Klasifikasi Dismenorea TINJAUAN PUSTAKA

14 Dismenore adalah nyeri kram pada daerah perut yang mulai terjadi 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam, meskipun pada umumnya hanya berlangsung selama 24 jam pertama pada saat terjadi perdarahan haid Hendrik, 2006. Nyeri di perut bawah, menyebar di daerah pinggang, dan paha. Nyeri ini timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung beberapa jam, walaupun beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari sebelum dan selama menstruasi Wiknjosastro, 2007. Dismenorea atau nyeri haid merupakan gejala, bukan penyakit. Gejalanya terasa nyeri di perut bagian bawah. Pada kasus dismenorea berat, nyeri terasa sampai seputaran panggul dan sisi dalam paha. Nyeri terutama pada hari pertama dan kedua menstruasi. Nyeri akan berkurang setelah keluar darah menstruasi yang cukup banyak Manuaba, 2005.

2.3 Klasifikasi Dismenorea

1. Dismenorea Spasmodik Dismenorea spasmodik kejang yaitu nyeri yang dirasakan dibagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera setelah masa haid mulai. Nyeri ini dapat berlangsung setengah hari sampai lima hari, banyak wanita terpaksa harus berbaring karena terlalu nyeri sehingga tidak dapat melakukan kegiatan apapun. Beberapa wanita yang mengalami dismenorea spasmodik merasa sangat mual, muntah bahkan pingsan. Kebanyakan yang menderita dismenorea jenis ini adalah wanita muda, walaupun dijumpai juga dikalangan usia lanjut Kingston, 1995. 15 2. Dismenorea Kongestif Dismenorea kongestif pegal menyiksa yaitu nyeri haid yang dirasakan sejak beberapa hari sebelum datangnya haid. Gejala ini disertai sakit pada buah dada, perut kembung, sakit kepala, sakit punggung, mudah tersinggung, gangguan tidur dan muncul memar di paha dan lengan atas. Gejala tersebut berlangsung antara dua atau tiga hari sampai kurang dari dua minggu sebelum datangnya menstruasi. Haid ini sendiri tidak terlalu menimbulkan nyeri bila sudah berlangsung dan setelah hari pertama masa haid akan merasa jauh lebih baik Kingston, 1995 Berdasarkan ada tidaknya penyebab yang dapat diamati, dismenorea dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Dismenorea Primer Dismenorea primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan perjalanan waktu, setelah stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid ini normal, tetapi dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, seperti stres, syok, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun Kusmiran, 2011. 2. Dismenorhea sekunder Biasanya baru muncul yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, serta kelainan kedudukan rahim yang mengganggu organ dan jaringan di sekitarnya Kusmiran,2011. 16 Dismenorhea sekunder terjadi karena adanya kelainan pada organ genetalia dalam rongga pelvis. Dismenorea ini disebut juga sebagai dismenorea organik, dapatan akuisita atau ekstrik. Kelainan ini dapat timbul setiap saat dalam perjalanan hidup wanita, contohnya pada wanita dengan endometriosis atau penyakit peradangan pelvik, penggunaan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim, dan tumor atau polip yang berada di dalam rahim. Nyeri terasa dua hari atau lebih sebelum menstruasi dan nyeri semakin bertambah hebat pada akhir menstruasi Llewellyn, 2001. Dismenorea skunder biasanya terjadi pada usia lanjut yang sebelumnya tidak mengalami nyeri. Rasa sakit tersebut berhubungan dengan gangguan genekologi seperti endometriosis. Gangguan yang menyerang endometriosis ini mampu menyebabkan nyeri pada saat haid dan kemungkinan bermasalah saat hamil. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin wanita akan mengalami kesulitan untuk mengandung dan banyak faktor yang mempengaruhi seperti, saluran telur yang tidak normal, pola makan dan polusi lingkungan Firliani, 2011

2.4 Penyebab Dismenorea

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea Di SMU Negeri 10 Pekanbaru Tahun 2009

0 53 69

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DISMENOREA DAN PENANGANAN DISMENOREA PADA SISWI KELAS 8 SMP NEGERI 7 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dismenorea Dan Penanganan Dismenorea Pada Siswi Kelas 8 SMP Negeri 7 Wonogiri.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DISMENOREA DAN PENANGANAN DISMENOREA PADA SISWI KELAS 8 SMP NEGERI 7 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dismenorea Dan Penanganan Dismenorea Pada Siswi Kelas 8 SMP Negeri 7 Wonogiri.

0 4 11

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI PENANGANAN DISMENOREA DI KELURAHAN Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Penanganan Dismenorea Di Kelurahan Kedungwinong.

0 2 15

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI PENANGANAN DISMENOREA DI KELURAHAN Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Penanganan Dismenorea Di Kelurahan Kedungwinong.

0 4 13

1. No. Responden: 2. Nama : 3. Umur : 4. Kelas : - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 0 22

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 16

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DENGAN TINDAKAN DALAM PENANGANAN DISMENOREA DI SMP SWASTA KUALUH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2015 SKRIPSI

0 1 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIS MENOREA DENGAN S IKAP DALAM MENGATAS I DIS MENOREA PADA REMAJA PUTRI KARYA TULIS ILMIAH

0 0 89