4.12. Kesimpulan dan Saran
Tahap akhir dari penelitian ini adalah penarikan kesimpulan dari hasil penelitian. Selanjutnya akan diberikan saran-saran yang dianggap penting dan
mungkin untuk tindak lanjut hasil penelitian.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
Data merupakan kunci untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan metode pengumpulan data sangat berpengaruh untuk mendapatkan data yang
benar. Proses produksi batakodiCV. Sigma Block secara garis besar dibagi atas 3 stasiun kerja, yaitu: stasiun pengadukan, stasiun pencetakan, dan stasiun
pengeringan. Adapun proses produksi batako adalah sebagai berikut: 9.
Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus 10.
Pasir dan semen diaduk sampai rata dengan menggunakan mesin pengaduk mixer dan setelah rata ditambahkan air.
11. Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga didapat adukan
yang rata dan siap dipakai. 12.
Adukan yang siap dipakai ditempatkan dialat cetak batako berupa lempengan besi khusus dengan menggunakan sekop.
13. Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut adukan ditekan sampai
padat dengan menggunakan mesin press 14.
Batako yang sudah jadi tersebut kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan cara menempatkan potongan papan di atas seluruh permukaan alat cetak.
15. Berikutnya alat cetak dilepas dengan hati-hati sehingga batako tersebut keluar
dari alat cetaknya.
16. Proses berikutnya adalah mengeringkan batako dengan cara di jemur di bawah
terik matahari sehingga didapat batako yang sudah jadi. Blok diagram proses produksi dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 5.1. Blok Diagram Proses Produksi Batako di CV. Sigma Block
Masalah atau fokus yang akan diselidiki dalam eksperimen adalah mengenai kecacatan produk batako. Eksperimen ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitasproduk batako dengan mengganti sebagian pasir menjadi abu vulkanik Gunung Sinabung. Pasir dan abu vulkanik Gunung Sinabung
sebagai agregat halus dengan ukuran diameter 4,75 cm yang diayak dengan menggunakan saringan no.4. Nilai pH untuk air antara 6,5 sd 8,5. Semen yang
digunakan adalah semen dengan merek Holcim. Batako yang akan diproses mempunyai ukuran panjang 21 cm, lebar 11 cm, dan tinggi 6 cm. Hasil akhir
diharapkan dapat memenuhi standart mutu perusahaan. Berikut ini adalah data- data yang dikumpulkan untuk menunjang penelitian yang dilakukan.
5.2. Identifikasi Faktor-faktor
Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik batako menggunakan flowchart. Informasi yang diberikan flowchart kemudian dianalisis
menggunakan diagram sebab akibat.Flowchart proses produksi batako dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Pencampuran adonan
Pencetakan Penjemuran
batako
Gambar 5.2.Flowchart Proses Pembuatan Batako
Sumber : Pengumpulan data
Diagram sebab akibat menunjukkan hubungan sebab akibat bagaimana proses mempengaruhi karakteristik batako. Dari hasil brainstorming yang
dilakukan dengan mandorbagianproduksi maka dapat ditemukan akar permasalahan penyebab terjadinya kecacatan produk. Hasil brainstormingtersebut