22
d. Mengurangi konsumsi harian pada makanan dan minuman yang mengandung
kafein yang dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah. e.
Menghindari makanan yang mengandung kadar garam tinggi. f.
Meningkatkan konsumsi sayur, buah, daging dan ikan sebagai sumber makanan yang mengandung vitamin B12 Akatri S, 2003.
2.8 Gejala Dismenore
Gejala yang paling umum terjadi pada saat dismenore adalah keram atau
Spasme Intermiten
yang biasanya berpusat diarea suprapubik. Gejala lainya berupa nyeri yang menyebar ke area punggung, kaki, pinggang, kehilangan nafsu
makan, lemas, pusing, dan mengantuk. Selain itu dismenore juga dapat terjadi dengan beberapa gejala sistemik antara lain mual, muntah, diare, demam, nyeri
kepala Harel,2002. Menurut Taber 2005 nyeri abdomen terjadi mulai beberapa jam sampai
satu hari mendahului keluarnya darah haid. Nyeri biasanya paling kuat 12 jam setelah mulai timbulnya darah haid, saat pelepasan endometrium maksimal.
Dismenore juga memiliki ciri khas yaitu nyeri pelvis atau perut bawah dimulai sejak keluarnya haid dan berakhir 8-72 jam, nyeri punggung, nyeri paha.
2.9 Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Remaja Putri Tentang Dismenorea 1.
Pengetahuan
Notoatmodjo 2003 menyatakan bahwa Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu
objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, indra penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
23
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
overt behaviour
. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, yang dapat
diukur dari kata kerja seperti kemampuan untuk menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.
Menurut Notoatmodjo 2007 bahwa pengetahuan yang tercakup dalam kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1. Tahu
Know
Tahu diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam tingkat ini adalah
mengingat kembali
recall
terhadap sesuatu spesifik terhadap suatu bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu,
tahu ini merupakan sumber tingkat pengetahuan yang lebih rendah. 2.
Memahami
comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan secara
benar. 3.
Aplikasi
application
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. Dalam situasi yang
lain misalnya dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah dari kasus yang diberikan.
24
4. Analisa
analysis
Merupakan kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5.
Sintesis
shynthesis
Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata
lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi yang baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi
evaluation
Evaluasi berkaitan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
2. Sikap
Sikap adalah reaksi respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap adalah
tanggapan atau persepsi seorang terhadap apa yang diketahuinya. Jika sikap tidak dapat langsung dilihat secara nyata, tetapi hanya dapat ditafsirkan sebagai perilaku
yang tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka Notoadmodjo,2010.
25
Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu: a.
Menerima Receiving Diartikan orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan objek. b.
Merespon Responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menjelaskan
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. c.
Menghargai Valuting Mengajak orang lain untuk mengerjakan dan mendiskusikan dengan
orang lain terhadap suatu masalah. d.
Bertanggungjawab Responsible Bertanggungjawab terhadap sesuatu yang dipilihnya dengan segala resiko
adalah merupakan sikap yang paling tinggi
3. Tindakan
Setelah seseorang mengetahui stimulasi, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang telah diketahui untuk dilaksanakan atau
diperaktikkan. Suatu sikap belum otomatis terjawab dalam suatu tindakan. Agar terwujutd menjadi sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukung berupa fasulitas dan dukungan dari pihak lain. Tindakan terdiri dari beberapa tingkat yaitu:
1. Presepsi
Mekanisme mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil.
26
2. Respon Terpimpin
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh.
3. Mekanisme
Dapat melakukan sesuatu secara otomatis tanpa menunggu perintah atau ajakan orang lain.
4. Adopsi
Sesuatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu telah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran dari
tindakan tersebut Notoatmodjo, 2007.
2.9 Kerangka Konsep Variabel Independen