Sejarah Perusahaan Ruang Lingkup Bidang Usaha

1. Pasir Pasir yang digunakan harus memiliki kadar lumpur dibawah 5 . Pasir yang digunakan pada CV.Sigma Block berasal dari Sungai Binge Langkat.Setiap hari CV. Sigma Block membutuhkan pasir sebanyak 24 m 3 . 2. Semen Semen yang digunakan berjenis portland. Semen yang dibutuhkan setiap hari sebanyak 250-300 sack. 1 sack sama dengan 50 Kg. 3. Kerikil Kerikil merupakan agregat kasar dalam pembuatan block.Kerikil yang digunakan yaitu kerikil kacang.Kerikil yang dibutuhkan setiap hari sebanyak 8 m 3 . 4. Abu batu Abu batu adalah batu yang dipecah dengan menggunakan stone crusher menjadi ukuran kecil yang berfungsi untuk menambah kekuatan beton pada campuran beton yang memakai jumlah semen yang sedikit. Jumlah abu batu yang dibutuhkan setiap hari yaitu 5 m 3 . 2.5.2.2.Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelancaran proses produksi dan bahan ini bukan bagian dari produk akhir. CV. Sigma Block tidak menggunakan bahan penolong yang digunakan pada saat melakukan proses produksi.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

Proses produksi batakodiCV. Sigma Block secara garis besar dibagi atas 3 stasiun kerja, yaitu: stasiun pengadukan, stasiun pencetakan, dan stasiun pengeringan. Adapun proses produksi batako dan paving block adalah sebagai berikut: 1. Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus 2. Pasir dan semen diaduk sampai rata dengan menggunakan mesin pengaduk mixer dan setelah rata ditambahkan air. 3. Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga didapat adukan yang rata dan siap dipakai. 4. Adukan yang siap dipakai ditempatkan dialat cetak batako berupa lempengan besi khusus dengan menggunakan sekop. 5. Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut adukan ditekan sampai padat dengan menggunakan mesin press 6. Batako yang sudah jadi tersebut kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan cara menempatkan potongan papan di atas seluruh permukaan alat cetak. 7. Berikutnya alat cetak dilepas dengan hati-hati sehingga batako tersebut keluar dari alat cetaknya. 8. Proses berikutnya adalah mengeringkan batako dengan cara di jemur di bawah terik matahari sehingga didapat batako yang sudah jadi. Blok diagram proses produksi dapat dilihat pada gambar 2.1.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

3 44 155

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 19

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 8

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 19

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 8

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 12

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 12