paket pelayanan kesehatan ibu dan anak dan layanan keluarga berencana di tiap jenjang pelayanan kesehatan. Semua perempuan yang datang ke pelayanan kesehatan
ibu dan anak dan layanan keluarga berencana di tiap jenjang pelayanan kesehatan mendapatkan informasi pencegahan penularan HIV selama masa kehamilan dan
menyusui .Program untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke bayi, dilaksanakan secara komprehensif dengan menggunakan empat prong, yaitu :
1. Prong 1: Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi;
2. Prong 2: Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif;
3. Prong 3: Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke
bayi yang dikandungnya; 4.
Prong 4: Memberikan dukungan psikologis, sosial dengan perawatan kepada ibu HIV positif beserta bayi dan keluarganya. Pada daerah dengan
prevalensi HIV yang rendah, diimplementasikan Prong 1 dan Prong2. Pada daerah dengan prevalensi HIV yang padat diimplementasikan
semua prong. Keempat prong secara nasional dikoordinir dan dijalankan oleh pemerintah, serta dapat dilaksanakan institusi
kesehatan swasta dan lembaga swadaya masyarakat.
2.3.6. Konseling dan Tes HIV Sukarela
Konseling HIV menjadi salah satu komponen dari pelayanan kesehatan ibu dan anak dan layanan keluarga berencana di tiap jenjang pelayanan kesehatan.
Penatalaksanaan konseling dan tes HIV sukarela pencegahan penularan HIV dari ibu
Universitas Sumatera Utara
ke bayi mengikuti Pedoman Nasional Konseling dan Tes HIV Sukarela. Tes HIV dilakukan kepada semua ibu hamil routine HIV testing di seluruh rumah sakit
rujukan ODHA Orang dengan HIV AIDS yang telah ditetapkan pemerintah. Ibu hamil menjalani konseling dan diberikan kesempatan untuk menetapkan sendiri
keputusannya untuk menjalani tes HIV atau tidak. Di daerah prevalensi HIV tinggi yang tidak terdapat layanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi, untuk
menentukan faktor-faktor risiko ibu hamils digunakan beberapa kriteria, seperti memiliki penyakit menular seksual, berganti-ganti pasangan pengguna narkoba, dan
lain-lain. Layanan tes HIV dipromosikan dan dimungkinkan bagi laki-laki dan
perempuan yang merencanakan untuk memiliki bayi. Pada tiap jenjang pelayanan kesehatan yang memberikan konseling dan tes HIV sukarela dalam paket pelayanan
kesehatan ibu dan angka dan layanan keluarga berencana, harus terdapat tenaga petugas yang mampu memberikan konseling sebelum dan sesudah tes HIV Depkes
RI, 2007 Pada pelayanan kesehatan ibu dan anak dan layanan keluarga berencana yang
memberikan layanan konseling dan tes HIV sukarela, konseling pasca tes post-tes counseling bagi perempuan HIV negatif diberikan bimbingan untuk tetap HIV
negatif selama kehamilan, menyusui dan seterusnya. Pada tiap jenjang pelayanan kesehatan tersebut harus terjamin aspek kerahasiaan ibu hamil ketika mengkuti proses
konseling sebelum dan sesudah tes HIV. Untuk program pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi, pemerintah memberikan bantuan biaya konseling dan tes HIV bagi
Universitas Sumatera Utara
ibu hamil di tiap jenjang layanan kesehatan. Protokol pemberian obat antiretroviral ARV untuk ibu hamil HIV positif mengikuti Pedoman Nasional Pengobatan ARV
di Indonesia. Pemerintah menyediakan ARV untuk ibu hamil HIV positif secara gratis untuk mengurangi risiko penularan HIV ke bayi. Pemerintah juga menyediakan
ARV secara gratis untuk tujuan pengobatan jangka panjang jika ibu atau anaknya telah membutuhkan ARV untuk mempertahankan kualitas fisiknya Depkes RI,
2007. Ibu hamil HIV positif perlu mendapat konseling sehubungan dengan
keputusannya untuk menjalani persalinan secara operasi seksio sesarea ataupun persalinan normal.Pelaksanaan persalinan, baik secara operasi seksio sesarea maupun
persalinan normal, harus memperhatikan kondisi fisik dari ibu hamil HIV positif. Tindakan menolong persalinan ibu hamil HIV positif, baik secara operasi seksio
sesarea maupun persalinan normal, mengikuti standar kewaspadaan universal yang biasa berlaku untuk persalinan ibu hamil HIV negatif. Untuk program pencegahan
penularan HIV dari ibu ke bayi pemerintah memberikan bantuan layanan persalinan gratis kepada ibu hamil HIV positif Depkes RI, 2007.
2.3.7. Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Arti Penting
Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi merupakan sebuah upaya yang penting Depkes RI, 2007. Alasannya adalah sebagai berikut :
1. Sebagian besar perempuan HIV positif berada dalam usia reproduksi aktif.
Universitas Sumatera Utara
2. Lebih dari 90 kasus bayi yang terinfeksi HIV, ditularkan melalui proses dari ibu
ke bayi. 3.
Sepanjang akses pengobatan antiretroviral belum baik, bayi HIV positif akan menjadi anak yatimpiatu. Dari 61 anak- dengan HIVAIDS di RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta Januari 2003-Desember 2004, sebanyak 23 orang diantaranya menjadi yatim dan 3 orang menjadi yatim piatu.
4. Bayi HIV positif akan mengalami gangguan tumbuh kembang. Anak dengan
HIVAIDS lebih sering mengalami penyakit infeksi bakteri ataupun virus. 5.
Perlakuan diskriminatif akan dihadapi anak-anak yang hidup dengan HIVAIDS. Stigma negatif terhadap HIVAIDS menyebabkan anak-anak dengan HIVAIDS
seringkali didiskriminasi masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya, di sekolah, dan sebagainya.
6. Penelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa anak yang dilahirkan ibu HIV
positif, meskipun ibunya masih hidup, secara signifikan memiliki risiko kesakitan dan kematian yang lebih tinggi.
7. Setiap anak memiliki hak untuk hidup sehat, panjang umur, dan mengembangkan
potensi diri terbaiknya.
a. Faktor Ibu