Paradigma Harold Lasswell Model Komunikasi

4. Tingkat pemahaman 5. Waktu 6. Lingkungan fisik dan sikologis 7. Tingkat kebutuhan.

2.1.5. Paradigma Harold Lasswell

8. 9. Sumber : Ruslan, Rosadi; 2003 Gambar 2.2: Schema Model Komunikasi Harold Lasswell Komunikasi menurut Harold Lasswell dapat dianalisis menurut paradigma : Who Says What In which Channel To Whom and With What Effect? Watson, James Hill, Anne; 1996, Artinya: “Siapa mengatakan apa, dengan jalur apa, kepada siapa dan dengan pengaruh apa?”. Maknanya adalah: pengaruh komunikasi dari siapa bidan, mengatakan apa materi dengan cara apa media, kepada siapa komunikan dengan karakteristik masing-masing, dan dengan pengaruh apa apakah penerima pesan selanjutnya memeriksakan diri ke VCT. Paradigma Lasswell penting dianalisis untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi efektif mampu membujuk pasien sehingga mengikuti program VCT. In which channel ------------ Medium Who -------------- Communi- cator Say What ? ---------------- Message To Whom ------------- Receiver Which what effect? --------------- Effect Universitas Sumatera Utara

2.1.6. Model Komunikasi

Menurut Wilbur Schramm 1954 bahwa model komunikasi dapat disamakan dengan mekanisme model proses seperti diilustrasikan pada gambar berikut : Sumber : Watson dan Hill; 1996 Gambar 2.3. Model Komunikasi Schramm Dengan model mekanis di atas Schramm menjelaskan bahwa proses komunikasi hanya dapat berlangsung efektif bila pada proses tersebut ada pihak 1 source sumber informasi atau pesan yang menjadi inisiatopencetus; 2 ada proses pengkodean pesan ke dalam bentuk-bentuk sandi kode tertentu yang dianggap dapat saling dimengertidipahami; 3 kode-kode dikirim dinyatkan dengan sinyal bahasa, gerakan dll; 4 sinyal diindra dipersepsi setelah ada penterjemahanan interpretasi sinyal dari pesan oleh 5 penerima pesan sebagai target.

2.2. Acquirred Immuno Deficiency Syndrome AIDS.

Berdasarkan namanya AIDS berarti suatu kondisi yang dapat ditemukan pada individu pasien pengidap penyakit yaitu sekumpulan gejala-gejala sindroma khas kekurangan imunitas daya pertahanan alam – kekebalan menahan infeksi. Penyebab Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perilaku Bidan KIA/KB dalam Pelaksanaan Program Prevention of Mother to Child Transmission (PMTCT) di Rumah Sakit Haji Kota Medan Tahun 2013

7 114 134

Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Niat Ibu Hamil Untuk memanfaatkan Layanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) Di wilayah Kerja Puskesmas Ciputat, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten Tahun 2014

5 30 193

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV/AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

7 56 148

Peranan Laboratorium Dalam Prevention of Mother to Child Transmission (PMTCT) HIV

0 0 10

Evaluasi Program Prevention of Mother to Child HIV Transmission (PMTCT) di RSAB Harapan Kita Jakarta

0 0 6

KAJIAN SITUASI PELAKSANAAN PREVENTION OF MOTHER-TO CHILD TRANSMISSION (PMTCT) DI RSUD KOTA C JAWA BARAT

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perilaku Bidan KIA/KB dalam Pelaksanaan Program Prevention of Mother to Child Transmission (PMTCT) di Rumah Sakit Haji Kota Medan Tahun 2013

0 0 15

Perilaku Bidan KIA/KB dalam Pelaksanaan Program Prevention of Mother to Child Transmission (PMTCT) di Rumah Sakit Haji Kota Medan Tahun 2013

0 0 13

STUDI TENTANG PREVENTION OF MOTHER-TO CHILD TRANSMISSION OF HIV (PMTCT) DAN FAKTOR RESIKO HIVAIDS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Studi tentang Prevention of Mother-to Childtransmission of HIV (PMTCT) di Puskesm

0 0 14

PENGARUH PENYULUHAN PMTCT (PREVENTION OF MOTHER-TO-CHILD TRANSMISSION OF HIV) TERHADAP SIKAP IBU HAMIL PADA TES HIV SUKARELA DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA

0 0 11