1. Umur Bayi
Risiko penularan melalui ASI akan lebih besar pada bayi yang baru lahir. Antara 50-70 dari semua penularan HIV melalui ASI terjadi pada usia enam bulan
pertama kali. Setelah tahun kedua umur bayi, risiko penularan menjadi lebih rendah. 2.
Luka di Mulut Bayi Bayi yang memiliki luka di mulutnya memiliki risiko untuk tertular HIV lebih
besar ketika diberikan ASI.
a. Faktor Cara Penularan
Sebagian besar penularan HIV dari ibu ke bayi terjadi pada saat persalinan.Ketika proses persalinan, tekanan pada plasenta meningkat yang bisa
menyebabkan terjadinya sedikit percampuran antara darah ibu dan darah bayi. Hal ini lebih sering terjadi jika plasenta meradang atau terinfeksi Depkes RI, 2007.
2.4. Pengertian dan Peran Bidan
Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional. Pengertian bidan dan bidang prakteknya telah diakui oleh International
Confederation Midwives ICM dan International Federation of Gynaecologist dan Obstetrion FIGO serta World Health Organitation WHO. Secara lengkap
pengertian bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi ijin untuk
menjalankan praktek kebidanan di negeri itu. Bidan harus mampu memberikan
Universitas Sumatera Utara
supervisi, asuhan dan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita pada masa hamil, persalinan, pasca persalinan, memimpin persalinan atas tanggungjawabnya sendiri
serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak Syafrudin Cs, 2009. Asuhan yang dimaksud termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi
abnormal pada ibu dan bayi serta mengupanyakan bantuan medis, melakukan tindakan pertolongan gawatdarurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pedidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita hamil, bersalin dan pasca pesalinan saja tetapi juga untuk
keluarga dan komunitasnya. Pendidikan yang dimaksud mencakup pendidikan untuk kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, persiapan menjadi orang
tua, keluarga berencana, kesehatan bayi dan anak. Bidan bisa praktek di Rumah Sakit Klinik, Unit kesehatan, Rumah- rumah perawatan dan fasilitas kesehatan lainnya.
Syafrudin Cs, 2009.
2.5.Komponen Komunikasi Terhadap PMTCT
Pada proses komunikasi promosi kesehatan khusus yang dilakukan petugas PMTCT yaitu mencegah terjadinya transmisi penyakit menular HIV di antara ibu dan
janin, pihak petugas berfungsi sebagai inisiator komunikator awal. Pihak pasien adalah penerima pesan. Pesan yang diberikan inisiator adalah materi tentang masalah
HIVAIDS dan anjuran-anjuran supaya penerima pesan terbujuk untuk memeriksakan diri mereka ke fasilitas VCT Voluntary Councelling and Test sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan kesehatan masing-masing pasien.
Universitas Sumatera Utara
Masalah efektifitas dari suatu komunikasi dalam mempromosikan usaha pencegahan penyebaran HIVAIDS melalui jalur PMTCT terhadap komunitas
keluarga yang memeriksakan diri ke Puskesmas, sementara petugas Puskesmas sudah banyak yang terlatih untuk pekerjaan khusus PMTCT, tergantung dari bagaimana
informasi dapat memberi menyentuh hati pasienkeluarga sehingga membetuk suatu sikap yang sadar dan terbujuk affective. Kesadaran dapat meningkat ke perilaku
mau melakukan pemeriksaan diri ke VCT. Pihak komunikan penerima pesan pada pihak lain memiliki karakteristik yang
heterogen. Karakteristik latar belakang pendidikan, temperamen, budaya serta kondisi-kondisi ekonomis lain dapat pula menjadi faktor penghalang komunikasi
efektif yang dijalankan oleh pihak bidan dalam mempromosikan PMTCT dan VCT. Lembaga pencegahan penyakit HIV AIDS melakukan promosi dengan aneka rupa
dan cara mulai dari komunikasi tatap muka dilakukan oleh masing-masing petugas. Pengaruh komunikasi yang biasanya multi tahap jadi sering lebih efektif bila
dipaparkan secara simultan dan serentak oleh lembaga. Model komunikasi mana yang kemudian paling berpengaruh dan mampu merubah sikap serta perilaku pasien
PMTCT untuk mau menjalani proses VCT, hal itulah yang ingin diketahui melalui penelitian ini Jamaludin, 2010. Tidak ada jaminan bahwa pihak masyarakat
komunikan datang ke VCT semata-mata karena pengaruh komunikasi oleh bidan, tetapi bila selama ini tidak ada suatu kegiatan VCT dapat dikaitkan dengan proses
pemeriksaan sebagai akibat langsung komunikasi bidan dan pasien, hal tersebut perlu dipertanyakan. Mengapa hal itu terjadi dan apakah pelatihan serta pembelajaran
Universitas Sumatera Utara
tentang fungsi dan kewajiban bidan melaksanakan promosi dan prevensi HIV AIDS sama sekali tidak bermanfaat untuk promosi dan prevensi tersebut. Kalau tidak
bermanfaat, bagaimana cara selanjutnya untuk membuat fungsi promosi dan prevensi HIV AIDS melalui PMTCT harus direvitalisasi Jamaludin, 2010.
2.6. Landasan Teori