Jenis Penelitian Instrumen penelitian Definisi Operational Aspek Pengukuran 1. Pengetahuan

34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental, dimana bentuk desain yang digunakan adalah desain one group pretest-postest utuk mengetahui pengaruh penyuluhan makanan kariogenik terhadap pengetahuan antestak-anak penderita karies gigi. Dimana dalam rancangan ini tidak ada kelompok pembanding kontrol tetapi dilakukan observasi pertama pre-test yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan yang terjadi setelah adanya perlakuan yaitu penyuluhan post-test. Keterangan : 01 = pre-test X = penyuluhan 02 = post-test Perbedaan antara 01 dengan 02 diasumsikan sebagai efek atau pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Emillia, 2008; Sumantri, 2011. 01 X 02 Universitas Sumatera Utara 35 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan. Dimana alasan pemilihan lokasi adalah : a. Berdasarkan rujukan dari Puskesmas Pembantu yang menaungi sekolah dalam hal UKGS Usaha Kesehatan Gigi Sekolah. b. Banyaknya jumlah anak-anak yang menderita karies gigi sesuai data yang diperoleh dari Puskesmas dan petugas kesehatan sendiri. c. Banyaknya jenis makananjajanan yang tergolong makanan kariogenik yang dipasarkan baik di kantin sekolah, maupun di sekitar sekolah. d. Belum pernah dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan makanan kariogenik pada anak-anak penderita karies gigi di SD Negeri 068004 Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri 068004 Medan pada bulan Maret 2015- Juni 2015.

3.2.3. Mekanisme Pelaksanaan Penelitian

1. Seluruh siswa yang duduk di kelas 3, 4, 5 dan 6 berdiri berbaris di depan ruang kelas dan satu demi satu diperiksa oleh dokter gigi dengan tujuan mendapatkan sampel penelitian yaitu anak-anak yang menderita karies gigi. Dalam tahap ini, pemeriksaan dimulai tepat pukul 09.00-10.00 Universitas Sumatera Utara 36 2. Setelah sampel diperoleh yaitu berjumlah 50 anak. Kemudian seluruh sampel diberikan pre test kuesioner yang dalam prakteknya pengisian kuesioner ini membutuhkan waktu 20 menit 3. Kemudian seluruh total sampel yang berjumlah 50 orang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 25 orang anak untuk kelompok diskusi dan 25 orang anak untuk kelompok ceramah. Proses pembagian yang dimulai pukul 10.20- 10.35 Wib 4. Ceramah dimulai pukul 10.40 setelah keadaan kondusif dan berlangsung selama 20 menit. Dalam ceramah, peneliti menggunakan poster strukur gigi dan poster makanan serta contoh makanan kariogenik sebagai mediadan didampingi oleh dokter gigi. Post Test diberikan setelahnya, yaitu pukul 11.00 Wib dengan waktu 10 menit 5. Kemudian kelompok diskusi 1 lingkaran dimulai pukul 11.15 selama 20 menit dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner post test selama 10 menit. Dalam diskusi, peneliti menggunakan poster strukur gigi dan poster makanan serta contoh makanan kariogenik sebagai media dan didampingi oleh dokter gigi. 6. Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian sikat dan pasta gigi dan peneliti mendemostrasikan cara menyikat gigi yang baik dan benar dan diikuti dengan sikat gigi bersama sebagai akhir penelitian yaitu pada pukul 11.35- 11.50. Universitas Sumatera Utara 37 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Sugiyono 2005:90 Menguraikan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh murid Sekolah Dasar Negeri 068004 Medan yang duduk di kelas 3, 4, 5 dan 6 .

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan atau sebagian kecil yang diamati. Menurut Sugiyono 2005 sampel adalah bagian dari jumah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sejalan dengan Slamet 2006 adapun keuntungan mengambil sampel bagi penelitian populasi adalah pengambilan sampel yang cukup, yang representative dari populasi adalah menghemat waktu, tenaga dan biaya. Sedangkan menurut Hidayat 2002:2 sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan merupakan bagian dari populasi sehingga karakteristik populasi juga dimilki oleh sampel. Teknik pengambilan sampel menurut Mantra 2004 dan Arikunto 2000 bahwa pemilihan responden sampel dilakukan secara teknik purposive sampling, dimana kriteria purposive ialah : 1 sampel dianggap telah memiliki pengetahuan lebih mendalam tentang masalah yang sedang diteliti oleh peneliti; Universitas Sumatera Utara 38 2 dipilih oleh peneliti; 3 bersedia dan rela memberi waktu untuk mengisi atau menjawab kuesioner. Total Sampling berdasarkan hasil pemeriksaan karies gigi adalah sebanyak 50 anak Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang menderita karies gigi yang duduk di kelas 3, 4, 5 dan 6 yang telah diperiksa dan diseleksi oleh dokter gigi sebelum dilakukannya pre-test, penyuluhan dan pro-test yang berjumlah 50 orang 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer yang diperlukan diperoleh dari peninjauan ke lapangan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden dan berisikan daftar pertanyaan serta pilihan jawaban yang telah dipersiapkan. Dimana sebelum proses penyuluhan dilakukan nantinya akan dibagikan kuesioner terlebih dahulu untuk memperoleh data awal pre-test. Kemudian dari ke 50 jumlah siswa yang mengalami karies sampel akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama sebagai kelompok diskusi sebanyak 25 orang dan kelompok kedua sebagai kelompok ceramah sebanyak 25 orang. Setelah penyuluhan diberikan, kuesioner dengan pertanyaan yang sama akan kembali dibagikan kembali untuk diisi kepada sampel responden sebagai Universitas Sumatera Utara 39 post-test yang kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan hasil dari penilaian terhadap kuesioner yang sudah dibagikan pada pre-test.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder yang diperlukan diperoleh dari Kepala Sekolah SD Negri 068004 Medan, yaitu data umum sekolah mengenai jumlah seluruh siswa dan jumlah kelas serta tingkatan usia siswa.

3.5. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan tentang makanan kariogenik pada anak-anak penderita karies gigi di SD 068004 Medan.

3.6. Definisi Operational

1. Penyuluhan makanan kariogenik adalah suatu upaya penyebarluasan informasi tentang makanan kariogenik kepada anak-anak penderita karies gigi dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. 2. Pengetahuan anak-anak penderita karies gigi adalah segala sesuatu yang diketahui anak tentang makanan kariogenik sebelum dan sesudah penyuluhan. 3. Kariogenik adalah makanan manis yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Universitas Sumatera Utara 40 4. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan yang kemudian meluas ke daerah pulpa. 3.7. Aspek Pengukuran 3.7.1. Pengetahuan Pengetahuan anak diukur dengan memberikan 15 buah pertanyaan dalam bentuk kuesioner dengan ketentuan jawaban tertinggi diberikan nilai 3 dan jawaban terendah diberikan nilai 1. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu: a. Tingkat pengetahuan baik apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 75 dijawab dengan benar dengan total 32. b. Tingkat pengetahuan sedang apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 45-75 dijawab dengan benar total 19-32. c. Tingkat pengetahuan rendah apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 45 dijawab benar dengan total 19 3.7.2.Karies Gigi Karies gigi diketahui dengan melakukan pemeriksaan oleh dokter gigi. Tingkat keparahan karies gigi dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu Tarigan, 1995 : a. Karies superficialis ringan dimana karies baru mengenai enamel saja, sedangkan dentin belum terkena. Biasanya penderita belum merasakan sakit ngilu. Universitas Sumatera Utara 41 b. Karies media sedang dimana karies sudah mengenai dentin tetapi belum melebihi setengah dentin. Biasanya perasaan ngilu baru ada pada waktu makan makanan asam, manis dan dingin. c. Karies propunda berat dimana sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa. 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1. Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan Status Gizi Anak Tk Pembina Mojosongo Surakarta.

0 4 15

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI ANAK TK Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan Status Gizi Anak Tk Pembina Mojosongo Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Menggosok Gigi Pada Anak Serta Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Karies Gigi Di Paud Taman Ceria Surakarta.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Menggosok Gigi Pada Anak Serta Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Karies Gigi Di Paud Taman Ceria Surakarta.

0 6 16

PENGARUH KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR Pengaruh Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN Bl

0 3 14

PENGARUH KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR Pengaruh Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN Bl

0 5 17

Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Kariogenik dengan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap Pengetahuan Anak-anak Penderita Karies Gigi di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan 2015

0 1 49

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan (Knowledge) - Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Kariogenik dengan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap Pengetahuan Anak-anak Penderita Karies Gigi di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan 2015

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Kariogenik dengan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap Pengetahuan Anak-anak Penderita Karies Gigi di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan 2015

0 0 10

Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Kariogenik dengan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap Pengetahuan Anak-anak Penderita Karies Gigi di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan 2015

0 0 16