tubuh dari berbagai infeksi. Leukosit bersirkulasi di seluruh tubuh melalui sistem pembuluh darah. Jumlah leukosit dalam sirkulasi darah bervariasi sesuai dengan
umur dan keadaan fisiologis .
Dalam darah normal, jumlah total leukosit berjumlah 5.000-10.000 per mikroliter darah. Namun pada anak-anak jumlah leukosit lebih
banyak daripada orang dewasa, terutama pada anak yang baru lahir bisa mencapai 25.000 per mikroliter darah.
41,59
Hal ini kemungkinan menyebabkan anak yang usianya lebih muda jika terinfeksi maka sel darah putih hanya meningkat sedikit dan tidak jarang dalam
jumlah tetap normal.
6.2.2. Jenis Kelamin Berdasarkan Jumlah Leukosit
Proporsi jenis kelamin penderita malaria dengan parasit positif pada anak berdasarkan jumlah leuko sit di Klinik Malaria Rayon Panyabungan tahun 2009, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Gambar 6.11. Diagram Bar Proporsi Jenis Kelamin Penderita Malaria dengan Parasit Positif pada Anak Berdasarkan Jumlah Leukosit di Klinik
Malaria Rayon Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.11. dapat diketahui bahwa proporsi jumlah leukosit meningkat maupun jumlah leukosit normal, tertinggi pada laki-laki yaitu masing-
masing 61,8 dan 51,8. Hasil analisa statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p=0,270 p0,05.
Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan jumlah leukosit.
6.2.3. Umur Berdasarkan Gejala
Proporsi umur penderita malaria dengan parasit positif pada anak berdasarkan gejala di Klinik Malaria Rayon Panyabungan tahun 2009, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Gambar 6.12. Diagram Bar Proporsi Umur Penderita Malaria dengan Parasit Positif pada Anak Berdasarkan Gejala di Klinik Malaria Rayon
Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2009
Hasil analisa statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p=0,001p0,05, artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur dengan gejala. Proporsi
Universitas Sumatera Utara
gejala ringan secara bermakna lebih tinggi pada anak umur 5-14 tahun dibandingkan anak umur 5 tahun.
Gejala malaria berat pada anak-anak yang paling dini biasanya demam, tidak bisa makanminum, sering mengalami rasa mual dan batuk-batuk, dan jika semakin
lanjut biasanya mengalami kejang. Sedangkan pada orang dewasa gejala klinis yang khas adalah demam, mengigil, sakit kepala, dan pegal.
38
Menurut Harijanto 2010, di daerah endemis, malaria dengan gejala berat umumnya diderita oleh anak-anak umur 1-4 atau 5 tahun, setelah itu hanya ditemukan
anemia sampai usia pubertas, sedang setelah dewasa umumya asimtomatik. Hal ini mungkin disebabkan respon imun terhadap malaria pada anak terbentuk lebih
lambat.
3
Pada usia 1-5 tahun adalah masa–masa yang mempunyai risiko tinggi untuk mendapat infeksi malaria yang berat. Akan tetapi apabila telah melewati masa–masa
ini frekuensi akan berkurang karena telah timbulnya kekebalan terhadap malaria, sehingga walaupun pada pemeriksaan darah tepi ditemukan parasit, tetapi secara
klinis tidak ditemukan adanya gejala-gejala.
56
Universitas Sumatera Utara
6.2.4. Jenis Kelamin Berdasarkan Gejala