kemungkinan menerima hasil tes positif adalah komponen kunci. Program VCT juga merupakan pintu masuk yang penting untuk mendapatkan perawatan.
Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpuan bahwa sebenarnya PMTCT dengan VCT adalah tim kerja sama yang saling membantu fungsi bersama yaitu
menanggulangi penularan HIV AIDS dengan program promosi deteksi dini kasus yang potensil oleh bidan, dan pemeriksaan sukarela oleh pasien di klinik VCT.
2.3.4. Kebijakan Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Strategi penanggulangan AIDS Nasional 2003-2007 menegaskan bahwa pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi merupakan sebuah program prioritas.
Departemen Kesehatan RI dan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional telah berkomitmen untuk meningkatkan cakupan program pencegahan penularan HIV dari
ibu ke bayi di Indonesia. Sebagai pedoman untuk menjalankan program tersebut bagi manajer program, aparat pemerintahan, petugas kesehatan, serta kelompok profesi
dan kelompok seminat bidang kesehatan di Indonesia, perlu adanya kebijakan pemerintah tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi. Kebijakan ini
mencakup hal-hal penting pada tiap-tiap langkah intervensi program pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi di Indonesia. Depkes RI, 2007
2.3.5. Integrasi Program
Kebijakan umum pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi sejalan dengan kebijakan umum kesehatan ibu dan anak dan kebijakan penanggulangan HIVAIDS
di Indonesia.Layanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi diintegritas dnegan
Universitas Sumatera Utara
paket pelayanan kesehatan ibu dan anak dan layanan keluarga berencana di tiap jenjang pelayanan kesehatan. Semua perempuan yang datang ke pelayanan kesehatan
ibu dan anak dan layanan keluarga berencana di tiap jenjang pelayanan kesehatan mendapatkan informasi pencegahan penularan HIV selama masa kehamilan dan
menyusui .Program untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke bayi, dilaksanakan secara komprehensif dengan menggunakan empat prong, yaitu :
1. Prong 1: Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi;
2. Prong 2: Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif;
3. Prong 3: Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke
bayi yang dikandungnya; 4.
Prong 4: Memberikan dukungan psikologis, sosial dengan perawatan kepada ibu HIV positif beserta bayi dan keluarganya. Pada daerah dengan
prevalensi HIV yang rendah, diimplementasikan Prong 1 dan Prong2. Pada daerah dengan prevalensi HIV yang padat diimplementasikan
semua prong. Keempat prong secara nasional dikoordinir dan dijalankan oleh pemerintah, serta dapat dilaksanakan institusi
kesehatan swasta dan lembaga swadaya masyarakat.
2.3.6. Konseling dan Tes HIV Sukarela