Air Bahan Penyusun Batako
Untuk kita di sini, dengan perlakuan dartikan sekumpulan daripada kondisi- kondisi eksperimen yang akan digunakan terhadap unit eksperimen dalam ruang
lingkup desain yang dipilih. Perlakuan ini bisa berbentuk tunggal atau terjadi dalam bentuk kombinasi.
Ketika melakukan percobaan dalam rangka menyelidiki efek sejenis makanan terhadap sapi misalnya, maka perlakuan bisa berbentuk: a jenis sapi, b
jenis kelamin sapi, c umur sapi, atau d ukuran makanan yang diberikan. Tiap perlakuan diatas merupakan perlakuan tunggal yang mungkin memberikan efek
sendiri-sendiri terhadap variabel respon berat badan misalnya. Efek perlakuan- perlakuan terhadap variabel respon mungkin saja terjadi dalam bentuk gabungan
atau bentuk kombinasi beberapa perlakuan tunggal yang terjadi secara bersamaan. Dalam hal ini kita peroleh kombinasi perlakuan.Efek gabungan
daripada jenis kelamin sapi dan ukuran makanan yang diberikan terhadap berat badan misalnya, merupakan salah satu kombinasi perlakuan yang mungkin
terjadi. 2.
Unit eksperimen Unit terhadap perlakuan tunggal yang mungkin merupakan gabungan
beberapa faktor dikenakan dalam sebuah replikasi eksperimen dasar.Dalam contoh di atas misalnya, seekor sapi merupakan unit eksperimen dalam percobaan
menyelidiki efek makanan terhadap sapi. 3.
Kekeliruan eksperimen Kekeliruan eksperimen menyatakan kegagalan daripada dua unit eksperimen
identik yang dikenai perlakuan untuk memberikan hasil yang sama. Ini bisa
terjadi karena, misalnya kekeliruan waktu menjalankan eksperimen, variasi antara unit eksperimen dan pengaruh gabungan dari semua faktor tambahan yang
mempengaruhi karakteristik yang sedang dipelajari. Tentu saja kekeliruan kesperimen ini hendaknya diusahakan supaya terjadi
sekecil-kecilnya. Cara yang lazim ditempuh untuk menguranginya antara lain dengan jalan: menggunakan informasi sebaik-baiknya tentang variabel yang telah
ditentukan dengan tepat, melakukan eksperimen seteliti-telitinya dan menggunakan disain eksperimen yang lebih efisien.
Prinsip dasar yang lazim digunakan dan dikenal yaitu: replikasi, randomisasi atau pengacakan dan kontrol lokal berikut penjelasannya.
1. Replikasi
Replikasi diartikan dengan pengulangan daripada eksperimen dasar. Replikasi diperlukan karena dapat:
a. Memberikan taksiran kekeliruan eksperimen yang dapat dipakai untuk
menentukan panjang interval konfidensi atau dapat digunakan sebagai satuan dasar pengukuran untuk penetapan taraf signifikansi daripada
perbedaan-perbedaan yang diamati. b.
Menghasilkan taksiran yang lebih akurat untuk kekeliruan eksperimen. c.
Memungkinkan kita untuk memperoleh taksiran yang lebih baik mengenai efek rata-rata daripada suatu faktor
2. Pengacakan atau Randomisasi
Tes atau uji signifikansi akan banyak dilakukan. Untuk ini, umumnya untuk setiap prosedur pengujian, asumsi-asumsi tertentu perlu diambil dan dipenuhi agar