Annual Parasit Incidence API Annual Malaria Incidence AMI Case Fatality Rate CFR Slide Positif Rate SPR Parasite Rate PR Daerah Bebas Daerah Malaria

a. Annual Parasit Incidence API

Adalah angka kesakitan per 1.000 penduduk dalam satu tahun, jumlah sediaan darah positif dibandingkan dengan jumlah penduduk, dinyatakan dalam permil 00 . API =

b. Annual Malaria Incidence AMI

Adalah angka kesakitan malaria klinis per 1.000 penduduk dalam satu tahun dinyatakan dalam permil 00 . AMI =

c. Case Fatality Rate CFR

Digunakan untuk mengukur angka kematian kematian disebabkan oleh malaria falciparum dibandingkan dengan jumlah penderita falciparum pada periode waktu yang sama. CFR =

d. Slide Positif Rate SPR

Adalah persentase dari sediaan darah yang positif dari seluruh sediaan darah yang diperiksa, dinyatakan dalam persen . SPR =

e. Parasite Rate PR

Universitas Sumatera Utara Adalah sama dengan SPR tetapi PR ini digunakan pada kegiatan survei malariometrik terhadap anak berumur 0-9 tahun. PR =

f. Spleen Rate SR

Adalah adanya pembesaran limpa pada golongan umur tertentu terhadap jumlah penduduk yang diperiksa limpanya pada golongan umur yang sama dan tahun yang sama, dinyatakan dalam persen . SR =

2.11.2. Stratifikasi Daerah Malaria

Dalam kegiatan pemberantasan malaria di luar Jawa-Bali, maka dapat dibuat stratifikasi daerah malaria yaitu : 4,5,21

a. Daerah Bebas

Adalah desa terletak diwilayah Dati II tidak reseptif, tidak ada penularan selama 3 tahun terakhir tidak ada potensi penularan.

b. Daerah Malaria

Adalah desa reseptif sehingga masih terjadi penularan atau kondisi lingkungan masih memungkinkan terjadinya penularan. b.1. Stratifikasi Menurut Insiden Malaria Kriteria didasarkan kepada AMI yaitu jumlah penderita malaria klinis di suatu wilayah desa pada saat setiap 1000 penduduk di wilayah tersebut dalam satu tahun, dinyatakan dalam permil. Maka dapat dibagi daerah malaria sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara b.1.1. Low Incidence Area LIA : AMI 50 00 b.1.2. Medium Incidence Area MIA : AMI 51 – 200 00 b.1.3. High Insidence Area HIA : AMI 200 00 b.2. Stratifikasi menurut endemisitas malaria yang didapatkan dari pemeriksaan pembesaran limpa SR dari hasil kegiatan survei malariometrik pada umur 2-9 tahun, maka daerah malaria dapat dibagi sebagai berikut : b.2.1. Hipo endemik : SR 10 b.2.2. Meso endemik : SR 10 - 50 b.2.3. Hiper endemik : SR 50 b.2.4. Holo endemik : SR 75 dewasa : 25 b.3. Stratifikasi menurut prevalensi malaria, didapatkan dari hasil pemeriksaan darah SD positif dari kegiatan survei malariometrik, maka daerah malaria dapat dibagi sebagai berikut : b.3.1. Desa Low Prevalence LPA : PR 2 b.3.2. Desa Medium Prevalence : PR 2 - 4 b.3.3. Desa High Prevalence HPA : PR 4 Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Konsep 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Penderita Malaria Positif adalah penderita yang dalam darahnya ditemukan parasit Plasmodium melalui pemeriksaan mikroskopis dan tercatat pada kartu status. 3.2.2. Umur adalah usia penderita malaria saat datang berobat sesuai dengan yang tercatat pada kartu status. Pengkategorian umur menggunakan standar penemuan penderita dan pengobatan malaria pada anak-anak, yang di kategorikan atas : 46 1. 0-1 bulan 2. 2-11 bulan 3. 1- 4 tahun 4. 5-9 tahun 5. 10-14 tahun Untuk analisa statistik, umur dikategorikan atas : 27 KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA PARASIT POSITIF 1. Umur dan Jenis Kelamin 2. Jenis Parasit 3. Jumlah Leukosit 4. Gejala 5. Status Gizi 6. Jenis Pengobatan 7. Hasil Akhir Pengobatan Universitas Sumatera Utara 1. 5 tahun 2. 5-14 tahun 3.2.3. Jenis Kelamin adalah ciri khas organ reproduksi yang dimiliki penderita sesuai yang tercatat pada kartu status dikategorikan atas : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.2.4. Jenis Parasit adalah parasit Plasmodium yang menyebabkan terjadinya malaria sesuai yang tercatat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. Plasmodium falciparum 2. Plasmodium vivax 3.2.5. Jumlah Leukosit adalah pemeriksaan leukosit yang terdapat dalam sediaan darah tebal penderita malaria µL darah, sesuai yang tercatat pada kartu status dikategorikan atas : 1. Normal apabila jumlah leukosit untuk kelompok bayi baru lahir antara 10,0-25,0 x 10 3 µL, umur 1 tahun antara 6,00-18,0 x 10 3 µL, umur 1-3 tahun antara 6,0-17,0 x 10 3 µL, umur 4-7 tahun antara 6,0-15,0 x 10 3 µL, umur 8-12 tahun antara 4,5-13,5 x 10 3 µL, 12 tahun antara 4,00-11,0 x 10 3 µL 2. Meningkat apabila jumlah leukosit melebihi dari batas normal 3.2.6. Gejala adalah keadaan penderita sewaktu datang berobat sesuai yang tercatat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. Demam 2. Menggigil 3. Sakit kepala 4. MualMuntah 5. Batuk 6. Diare Gejala juga dikategorikan atas : 1. Demam, Menggigil, Sakit kepala 2. Demam, Menggigil, Sakit kepala, MualMuntah 3. Demam, Menggigil, Sakit kepala, MualMuntah, Batuk Universitas Sumatera Utara 4. Demam, Menggigil, Sakit kepala, MualMuntah, Batuk, Diare Untuk analisa statistik gejala malaria, dikategorikan atas : 1. Gejala Ringan Gejala 1-2 2. Gejala Berat Gejala 3-4 3.2.7. Status Gizi adalah keadaan gizi penderita malaria parasit positif pada anak saat kunjungan terakhir yang diukur dengan Berat Badan kg per Umur tahun BBU menurut standard World Health Organization – National Center For Health Statistic WHO-NHCS. Kategorinya sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks BBU yang dibagi menjadi empat klasifikasi yaitu : 48 1. Gizi Lebih : + 2,0 SD 2. Gizi Baik : ≥ - 2,0 sd ≤ + 2,0 SD 3. Gizi Kurang : ≥ - 3,0 sd - 2,0 SD 4. Gizi Buruk : - 3,0 SD Untuk analisa statistik status gizi dikategorikan atas : 1. Gizi Baik Gizi Lebih dan Gizi Baik 2. Gizi Kurang Gizi Kurang dan Gizi Buruk 3.2.8. Jenis Pengobatan adalah jenis obat yang diberikan kepada penderita yang bertujuan untuk mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta memutuskan rantai penularan sesuai yang tercatat pada kartu status , yang dikategorikan atas : 1. ACT 2. non-ACT Universitas Sumatera Utara 3.2.9. Pemeriksaan Hasil Akhir Pengobatan adalah hasil pemeriksaan parasit saat terakhir kali penderita melakukan kunjungan sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. Negatif Parasit tidak ditemukan pada pemeriksaan sediaan darah 2. Pemeriksaan Berhenti Tidak diketahui ada atau tidak adanya parasit pada darah Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat dekskriptif dengan menggunakan desain case series.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian