1989. Bapak jamel berasal dari daerah jawa yaitu Surabaya dan beliau merantau ke Medan untuk mencari pekerjaan. Bapak jamel bekerja sebagai pekerja bangunan harian. Setelah menikah dengan Ibu Parni mereka dikaruniakan dua orang anak.

Pada saat itu Bapak jamel dan istrinya yaitu Ibu Parni sedang mengalami krisis ekonomi dalam kehidupan mereka. kebutuhan rumah tangga sangat mahal sedangkan Bapak Jamel tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Melihat keadaan keluarganya yang sangat kekurangan dan membutuhkan biaya untuk anak-anaknya, Bapak jamel dan istrinya berinisiatif untuk membuka usaha kecil-kecilan dirumahnya. Dengan bakat memasak yang dimiliki Ibu parni akhirnya mereka memutuskan untuk membuka usaha Rumah Makan. Dengan modal Rp. 300.000 ribu yang mereka miliki dan mendapat bantuan dari Orang tua Ibu Parni, usaha mereka dapat berjalan dengan baik.

Rumah Makan Sop Jamel ini terletak di Jalan Ampera No. 42 Medan. Usaha Rumah Makan Sop Jamel ini dirintis secara bertahap yang dilakukan bersama-sama oleh istrinya. Suka dan Duka mereka lalui bersama dalam mencari nafkah untuk anak-anaknya hingga akhirnya usaha mereka berjalan dengan baik dan perekonomian keluarga mereka juga membaik.


(43)

F. Visi, Misi, Tata Nilai dan Budaya Perusahaan. Visi usaha Sop Jamel adalah:

1. Menjadikan usaha yang dapat dijalankan secara turun temurun untuk keluarganya. 2. Menjadikan perusahaan yang mengutamakan rasa dan kualitas terbaik bagi

pelanggan.

Misi usaha Sop Jamel adalah :

1. Menjadikan usaha Lebih sukses dimasa yang akan datang 2. Memperkenalkan cita rasa masakan khas jawa

3. Mengutamkan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan

Tata Nilai Usaha Sop Jamel adalah:

1. Jujur

2. Bersikap sopan dan santun saat melayani pelanggan 3. Sabar

4. Mengutamakan kebersihan

5. Mau menerima kritik dan saran dari pelanggan

Budaya Perusahaan Sop Jamel adalah:

1. Mengutamakan kualitas

2. Kepuasaan pelanggan adalah kebahagian pemilik

G. Struktur Organisasi Perusahaan Sop Jamel

Usaha keluarga ini memiliki struktur organisasi yang sederhana. Bapak jamel sebagai pendiri usaha dan pemilik usaha keluarga membawahi istri dan anak-anaknya serta


(44)

keponakannya sebagai orang yang dipercaya untuk membantunya dalam mengelola usaha keluarga.

Struktur organisai pad usaha Rumah Makan Sop Jamel ini menggunakan struktur organisai garis yaitu bahwa seorang atasan memberikan wewenang langsung pada bawahan yang bertanggung jawab kepada atasan sesuai dengan tugas yang dilimpahkan.

Bagan organisasinya adalah sebagai berikut:

Pemilik Usaha Bapak Jamel

Ibu Parni

Anak Bapak Jamel Keponakan Ibu Parni


(45)

Pembagian tugas dideskripsikan sebagai berikut: a. Pemilik

Pemilik usaha ini adalah Bapak Jamel dan Ibu Parni sebagi pemimpin dalam menjalankan usahanya dan memiliki wewenang penuh dalam menentukan peraturan dan pengambil keputusan.

b. Anak dan Keponakan

Anak dan Keponakan sebagai orang yang dipercayakan pemilik untuk membantu dalam mengurus keuangan. Anak Bapak Jamil sebagai orang yang dipercayai dalam membuat pembukuan atau laporan keuangan. Sedangkan Keponakan Ibu Parni dipercayakan sebagai kasir.

c. Karyawan

Karyawan sebagai Pramusaji yang bertugas untuk melayani pelanggan yang akan membeli dan tugas-tugas lainnya untuk membantu pemilik mengelola usaha.

H. Gambaran Umum Produk Sop Bapak Jamel

Produk-produk makanan dan minuman yang dijual pada Rumah Makan Sop Bapak Jamel ini terdiri dari berbagai macam makanan antara lain adalah Sop sumsum, sop daging, sop ayam, sop tulang, bakso ayam, bakso sapi, nasi goring, mie goring, mie pansit dan lain-lain. Sedangkan untuk soto terdiri dari soto ayam dan soto daging. Minuman yang disajikan juga beraneka ragam yaitu terdiri dari Teh, kopi, coca cola, fanta, sprite, teh botol, aneka juice, es kursus, es rumput laut dan bandrek susu.


(46)

Produk yang paling special dari Rumah Makan Sop Bapak Jamel ini adalah Sop kaki yang memiliki rasa enak dan nikmat. Hal inilah yang membuat para pelanggan sangat menyukai menu Sop kaki tersebut. Adapan harga perporsi untuk Sop kakinya adalah Rp. 25.000, soto Rp 10.000, bakso Rp. 6000, nasi dan mi goring Rp. 7000. Sedangkan minuman rata-rata dengan harga Rp. 5000 sampai dengan Rp. 8000.


(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok, yaitu analisi responden dan analisis faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang dilakukan mulai dari bulan September-Desember 2009.

A. Analisis Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para pengusaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari nama pengusaha, usia, status, pendidikan, lama berwirausaha dan modal awal usaha.

Analisis Data Pribadi Responden Tabel 4. 1

Data Pribadi Pemilik Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42

Medan. No Nama Responden Umur

(tahun) Status

Pendidikan Terakhir

Modal Awal

1. Bapak H. Lukman Hakim, SE.

54 Menikah S1 (Sarjana) Rp. 600.000

2. Bapak Jamel 65 Menikah SMP Rp. 300.000

Tabel 4.1 menerangkan bahwa dari segi usia, kedua pengusaha yang menjadi responden seluruhnya berusia diatas 50 tahun. Dari segi status 100% dari kedua


(48)

pengusaha sudah menikah. Pengusaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan Merupakan tamatan S1 (Sarjana) dengan persentase 50%, dan Pengusaha Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan merupakan tamatan SMP dengan persentase 50%. Tidak satupun dari keempat pengusaha Rumah Makan Sop tersebut yang pendidikannya sampai SD.

B. Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga

Peneliti meneliti faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan, di dalam daftar pertanyaan mengenai faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga, wawancara telah dijawab secara langsung oleh para responden. Hasil wawancara kemudian ditabulasi dan disajikan dalam tabel sebagai berikut.

1. Faktor Pemasaran

Peneliti menggunakan 6 (enam) indikator dalam 10 (sepuluh) pertanyaan untuk mengetahui apakah pemilik Rumah Makan Sop yang diwawancarai berpendapat bahwa faktor pemasaran seperti produk yang berkualitas, harga yang terjangkau, lokasi yang strategis, tenaga kerja yang terlatih, promosi, dan proses pendeskripsian produk merupakan beberapa elemen dari faktor pemasaran yang merupakan keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarganya.


(49)

Tabel 4. 2

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Pemasaran Asosiasi Jumlah Jawaban “ya” % Jumlah Jawaban “tidak” %

Produk yang berkualitas akan mudah dingat

konsumen 2 100 0 0

Harga Produk yang diterapkan sudah tepat

2 100 0 0

Keunggulan harga merupakan kunci dalam

memegang persaingan. 1 50 1 50

Harga Produk sesuai

dengan kualitas produk 2 100 0 0

Lokasi tepat sasaran

0 0 2 100

Suasana tempat sudah

kondusif 1 50 1 50

Menerapkan periklanan sebagai tindakan

promosi. 1 50 1 50

Promosi merupakan upaya khusus untuk meningkatkan penjualan

1 50 1 50

Konsep pemasaran yang kreatif dan inovatif akan meningkatkan daya tarik produk.

2 100 0 0

Memberikan layanan pemesanan produk

(catering).


(50)

Total Skor Jawaban

13 7

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa skor jawaban “ya” atas pertanyaan yang menyangkut faktor pemasaran dalam usaha nilai skornya adalah 13 sedangkan untuk skor jawaban “tidak” atas pertanyaan yang menyangkut faktor pemasaran dalam usaha nilai skornya adalah 7. Kedua responden yaitu pemilik Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan memiliki produk yang berkualitas dan menarik yang ditawarkan kepada para pelanggan, karena produk yang ditawarkan juga sangat bervariasi sesuai dengan selera para pelanggan, Responden juga telah menerapkan harga yang sudah tepat dan harga sesuai dengan kualitas produk, serta Responden juga telah menerapkan konsep pemasaran yang kreatif dan inovatif agar produknya menarik dan disukai oleh para pelanggan.

Responden yang menerapkan keunggulan harga adalah kunci dalam memegang persaingan, memiliki tempat dengan suasana yang kondusif, menerapkan iklan sebagai tindakan promosi, promosi merupakan upaya untuk meningkatkan penjualan dan memberikan layanan pemesanan produk (catering) diperoleh persentase sebesar 50%, sedangkan Responden yang tidak beranggapan bahwa keunggulan harga merupakan kunci dalam memegang persaingan, tidak memiliki tempat suasana yang kondusif, tidak menerapkan iklan sebagai tindakan promosi, tidak beranggapan bahwa promosi merupakan upaya untuk meningkatkan penjualan, serta tidak memberikan layanan pemesanan produk (catering) diperoleh persentase sebesar 50%.


(51)

2. Faktor Produksi

Dalam faktor produksi peneliti menggunakan 5 (lima) indicator dan 10 (sepuluh) pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah Responden yang akan diwawancarai beranggapan bahwa faktor produksi seperti tenaga kerja memiliki keahlian, memperhitungkan dan menganalisis modal kerja, memiliki visi dan misi sesuai dengan tujuan perusahaan, tempat usaha letaknya dengan bahan mentah dan kegiatan promosi produk merupakan kegiatan yang wajib dilakukan merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Mdan.

Tabel 4. 3

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Produksi

Asosiasi Jumlah Jawaban “ya” % Jumlah Jawaban “tidak” % Karyawan memiliki keahlian yang sesuai dengan pekerjaannya

1 50 1 50

Melakukan penyeleksian terhadap penerimaan karyawan

1 50 1 50

Memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal kerja bagi usaha

2 100 0 0

Mempersiapkan visi dan misi untuk meraih tujuan-tujuan yang ingin dicapai


(52)

Visi yang efektif memberikan inspirasi yang dapat mendorong karyawan untuk bekerja dengan baik

2 100 0 0

Pernyataan misi disusun bersifat realistis,

spesifik, singkat dan memiliki fokus yang tajam

2 100 0 0

Letak usaha dekat

dengan bahan mentah 2 100 0 0

Kegiatan Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan

mempertahankan pelanggan.

1 50 1 50

Total Skor Jawaban 13 3

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa skor jawaban “ya” atas pertanyaan yang menyangkut faktor produksi dalam usaha nilai skornya adalah 13 sedangkan untuk skor jawaban “tidak” atas pertanyaan yang menyangkut faktor produksi dalam usaha nilai skornya adalah 3.


(53)

Kedua responden yaitu pemilik Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal kerja bagi usaha, para pemilik Rumah Makan sop juga mempersiapkan visi dan misi untuk meraih tujuan-tujuan yang ingin dicapai, serta para pengusaha juga beranggapan bahwa visi yang efektif dapat memberikan inspirasi yang dapat mendorong karyawan agar dapat bekerja dengan baik, para pengusaha juga beranggapan bahwa pernyataan misi disusun harus bersifat realistis, spesifik, singkat dan memiliki fokus yang tajam, serta memiliki letak usaha yang dekat dengan bahan mentah.

Responden yang tidak memiliki karyawan yang sesuai dengan pekerjaannya, tidak melakukan penyeleksian terhadap penerimaan karyawan, dan tidak beranggapan bahwa kegiatan promosi merupakan sarana paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan pelanggan diperoleh persentase sebesar 50%, sedangkan sisa Responden dengan persentase sebesar 50% memiliki karyawan yang sesuai dengan pekerjaannya, melakukan penyeleksian terhadap penerimaan karyawan dan beranggapan bahwa kegiatan promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.

3. Faktor Organisasi dan Manajemen

Faktor Organisasi dan Manajemen merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga, maka peneliti akan menggunakan 12 (duabelas) indikator dalam 12 (duabelas) pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai beranggapan bahwa faktor organisasi dan manajemen seperti dilakukannya pengambilan keputusan yang demokratis dan


(54)

partisipatif, terdapat pembagian kerja, adanya kedisiplinan, tanggung jawab akhir terletak pada atasan dan adanya garis kewenangan merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.

Tabel 4. 4

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Organisai dan Manajemen Asosiasi Jumlah Jawaban “ya” % Jumlah Jawaban “tidak” % Pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis dan partisipatif

2 100 0 0

Terdapat pembagian

kerja didalam usaha 2 100 0 0

Gaji karyawan sesuai dengan tugas

pekerjaannya 2 100 0 0

Menerapkan kedisiplinan yang

konsisten didalam usaha 2 100 0 0

Mengutamakan kepentingan pribadi terhadap kepentingan umum

0 0 2 100

Menerapkan kerja sama dan kekompakan di


(55)

Memberikan insentif kepada karyawan yang berprestasi dalam pekerjaannya

1 50 1 50

Pimpinan sepenuhnya berada dalam satu tangan

2 100 0 0

Menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman dan menarik untuk karyawan

1 50 1 50

Terdapat sikap adil antara pemilik dan

karyawan 2 100 0 0

Terdapat prinsip Rantai Sklar (Scalar Chain)

dalam usaha 1 50 1 50

Sikap adil dan bijaksana sangat penting dalam

usaha 2 100 0 0

Total Skor Jawaban

21 3

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa skor jawaban “ya” atas pertanyaan yang menyangkut faktor organisasi dan manajemen dalam usaha nilai skornya adalah 21 sedangkan untuk skor jawaban “tidak” atas pertanyaan yang menyangkut faktor organisasi dan manajemen dalam usaha nilai skornya adalah 3.

Kedua responden yaitu pemilik Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan dalam


(56)

usahanya terdapat pengambilan keputusan yang dilakukan secara demokratis dan partisipatif dan dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi didalam usahanya, terdapat pembagian kerja didalam usaha, Gaji karyawan diberikan sesuai dengan tugas pekerjaannya, menerapkan kedisiplinan yang konsisten didalam usaha dan apabila karyawan ada yang melakukan kesalahan akan mendapat teguran dari pemilik, menerapkan kerja sama dan kekompakan di antara rekan kerja, rekan kerja dituntut untuk saling tolong menolong di dalam mengerjakan pekerjaan agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien. Pimpinan sepenuhnya berada dalam satu tangan, semua hasil keputusan akhir terletak pada keputusan pemilik usaha, terdapat sikap adil antara pemilik dan karyawan di dalam usaha, dan para pengusaha beranggapan bahwa sikap adil dan bijaksana sangat penting dalam usaha.

Responden dengan persentase sebesar 50% dalam usahanya yang memberikan insentif kepada karyawan yang berprestasi dalam pekerjaannya, menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman dan menarik untuk karyawan, serta terdapat prinsip Rantai Sklar (Scalar Chain) dalam usaha. Sedangkan diperoleh Responden dengan persentase sebesar 50% dalam usahanya yang tidak memberikan insentif kepada karyawan yang berprestasi dalam pekerjaannya, tidak menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman dan menarik untuk karyawan, serta tidak terdapat prinsip Rantai Sklar (Scalar Chain) dalam usaha. Persentase sebesar 100% diperoleh dari Responden yang tidak mengutamakan kepentingan pribadi terhadap kepentingan umum, kedua Responden lebih menggutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi mereka.


(57)

4. Faktor Keuangan

Dalam faktor keuangan peneliti menggunakan 4 (empat) indikator dan 5(lima) pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah Responden yang akan diwawancarai beranggapan bahwa faktor keuangan seperti adanya penilaian atas kelayakan potensi usaha, menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba, membuat rincian pengeluaran dan pendapatan usaha, menganalisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha dengan menyajikan tiga laporan keuangan, serta memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal usaha merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.

Tabel 4. 5

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Keuangan Asosiasi Jumlah Jawaban “ya” % Jumlah Jawaban “tidak” % Melakukan penilaian atas kelayakan potensi

usaha 1 50 1 50

Menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba yang diinginkan

1 50 1 50

Membuat rincian pengeluaran dan

pendapatan usaha 2 100 0 0

Menyajikan laporan


(58)

Memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, dan modal kerja usaha.

1 50 1 50

Total Skor Jawaban

6 4

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa skor jawaban “ya” atas pertanyaan yang menyangkut faktor keuangan dalam usaha nilai skornya adalah 6 sedangkan untuk skor jawaban “tidak” atas pertanyaan yang menyangkut faktor keuangan dalam usaha nilai skornya adalah 4.

Persentase sebesar 100% diperoleh dari responden yang membuat rincian pengeluaran dan pendapatan usaha, berarti tidak satupun dari para pengusaha Rumah Makan sop tersebut yang tidak membuat rincian pengeluaran dan pendapatan usahanya.

Terdapat Responden dengan persentase sebesar 50% dalam usahanya melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha sebelum menginvestasikan usahanya, menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba yang diinginkan, menyajikan laporan keuangan untuk di analisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha, serta memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, dan modal kerja usaha. Sedangkan terdapat responden dengan persentase sebesar 50% dalam usahanya yang tidak melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha sebelum menginvestasikan usahanya, tidak menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba yang diinginkan, tidak menyajikan laporan keuangan untuk di analisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha, serta tidak memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, dan modal kerja usaha.


(59)

C. Perbedaan Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dengan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.

Kedua Rumah Makan ini terdapat perbedaan-perbedaan di dalam usahanya, baik dari segi bentuk perusahaan, ciri dan konsep produk, lokasi, layout (tata letak dan susunan ruangan), maupun dari segi konsep pemasarannya. Data yang diperoleh merupakan hasil wawancara secara langsung dan terperinci dari masing-masing pemilik usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.

1. Bentuk Perusahaan

Bentuk perusahaan usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 milik Bapak H. Lukman Hakim, SE adalah berbentuk perorangan dari tahun 2000 sampai tahun 2003 yaitu usaha ini adalah milik Bapak Lukman yang dikelola secara kekeluargaan, dan semua keputusan berada ditangan Bapak Lukman.

Usaha ini dirintis olek Bapak Lukman bersama keluarganya yaitu, Bapak H. Lukman Hakim, SE sebagai Direktur Utama, istrinya Ibu Hj. Nurhayati sebagai Komisaris Utama, anak pertama Lailand Ramadhan sebagai Wakil Direktur, dan anak keduanya Keulamala Hayati sebagai Komisaris.

Selain berbentuk perorangan, usaha ini juga telah berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yaitu PT. Sumsum Langsa Company yang merupakan distribusi produk-produk makanan yang terbentuk pada tahun 2004, Bapak Lukman dibantu oleh beberapa teman-temannya


(60)

yaitu Bapak Rahmat, SE Ak sebagai Manager Keuangan dan Bapak Guslan Razwaldy sebagai Manager Marketing (pemasaran).

Bentuk perusahaan usaha Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan milik Bapak Jamel adalah berbentuk perorangan yaitu usaha merupakan milik Bapak jamel dan keluarganya. Bapak Jamel dan istrinya Ibu Parni merintis usaha ini dengan dibantu oleh orang tua Ibu Parni yang memberikan modal dalam menjalankan usaha. Dalam mengelola usahanya, Bapak Jamel dibantu oleh istri, anak, keponakan dan tiga orang karyawannya.

2. Ciri dan Konsep Produk

Walaupun kedua Rumah Makan sop ini memiliki produk unggulan yang sama yaitu sop Sumsum, tetapi setiap produk memiliki ciri dan konsep yang berbeda. Hal ini dilakukan agar setiap produk memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antara produk yang satu dengan produk yang lainnya.

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa memiliki beraneka ragam variasi menu yang disajikan kepada para pelanggan, sehinggan para pelanggan memiliki banyak pilihan variasi utuk menikmati hidangan. Segmen pasar dari usaha ini adalah untuk kalangan menengah keatas. Sedangkan untuk Rumah Makan Sop Jamel tidak begitu banyak menampilkan menu yang bervariasi. Segmen pasar dari usaha ini adalah untuk kalangan menengah dan menengah kebawah.

3. Lokasi

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan memiliki lokasi yang strategis karena terletak dipinggir jalan raya, selain itu didaerah tersebut banyak terdapat kantor-kantor yang merupakan target pasar dari usaha, sehingga pada


(61)

jam-jam makan siang Rumah Makan Sop Sumsum Langsa ini banyak dikunjungi oleh para pelanggan. Sedangkan Rumah Makan Sop Jamel yang terletak di Jl. Ampera No. 42 Medan tidak begitu memiliki tempat yang strategis, karena terletak pada ujung jalan, namun hal ini tidak terlalu berpengaruh didalam usaha karena usaha ini cukup terkenal didaerah tersebut, karena usaha ini selalu ramai dikunjungi oleh para pelanggannya pada sore dan malam hari.

4. Tata letak dan Susunan (Layout) Ruang Makan Pelanggan.

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan memilih konsep warna hijau dan kuning untuk setiap ruangan, baik ruang makan pelanggan, dapur, dan peralatan makan seperti piring dan tempat tisu, gorden memiliki nuansa yang serba hijau dan kuning. Pemilik memilih warna hijau dan kuning di dalam konsep usahanya karena warna hijau dan kuning membuat suasana ruangan menjadi sejuk dan nyaman.

Sedangkan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan, memilih konsep warna putih untuk dinding ruang makan pelanggan. Pemilik memilh warna putih karena putih mebuat ruangan menjadi terang dan bersih.

5. Konsep Pemasaran

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel No. 42 Medan memiliki konsep pemasaran yang berbeda dimana Rumah Makan Sop Sumsum Langsa menggunakan berbagai media di dalam memasarkan produknya, salah satunya adalah dengan mengundang acara-acara kuliner di televisi, dan menurut Bapak H. Lukman Hakim, SE pemasaran yang paling efektif adalah melalui


(62)

mulut ke mulut. Sedangkan untuk Rumah Makan Sop Jamel dalam melakukan pemasaran hanya dengan menyebarkan informasi dari para tetangga, keluarga dan kerabat saja.


(63)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah :

1. Usaha keluarga merupakan usaha yang dikelola secara bersama-sama oleh anggota keluarganya. Pada usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan usaha mereka dikelola oleh pemilik usaha, istri dan anak-anak mereka. Walaupun usaha tersebut merupakan usaha keluarga, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawab terhadap setiap pekerjaan mereka. Pada tahun 2004 usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan telah berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yaitu PT. Sop Sumsum Langsa Company yang merupakan distributor makanan.

2. Faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga terdiri dari faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen serta faktor keuangan. Keseluruhan faktor tersebut telah diimplementasikan oleh para Responden. Dari hasil implementasi tersebut didapatkan bahwa jawaban “ya” mendominasi seluruh hasil dari daftar pertanyaan yang telah diajukan oleh peneliti. Dari 35 pertanyaan yang di ajukan dan telah dijawab oleh Responden diperoleh skor untuk jawaban “ya” sebanyak 53 (lima puluh tiga) poin lebih tinggi dibandingkan dengan skor untuk jawaban “tidak” sebanyak 17 (tujuh belas) poin.


(64)

3. Faktor Organisasi dan Manajemen merupakan faktor yang paling dominan sebagai faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan. Karena faktor organisasi dan manajemen memperoleh jawaban “ya” dari daftar pertanyaan mengenai faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga menghasilkan skor tertinggi yaitu 21 poin dan untuk jawaban “tidak” hanya memperoleh skor 3 poin. Sedangkan untuk faktor pemasaran untuk jawaban “ya” memperoleh 13 poin dan untuk jawaban “tidak” memperoleh skor 7 poin, faktor produksi untuk jawaban “ya” memperoleh skor 13 poin dan untuk jawaban “tidak memperoleh skor 3 poin, dan untuk faktor keuangan untuk jawaban “ya” memperoleh skor 6 poin dan untuk jawaban “tidak” memperoleh skor 4 poin. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang disampaikan oleh peneliti yang mengatakan bahwa faktor organisasi dan manajemen adalah faktor keberhasilan yang paling dominan dalam menjalankan usaha keluarga.

B. SARAN

1. Usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan harus tetap mempertahankan dan menjaga kekompakan antara keluarga baik hubungan antara ayah dan ibu sebagai pemilik, sesama saudara kandung, maupun dengan karyawan agar usaha tetap berjalan dengan baik tanpa ada perselisihan diantara sesama saudara dan karyawan.

2. Usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dapat kembali memperluas jaringan usaha keluarga yang sudah dikelola secara bersama-sama dengan melibatkan semua anggota keluarga yang ada secara aktif.


(65)

3. Wirausahawan (entrepreneur) sebelum membuka usaha harus terlebih dahulu menerapkan dan melaksanakan rencana usaha (business plan) karena business plan ini yang akan menjadi petunjuk untuk meraih keberhasilan dalam menjalankan usaha. 4. Wirausahawan (entrepreneur) harus memiliki kualitas kepemimpinan yang tinggi,

seorang pemimpin harus dapat melihat peluang-peluang yang ada untuk dimanfaatkan serta yakin akan pengetahuan, keterampilan serta visi dan misi yang dimiliki dalam rangka meraih keberhasilan dalam usaha.

5. Wirausahawan (entrepreneur) yang sukses harus mampu menciptakan kreatifitas yang inovatif didalam produk-produknya, dan tidak akan mau untuk meniru kreatifitas yang dimiliki oleh orang lain.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 1992. Koperasi, Kewirausahaan Dan Usaha Kecil, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

BUKU:

Alma Buchari H. 2005. Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung.

Ebert, Ronald J. And Giffinm Risky W. 2000 Business Essentials, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Longenecker, Justin G. Moore Carlon W dan Petty, William J. 2001.Kewirausahaan

Manajemen Usaha Kecil, Jakarta, PT. Salemba Empat.

Lambing, Peggy and Khuel, Charles, R. 2000, Enterpreneurship, New Jersey: Prentice Hal Inc.

Meredith, Geoffrey G. 2000. Kewirausahaan, Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Nasution, Darma Putra, dkk. 2001. Pengembangan Wirausaha Baru, Yayasan

Humaniora & Asian Community Trust (ACT), Medan. Sugiono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. B. 2009. Leadpreneurship, Pendekatan Strategic Management dalam Kewirausahaan, Jakarta: Esensi Erlangga Group.

Suryana, 2003, Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,Jakarta: PT. Salemba Empat.

Zimmerer, Thomas dan Norman M. Scarborough. 2002. Pengantar Kewirausahaan dan

Manajemen Bisnis Kecil. Jakarta: PT. Prenhallindo

SKRIPSI:

Juharah, Suar. 2003. Analisis Peran Dan Hubungan Keluarga Terhadap

Keberhasilan Usaha Pada Toko Emas Sinar Agung Medan. Medan:

Perpustakaan Ekonomi USU.(tidak dipublikasikan).

Matondang, Indra Hakim. 2001. Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong


(67)

Pulsa Handphone Di Sepanjang Jalan Sujono Medan). Medan:Perpustakaan

Ekonomi USU.(tidak dipublikasikan).

Susanto, Susi. 2002. Analisis Peran Dan Hubungan Keluarga Dalam Bisnis Keluarga

(Studi Kasus Pada Usaha Bisnis Keluarga Etnis Cina di Toko Emas Ria Gembira Jakarta) (tidak dipublikasikan).

Ulina, Georgia. 2008. Analisis Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru

(Studi Kasus Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan). Medan:Perpustakaan Ekonomi USU. (tidak dipublikasikan). SITUS:

http//www.Waspada.co.id/ diakses oleh Dwi Indah Lestari tanggal 17 September 2009, pukul 10.00 wib.

http//www.wirausaha.com/ diakses oleh Dwi Indah Lestari tanggal 18 September 2009, pukul 09.00 wib.


(68)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA KELUARGA (STUDI KASUS PADA RUMAH MAKAN SOP SUMSUM LANGSA JALAN KL.

YOS SUDARSO NO. 73 MEDAN DAN RUMAH MAKAN SOP JAMEL JALAN AMPERA NO. 42 MEDAN)

Para Pengusaha yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan atas penelitian tentang faktor-faktor keberhasilan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa yang berada di jalan KL. Yos Sudarso Medan. Saya mohon Anda dapat menjawab pertanyaan dengan memberikan tanda cross (X) pada jawaban yang Anda pilih dan menuliskan jawaban pada tempat yang disediakan pada bagian I yaitu Identitas Responden (Pemilik). Sedangkan pertanyaan pada bagian II menyediakan jawaban dengan pilihan Ya atau Tidak. Masing-masing responden hanya diberi kesempatan memilih 1 (satu) jawaban dengan cara memberikan tanda (√)pada kolom yang tersedia.


(69)

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ………

2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah

3. Umur : a. Di bawah 20 tahun d. 41-50 tahun b. 21-30 tahun e. Di atas 50 tahun c. 31-40 tahun

4. Pendidikan : a. SD e. S1 (Sarjana)

b. SMP f. S2 (PascaSarjana)

c. SMU g. S3 (Doktor)

d. DIPLOMA

5. Alamat sekarang : ………

6. Nama Usaha : ………

7. Alamat Usaha : ………

8. Lama berwirausaha : ………

9. Memulai Usaha

(Tgl/Bln/Tahun) : ……….…/………..…….…/…………

10. Modal Awal : ………


(70)

II. FAKTOK-FAKTOR KEBERHASILAN USAHA KELUARGA (PEMILIK USAHA)

Pertanyaan Ya Tidak

Faktor Pemasaran

1. Produk yang berkualitas akan mudah diingat oleh konsumen?

Alasan:

2. Harga produk yang Anda terapkan sudah tepat? Alasan:

3. Keunggulan harga merupakan kunci dalam memegang persaingan?

Alasan:

4. Penentuan harga dengan pertimbangan mutu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi?


(1)

Alasan:

14. Apakah Anda telah mempersiapkan visi dan misi untuk meraih tujuan-tujuan yang ingin diraih usaha Anda?

Alasan:

15. Visi yang efektif mampu memberikan inspirasi, sehingga dapat mendorong karyawan untuk melakukan yang terbaik bagi usaha Anda?

Alasan:

16. Pernyataan misi disusun haruslah bersifat realistis, spesifik, singkat, dan memiliki fokus yang tajam? Alasan:

17. Apakah usaha Anda letaknya dekat dengan bahan mentah?


(2)

18. Apakah menurut Anda promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan pelanggan?

Alasan:

Faktor Organisasi dan Manajemen

19. Dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan, dilakukan secara demokratis dan partisipatif?

Alasan:

20. Terdapat pembagian kerja (Job Description) dalam usaha Anda?

Alasan:


(3)

pekerjaannya? Alasan:

22. Anda menerapkan kedisiplinan yang konsisten di dalam usaha Anda?

Alasan:

23. Apakah Anda lebih mengutamakan kepentingan pribadi terhadap kepentingan umum?

Alasan:

24. Anda menerapkan kerja sama dan kekompakan di antara rekan kerja?

Alasan:

25. Anda memnberikan insentif kepada karyawan yang berprestasi dalam pekerjaannya?


(4)

26. Pimpinan sepenuhnya berada dalam satu tangan? Alasan:

27. Apakah Anda menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman dan menarik untuk karyawan Anda?

Alasan:

28. Terdapat sikap keadilan, antara pemilik dan karyawannya?

Alasan:

29. Apakah terdapat prinsip Rantai Skalar (Scalar Chain) usaha Anda, yaitu garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada struktur organisasi usaha Anda?


(5)

30. Sikap adil dan bijaksana sangat penting di dalam usaha Anda?

Alasan:

Faktor Keuangan

31. Apakah Anda telah melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha Anda sebelum Anda menginventasikan uang dan waktu untuk mendirikannya?

Alasan:

32. Apakah Anda menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba yang direncanakan?

Alasan:

33. Apakah Anda membuat rician pengeluaran dan pendapatan usaha Anda?


(6)

34. Anda menganalisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan bisnis Anda dengan menyajikan tiga laporan keuangan?

Alasan:

35. Apakan Anda memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, modal kerja bagi usaha Anda?


Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Rumah Makan Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan)

21 123 103

Analisis Faktor-Faktor Pendorong Keberhasilan Usaha Baru Pada Rumah Makan Mie Sop Kampung Di Jalan Dr.Mansyur Medan

2 36 55

Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Kecil Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta Jl Dr. Mansyur No.45 Medan)

19 156 80

Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Terhadap Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Yos Sudarso Padang (Studi Kasus : Rumah Sakit Yos Sudarso Padang).

0 0 6

Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Kecil Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta Jl Dr. Mansyur No.45 Medan)

0 0 10

Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Kecil Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta Jl Dr. Mansyur No.45 Medan)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Kecil Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta Jl Dr. Mansyur No.45 Medan)

0 0 6

Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Kecil Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta Jl Dr. Mansyur No.45 Medan)

0 0 18

Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Kecil Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta Jl Dr. Mansyur No.45 Medan)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Kecil Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta Jl Dr. Mansyur No.45 Medan)

0 0 4