88
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian data disimpulkan mengenai pengaruh penyuluhan tentang makanan kariogenik terhadap
pengetahuan anak-anak penderita karies gigi di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan adalah sebagai berikut :
1. Terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa responden akibat
intervensi melalui penyuluhan dengan metode ceramah. 2.
Terdapat peningkatan pengetahuan pada responden akibat dari intervensi melalui penyuluhan dengan metode diskusi.
3. Metode penyuluhan yag paling efektif digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar tentang makanan karies gigi adalah melalui metode diskusi.
6.2. Saran
1. Bagi guru atau pun petugas puskesmas yang menaungi UKGS yang
memberikan penyuluhan agar metode diskusi dapat dijadikan sebagai metode pilihan utama dalam pelaksanaan pemberian informasi untuk
Universitas Sumatera Utara
89 meningkatkan pengetahuan anak tentang makanan kariogenik dengan
tetap mempertimbangka jumlah sasaran pesertanya. 2.
Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lanjutan untuk melihat perubahan sikap dan tindakan anak tentang makanan kariogenik
di SDN 068004 Perumnas Simalingkar.
DAFT AR PU ST AK A Andlaw, R.J. 1992. Perawatan Gigi Anak. Jakarta: Widya Medika
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. EdisiRevisi V.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Arisman, MB. 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC Barus, D. 2009. Hubungan Kebiasaan Makan dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi
dengan Karies gigi pada Anak SD 060935 di Jalan Pintu Air II Simpang Gudang Kota Medan Tahun 2008 Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara
Boedihardjo, 1985. Pemeliharaan Kesehatan Gigi Keluarga. Surabaya: Airlangga
University Press
Emilia, Rika Candra. 2009. Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap Pngetahuan dan Sikap Ibu Hamil di Mukim Laure-E Kecamatan Simelue Tengah Kabupaten
Simelue NAD Tahun 2008 Skripsi. Medan :Universitas Sumatera Utara
Hadnyanawati, H. 2002. Pengaruh Pola Jajan di Sekolah Terhadap Karies Gigi pada Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Jember. Jurnal Kedokteran Gigi. Volume 9,
No.3
Hidayanti,L.2005. Hubungan Karakteristik Keluarga Dan Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Keparahan Karies Gigi Anak Sekolah Dasar
Survei Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Tesis .
http:eprints.undip.ac.id85351LILIK.pdf . Diakses tanggal 18 April
2014.
Houwink, B. dkk. 1993. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta: GadjahMada
University Press.
Universitas Sumatera Utara
90
Karunianingtyas, M. 2008. Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi dan Konsumsi Makanan Jajanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi padaAnak Usia Pra
sekolah
di Taman
Kanak-Kanak Pondok
Beringin Semarang.
http:www.fkm.undip.ac.iddataindex.php?action=4idx=935 .
Diakses tanggal 18 April 2014.
Kidd, EA, Sally J. 1991. Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya.
Penterjemah :Sumawinata, Narlan dkk, Jakarta : EGC.
Lubis, Zul Salasa Akbar. 2013. Pengaruh Penyuluhan Dengan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap enigkatan Pengetahuan dan Sikap
Anak Tentang PHBS di Sekolah Dasar Ngeri 065014 Kelurahan Namo Gajah Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013 Skripsi.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
Machfoedz, I. dkk.2005. Menjaga Kesehatan Gigi danMulut anak-anak dan Ibu
Hamil. Yogyakarta: Fitramaya Notoatmodjo, Soekidjo.2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo.2007. Pendidikan dan Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Oktorianda, Bedi.2011. Hubungan Waktu, Teknik Menggosok Gigi dan Jenis Makanan yang di Konsumsi Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Murid SDN 66
Payakumbuh di Wilayah Kerja Puskesmas Lampasi Payakumbuh Tahun 2011 Skripsi. Padang :Universitas Andalas
Panjaitan, M. 1995. Etiologi Karies Gigi dan Penyakit Periodontal.Medan :Universitas
Sumatera Utara Press
Pratiwi, D. 2009. Gigi Sehat dan Cantik. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. P R L, Meishi. 2011. Hubungan Tingkat Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Karies
Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Sasta Muhammadiyah 08 Medan Tahun 2011 skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Ramadhan, AG.2010. SerbaSerbiKesehatan Gigi danMulut. Jakarta :Bukune Schurs, AH.1992. Patologi Gigi-geligi Kelainan-kelainan Jaringan Keras
Gigi . Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Srigupta, AA.2004. Panduan Singkat Perawatan Gigi danMulut. Jakarta :
Prestasi Pustaka
Suwelo, IS. 1992. Karies Gigi padaAnak dengan Pelbagai Faktor Etiologi. Jakarta: EGC Tarigan, R. 1995. Karies Gigi. Cetakan IV, Jakarta: Hipokrates
Universitas Sumatera Utara
91
MATERI PENYULUHAN
Pengertian makanan kariogenik
Makanan kariogenik adalah makanan manis yang lengket yang dapat menyebabkan karies gigi.
Jenis makanan kariogenik
Ada banyak macam makanan yang dijual bebas sebagai makanan cemilan, akan tetapi ada jenis makanan tertentu yang dapat menyebabkan karies
gigi makanan manis yang banyak mengandung gula atau sukrosa. makanan- makanan yang lunak dan melekat pada gigi amat merusak gigi seperti permen,
coklat, biskuit dan lain sebagainya Didalam makanan terdapat beberapa kandungan
5. Coklat :
- 99,8 gula
6. Susu :
- 62,5 gula
7. es krim :
Universitas Sumatera Utara
92 -
12-16 gula -
55-64 susu 8.
permen : -
65,25 gula
HUBUNGAN MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KARIES GIGI
Makanan manis atau makanan kariogenik bertahan 20- 30 menit tidak berbahanya. Akan tetapi apabila lebih dari 20 menit makanan tersebut akan
bersifat asam dan gigi akan mengalami kerusakan lebih cepat karena keadaan ini. Setelah memakan makanan kariogenik pH plak akan menurun dengan cepat
yang dapat menghancurkan email . pH ini akan bertahan dalam waktu 30 sampai 60 menit sebelum mencapai pH normal.
Sebaiknya dalam sehari kebiasaan mengemil dibatasi 4 kali hari untuk total makanan kariogenik dan 3 kaliminggu agar gigi mempunyai waktu untuk
menetralisir asam yang ada dalam mulut Ramadhan, 2010. Kebiasaan mengemil makanan manis diluar jam makan utama yakni
makan pagi, siang dan malam juga mempengaruhi terjadinya karies gigi. Karena pada waktu jam makan utama, air ludah yang dihasilkan cukup banyak
sehingga mambantu membersihkan gula dan bakteri yang menempel pada gigi Mengkonsumsi permen loli juga mempunyai resiko lebih tingi terjadi
karies dibandingkan dengan mengkonsumsi coklat batangan karena adanya
Universitas Sumatera Utara
93 gula sukrosa tersembunyi dalam permen loli serta permen loli lebih bersifat
lengket dan keras dibandingkan dengan coklat batangan
Pengertian karies gigi
Gigi berlubang atau karies gigi berasal dari bahasa Yunani yakni “ Ker” yang berarti kematian. Dalam bahasa Latin berarti kehancuran atau lubang
Menurut Sunawinata 2009 karies gigi berasal dari bahasa Latin yang berarti kebusukan. Pembentukan lubang pada gigi disebabkan oleh kuman
yang disebut Streptococcus. Steptococus ini mengikis daerah email gigi, apabila daerah email gigi sudah berlubang maka bakteri mulut lainnya terutama
lactobakteriusakan menerobos kebagian dentil dibawahnya dan menyebabkan kehancuran gigi yang lebih lanjut melalui bakteri campuran.
Tempat-tempat yang mudah terkena karies gigi biasanya adalah pada daerah-daerah gigi yang sukar dibersihkan, seperti mahkota geraham pada
parit-parit yang kecil. Selain itu juga pada daerah celah gigi yang sulit dicapai oleh sikat gigi.
Proses terjadinya karies oleh plak merupakan rantai biologis yang tidak terputus. Bila karbohidrat memasuki plak yang ada pada permukaan gigi,
mikroorganisme yang terdapat dalam plak akan mengeluarkan enzim sehingga terjadi proses fermentasi karbohidrat yang menghasilkan asam, asam ini akan
melarutkan bahan-bahan anorganik gigi terutama kalsium demineralisasi dan jaringan organik gigi yang lunak akan mudah rusak, dengan demikian proses
karies mulai terjadi
Universitas Sumatera Utara
94 Karies gigi bisa terjadi dengan bentuk yang bermacam-macam yakni:
a. Karies gigi yang lubangnya masih kecil tapi sudah dalam dan menyebabkan gigi sering sakit.
b. Karies gigi yang dari luar tampak masih kecil tapi didalam sudah berlubang besar.
c. Karies gigi yang dari luar sudah besar dan makin kedalam makin besar lagi.
d. Karies gigi yangterjadi dibanyak tempat disatu gigi.
Penyebab karies gigi
Menurut Ginting 1992 faktor-faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya karies gigi antara lain adalah sebagai berikut :
a. Bakteri atau kuman