Balanced Incomplete Block Design BIBD

Misalkan kita ingin mempelajari pengaruh suhu dan tekanan pada waktu reaksi dari proses kimia. Selanjutnya kita ingin menyelidiki suhu pada dua tingkat 70 °C dan 90 °C dan tekanan pada dua tingkat 200 MPa dan 250 MPa. Two- factor factorial experimentakan direpresentasikan sebagai diberikan dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5.Two-factor factorial experiment Tekanan Mpa Temperatur o C 60 90 200 1 2 250 3 4 Perhatikan bahwa ada empat kombinasi perlakuan 1, 2, 3 dan 4 dalam desain dua faktor sebagai diberikan pada Tabel 4.1. Dua faktor dilambangkan dengan A dan B dan keduanya telah ditetapkan. Dengan rumus sebagai berikut: Y ij = μ + A i + B j + AB i j + e ijk � � = 1, 2, … , � � = 1, 2, … , � � = 1, 2, … , � dimana, μ = rata-rata keseluruhan A i = efek level ke-i dari faktor A B j = efek level ke-j dari faktor B AB ij =Efek interaksi antara A dan B e ijk = random error

3.5.2. Three-Factor Factorial Experiment

Konsep Two-factor factorial experiment dapat diperluas untuk sejumlah faktor. Misalkan kita memiliki faktor A dengan level a, faktor B dengan level b dan faktor C dengan level c dan seterusnya, yang diatur dalam percobaan faktorial. Desain ini akan memiliki abc...n Jumlah pengamatan, di mana n adalah jumlah pengulangan. Untuk mendapatkan kesalahan eksperimental yang diperlukan untuk menguji semua efek utama dan efek interaksi, kita harus memiliki minimal dua pengulangan.Jika semua faktor tetap, kita dapat merumuskan hipotesis yang tepat dan menguji semua efek.Dalam model efek tetap semua faktor tetap, F-statistik dihitung dengan membagi mean square semua efek oleh kesalahan mean square.Jumlah derajat kebebasan untuk efek utama adalah jumlah tingkat satu faktor dikurangi, dan derajat kebebasan untuk interaksi adalah produk dari derajat kebebasan yang terkait dengan efek interaksi individu. Dengan rumus sebagai berikut: Y ij = μ + A i + B j + AB i j + C k + AC ik + BC jk +ABC ijk + e ijkl � � = 1, 2, … , � � = 1, 2, … , � � = 1, 2, … , � � = 1, 2, … , �

3.6. Defenisi Metode Taguchi

9 Metode Taguchi adalah salah satu metode yang digunakan dalam kegiatan off line control pada tahap desain proses produksi. Metode ini memberikan sebuah jalan bagi seorang designer untuk tidak perlu melakukan eksperimen dalam jumlah yang sangat banyak untuk menemukan sebuah kombinasi antara parameter 9 Soejanto, Irwan. 2009. Desain Eksperimen dengan Metode Taguchi. Graha Ilmu: Yogyakarta. hal. 15-17

Dokumen yang terkait

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

3 44 155

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 19

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 8

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 19

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 8

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 12

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 12