Pemberian Kina selama 7 hari, pada anak usia 1 tahun harus berdasarkan berat badan, diberikan 3 kali sehari dengan dosis 10mgkgBBkali. Doksisiklin tidak
diberikan pada anak usia 8 tahun, Doksisiklin diberikan 2 x 1 tablethari selama 7 hari, bila tidak ada Doksisiklin dapat digunakan Tetrasiklin. Tetrasiklin tidak boleh
diberikan pada anak umur 12 tahun, Tetrasiklin diberikan dengan dosis 4 x 1 tablethari selama 7 hari. Primakuin tidak boleh diberikan pada anak usia 1 tahun.
Bila pada pemeriksaan laboratorium ditemukan Plasmodium vivax, maka diberikan pengobatan yang sesuai pada Lini Pertama : tablet Klorokuin + tablet
Primakuin.
Tabel 2.5. Pengobatan Malaria Vivax
39,46
Hari Jenis Obat
Jumlah Tablet Perhari Menurut Kelompok Umur 0-1
bulan 2-11
bulan 1-4
tahun 5-9
tahun 10-14
tahun
1 Klorokuin
14 ½
1 2
3 Primakuin
- -
14 ½
¾ 2
Klorokuin 14
½ 1
2 3
Primakuin -
- 14
½ ¾
3 Klorokuin
18 ¼
12 1
1
½
Primakuin -
- 14
½ ¾
4-14 Primakuin
- -
14 ½
¾ Primakuin diberikan selama 14 hari, dan sama dengan pengobatan
falciparum, Primakuin tidak boleh diberikan kepada anak usia 1 tahun.
39,46
2.9.3. Pencegahan Tertier
Pencegahan tertier ditujukan kepada penderita malaria berat atau malaria dengan komplikasi agar tidak terjadi komplikasi lain. Penanganan yang tepat dapat
memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier pada penderita malaria dilakukan penanganan berupa pengobatan segera akibat lanjutan dari komplikasi
Universitas Sumatera Utara
malaria, rehabilitasi yang tepat baik secara mentalpsikologis, sosial dan spiritual serta pemulihan pascapengobatan.
21,44
2.10. Pemeriksaan Hasil Pengobatan
Pemeriksaan hasil pengobatan penderita malaria falciparum dilakukan setelah 3 hari pada pengobatan lini pertama atau 7 hari setelah pengobatan lini kedua.
Penderita malaria vivax dilakukan hari 4 atau hari 7 sampai 14 hari setelah pengobatan lini pertama. Pemeriksaan hasil pengobatan seorang penderita malaria
dikategorikan sebagai berikut :
21,39
a. Negatif adalah : sediaan darah yang diperiksa dari penderita malaria tidak
ditemukan parasit, dengan ketentuan 100 lapangan pandang pemeriksaan. b.
Positif adalah : pada sejumlah lapangan pandang sediaan darah yang diperiksa ditemukan adanya Plasmodium.
c. Pemeriksaan berhenti : penderita malaria tidak melanjutkan pemeriksaan
sehingga tidak diketahui apakah di dalam darah penderita masih terdapat Plasmodium atau penderita benar-benar telah sembuh.
Pengobatan malaria dipengaruhi oleh disiplin penderita dalam pengobatan dan efektivitas obat dinilai dari sensitivitas serta resistensi terhadap obat tersebut.
Resistensi parasit malaria terhadap obat malaria adalah kemampuan sejenis parasit untuk terus hidup dalam tubuh manusia, berkembang biak dan menimbulkan gejala
penyakit walaupun telah diberikan pengobatan secara teratur baik dengan dosis standar maupun dosis yang lebih tinggi, yang masih bisa ditoleransi oleh pemakai
Universitas Sumatera Utara
obat. Terjadinya resistensi oleh parasit ini terhadap berbagai obat antimalaria merupakan salah satu kendala dalam memberantas dan mengendalikan malaria.
35,39
Apabila parasit di dalam sel darah merah tidak dimusnahkan oleh daya tahan tubuh atau pengobatan, dan jumlah parasit dalam sel darah merah meningkat disertai
dengan gejala-gejala klinis, maka keadaan ini yang disebut rekrudesensi. Pada semua spesies dapat terjadi rekrudesensi. Bila infeksi pada sel darah merah dapat diatasi dan
di kemudian hari terjadi relaps akibat invasi baru oleh merozoit hati, hal ini disebut rekurens atau relaps yang sesungguhnya.
47
2.11. Parameter Pengukuran Epidemiologi dan Stratifikasi Daerah Malaria