Melakukan Suatu Tindakan Kepada Lawan

terlihat lebih jelas karena menggambarkan Asami yang tidak bisa keluar karena pintunya dikunci dari luar. 2 スポーツシャツにカーキ色のジャケット、ジーパンというでたちだ。年 齢 は二十歳前後。大柄で眼鏡をかけた、のっぺりした丸顔の真ん中に、 チ マ チ マ と目鼻口がより集まって、愛嬌がある。 “Bara no Satsujin”, 2010: 16 Supootsu shatsu ni kaaki iro no jaketto, jiipan to iu detachida. Nenrei wa nijuusai zengo. Oogara de megane wo kaketa, nopperishita marugao no mannaka ni, chimachima to me hana kuchi ga yori atsumatte, aikyou ga aru. “ Memakai baju olahraga, berjaket warna kuning seperti buah kesemek, dan memakai jeans. Usianya sekitar dua puluh tahun. Bertubuh besar dan terdapat pesona, di tengah-tengah wajah bulat dan datar yang memakai kacamata, hidung dan matanya yang kecil menyatu.” Analisis: Verba kakeru dalam klausa megane o kaketa, dapat berarti memakai, dan dapat juga berarti mengalungkan. Konteks kalimat di atas lebih banyak menjelaskan mengenai wajah Satoshi, dan dengan jelas menyebutkan bahwa kacamata tersebut berada di wajah bulatnya, bukan di leher, sehingga akan janggal jika dimaknai dengan mengalungkan.

3.2.2 Melakukan Suatu Tindakan Kepada Lawan

Penulis menemukan tiga buah contoh kalimat menggunakan verba kakeru yang bermakna melakukan suatu tindakan kepada lawan. 3 松岡という四十歳ぐらいの女の教師で、ずいうん涙を流したらしく、目 の 縁が赤くなっていた。浜岡文絵は一年生の時からの担任で、クラスの 中 で も と くに目をかけていたこの一人だった ― と述懐した。 “Bara no Satsujin”, 2010, : 94 Matsuoka to iu yon juu sai gurai no onna no kyoushi de, zuibun namida wo nagashitarashiku, me no en ga akakunatteita. Hamaoka Fumie wa ichi nensei no toki kara no tannin de, kurasu no naka demo toku ni me wo kaketeita ko no hitori datta ― to jukkaishita. ―mengenang kembali bahwa guru perempuan berusia sekitar empat puluh tahun yang namanya Matsuoka, pinggir matanya memerah tampak seperti telah mencucurkan air mata yang banyak. Hamaoka Fumie adalah salah satu anak yang telah diurusnya secara khusus di dalam kelas, karena ia wali kelasnya sejak kelas satu. Analisis Verba kakeru yang diikuti oleh anggota tubuh, memiliki makna yang tidak jauh dengan anggota tubuh tersebut. Kakeru yang diikuti oleh anggota tubuh memiliki dua makna yaitu menambahan tekanan yang tidak hanya dari atas, dan melakukan suatu tindakan kepada lawan Moriyama, 2012. Jika melihat situasi pada konteks kalimat di atas, tidak terlihat hal yang dekat dengan makna memberikan penekanan, lebih dekat kepada makna melakukan suatu tindakan terhadap lawan. Tindakan Matsuoka memperlakukan Fumie berbeda dengan siswa yang lain, layaknya mengurus anak sendiri dalam waktu yang lama pada konteks kalimat di atas, menjelaskan adanya suatu tindakan kepedulian yang diberikan kepada orang lain, yang dalam bahasa Jepang diungkapkan dengan menggunakan ungkapan me o kakeru. Penulis menerjemahkan ungkapan tersebut dengan kata “mengurus”. 4 Satoshi : そりゃ、通学途中の彼女を見掛けたことはありますよ。た だ、登校時間は彼女のほうが早いし、帰りには女子高生が 大勢でしょう。ちょっと近づきにくいんですよね。 Sorya, tsuugaku tochuu no kanojo wo mikaketa koto wa arimasuyo. Tada, toukou jikan wa kanojo no hou ga hayaishi, kaeri wa onnako kousei ga taisei deshou. Chotto chikadzuki nikuin desuyo ne. Kalau begitu, saya pernah melihatnya saat dia pulang pergi sekolah. Hanya saja, jam masuk sekolahnya lebih cepat, kemudian saat pulang sekolah murid SMA yang perempuan banyak jumlahnya bukan? Sehingga sulit mendekatinya. Asami : じゃあ 、 声 をか け るどころじゃない ね 。 Jaa, koe wo kakeru dokoro janai ne. Jadi, kamu tidak memanggilnya ya. Satoshi : Ee, zenzen. Namae datte, keiji ni kiite hajimete shittan desu kara. ええ、 ぜ ん ぜ ん 。 名 前 だ って、 刑 事 に 聞 い ては じめ て知 った ん です か ら。 “Ya,sama sekali tidak. Namanya saja, saya ketahui setelah bertanya kepada polisi.” “Bara no Satsujin”, 2010 : 40 Analisis: Sama seperti ungkapan me o kakeru pada kalimat 4, ungkapan koe o kakeru juga bermakna melakukan suatu tindakan kepada orang lain. Kata koe yang mendahului kata kakeru pada kalimat di atas, menekankan kepada pengertian memanggil dalam bahasa Indonesia. Situasi konteks menjelaskan Satoshi yang pernah melihat siswa SMA yang menjadi pusat perhatiannya tetapi sulit didekati karena keadaan yang ramai.. Kemudian Asami mengatakan kepada Satoshi bahwa keramaian tersebut bukanlah tempat yang tepat untuk memanggilnya. Pada konteks kalimat ini, makna memberikan penekanan tentu saja tidak tepat digunakan pada kalimat di atas, mengingat konteks menceritakan tentang Satoshi yang tidak dapat memanggil siswi SMA karena keadaan yang ramai. 5 「奥さんに会ったって、しかたないもの」直子は夫の頬の引きつりを観察 し ながら追い打ちをかけた。 “Kazoku Hakkei”, 1972 : 171 “Okusan ni attatte,shikatanai mono” Naoko wa otto no hoho no hikitsuri wo kansatsu shinagara oiuchi wo kaketa. “Katanya saya ketemu istrimu, apa boleh buat,” Naoko menepuk sambil mengamati pipi suaminya yang berkedut. 6 彼は毒気の充満した茶の間を、克己が追い打ちをかける隙もないほどの お どろくべき素早さで脱走した。 “Kazoku Hakkei”, 1972: 221 Kare wa dokuke no juumanshita chanoma wo, Katsumi ga oiuchi wo kakeru hima mo nai hodo no odoroku beki subayasa de dassoushita. Dia melarikan diri dengan kecepatan mengejutkan yang tidak sempat mengejar lalu memukul Katsumi. Analisis : Kalimat 5 dan 6 di atas menggunakan verba kakeru yang didahului oleh kata oiuchi berasal dari kata ou dan utsu yang berarti mengejar kemudian menepuk atau memukul. Kata oiuchi o kakeru pada kalimat 5 adalah melakukan suatu tindakan berupa menepuk-nepuk.Hal tersebut diperkuat dengan konteks kalimat yang menjelaskan situasi dimana Naoko menepuk nepuk pipi suaminya suaminya yang bernama Teruo yang terus tertawa hingga pipinya terasa berkedut dan untuk menghilangkan kedutannya, Naoko menepuk pipi suaminya, sedangkana konteks pada kalimat 6, adalah mengejar kemudian memukul. Hal ini dapat dijelaskan sesuai dengan konteks dimana bahwa dia Tenshu melarikan diri dengan berlari dari ruang tamu untuk menangkap Katsumi yang tidak lain adalah pelakunya. Maka, makna kakeru yang tepat dalam konteks kalimat diatas adalah mengejar kemudian memukul.

3.2.3 MengingatMenempatkan Sesuatu Hal Di Dalam Hati Agar Tidak Lupa