mengunjungi klinik VCT. Indikator yang dipakai apakah ada perubahan perilaku pada individu penerima pesan, lalu mereka melakukan pemeriksaan secara sukarela ke
klinik VCT Jamaludin, 2009. Kelompok bidan dianggap penting dibuat terpisah dari kelompok pelayanan
lain adalah karena kesempatan para bidan untuk mengadakan komunikasi khusus dengan para ibu yang potensil tertular adalah lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok lain-nya. Dapat diterima bahwa di masyarakat peran bidan sebagai tempat mempertanyakan masalah kehamilan adalah hal yang lazim. Dapat dimengerti bahwa
pihak bidan selain memiliki keterampilan profesi, memerlukan keterampilan melaksanakan komunikasi dengan pihak pasien yang mereka layani supaya program
promosi VCT dalam rangkaian PTMCT dapat terlaksana. Jamaludin, 2009.
1.2. Permasalahan
Menurut Harold D. Lasswel, cara terbaik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan ” Who says what in which channel to whom with what
effect”. Dari definisi Harrold D. Lasswel dapat dibuat suatu rangkaian komponen komunikasi dengan ulasan sebagai berikut: Ruslan; 2003
Who siapa
? Komunikator
Says what berkata
apa ?
Pesan In which channel
dengan media apa ? Media To Whom
kepada siapa ? Komunikan
With what effect apa yang terjadi?
Effek
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian tersebut diatas dapat di buat suatu rumusan permasalahan, bagaimana pengaruh aspek-aspek komponen komunikasi komunikator, pesan,
komunikan, media yang dilakukan oleh bidan terutama dalam pelaksanaan PMTCT Prevention Mother to Child Transmission terhadap effek yaitu kunjungan
komunikan pasien yang kemudian secara sukarela memeriksakan diri ke pos-pos
pelayanan Voluntary Consultation and Test VCT yang telah dipersiapkan di
beberapa RS di Medan dan sekitarnya tahun 2010.
1.3. Tujuan penelitian
Untuk menganalisis pengaruh proses komponen komunikasi komunikator, pesan, komunikan, media yang berlangsung secara bersamaan dengan kegiatan
Prevention Mother to Child Transmission PMTCT, terhadap kunjungan pasien yang
memeriksakan diri ke pelayanan Voluntary Counselling and Test VCT di Medan tahun 2010.
1.4. Hipotesis
Terdapat pengaruh komponen komunikasi komunikator, pesan, komunikan, media yang dilakukan oleh bidan dalam pelaksanaan Prevention Mother to Child
Transmission PMTCT terhadap kunjungan pasien yang memeriksakan diri ke pelayanan Voluntary Counselling and Test VCT di Medan tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Manfaat penelitian
1. Memberi informasi pada masyarakat dan pemerhati kesehatan masyarakat lain pada umumnya bagaimana pemerintah serta masayarakat telah melakukan
penanggulangan terhadap penyebaran penyakit HIV-AIDS. 2. Memberi informasi penting pada pihak pemerintah tentang deskripsi tentang
usaha prevensi pencegahan apa yang sudah dilakukan khusus untuk tujuan pencegahan penyebaran HIV-AIDS melalui jalur pembinaan keluarga
berencana serta Kesehatan Ibu dan Anak di kelompok BKIA. 3. Memberi informasi tentang kekuatan komunikasi oleh pihak bidan, berpengaruh
pada perubahan perilaku komunikan pasien di lingkungan pelayanan PMTCT dengan indikator partsipasi mereka memeriksakan diri ke pos pelayanan VCT.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA