Hubungan Sikap Dengan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea

47

5.3 Hubungan Sikap Dengan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea

Hasil analisis bivariat menunjukkan 27 orang 50,9 melakukan tindakan dalam penanganan dismenorea dengan sikap kategori tidak baik, sebanyak 8 orang 15,1 tidak melakukan tindakan dalam penanganan dismenorea dengan tingkat sikap kategori tidak baik. Sedangkan responden dengan sikap kategori buruk diperoleh sebanyak 9 orang 17,0 yang melakukan tindakan dalam penanganan dismenorea, dan sebanyak 9 orang 17,0 tidak melakukan tindakan dalam penanganan dismenorea dengan pengetahuan baik. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p = 0,045 p0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat sikap dengan tindakan dalam penanganan dismenorea. Artinya, bahwa sikap remaja sangat berhubungan dengan tindakan dalam penanganan dismenorea. Sikap merupakan reaksi tertutup dan belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Dengan sikap yang baik responden cenderung akan melakukan tindakan yang baik pula yaitu tindakan dalam penanganan dismenorea. Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada remaja yang di SMP Swasta Kualuh sikap baik yaitu dalam penanganan disemenore, seperti setiap wanita perlu mengetahui penyebab terjadinya nyeri haid. Dalam hal ini remaja sudah memiliki pengetahuan yang baik dimana penanganan dismenore itu sangat penting untuk kesehatan mereka. Hal ini bisa dilihat bahwa pengetahuan, sikap sangat berhubungan dengan tindakan. 48 Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Purwani 2010, diperoleh nilai p = 0,021 p=0,05 dimana ada hubungan antara tingkat sikap dengan tindakan dalam penanganan dismenorea, bahwa di SMAN I Petanahan sikap seseorang itu bisa konsisten satu dengan yang lainnya, dan dalam tindakan juga konsisten. Hal ini dikarenakan pengetahuan remaja baik berdasarkan sumber informasi seperti, buku, media, lingkungan. Sehingga sikap mereka juga baik untuk melakukan penanganan dismenore. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Purnomo 2009, diperoleh nilai p = 0,000 p0,05 artinya ada hubungan signifikan antara sikap remaja putri dengan penanganan keluhan nyeri haid. Hal ini karena di SMPN 09 Kelas VIII Kota Pekalongan dalam hal ini sikap yang ditunjukkan remaja putri dalam penelitian ini tergantung dari pengetahuan yang di miliki remaja. pengetahuan tentang dismenore sangat berpengaruh terhadap sikap dalam menangani dismenore. Semakin sedikit tingkat pengetahuan maka semakin kurang sikap dalam menangani keluhan nyeri haid. Sikap seseorang terhadap suatu objek menunjukkan pengetahuan orang tersebut terhadap objek yang bersangkutan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Kumalasari di Mts Al-uswah Bergas Kabupaten Semarang 2014, diperoleh nilai p =0,000 p0,05, bahwa ada hubungan antara tingkat sikap tentang dismenore. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik sikap responden dalam tindakan penanganan disminorea berarti dapat mengurangi nyeri pada saat haid. 49 Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Fitriane di SMA N I Ungaran 2014, diperoleh nilai p =0,000 p0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat sikap tentang dismenore dengan perilaku penanganan dismenore. Remaja aktif untuk mencari informasi mengenai kesehatan, karena mereka mengganggap bahwa kesehatan itu penting untuk diketahui termasuk dalam penanganan dismenore dan juga di dukung dengan pengetahuan yang baik juga sehingga sikap mereka dalam penanganan dismenorea ini baik. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Sembiring 2011, sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea kategori tidak baik yaitu sebanyak 86,7, dan yang rendah pada kategori baik yaitu sebanyak 13,3. Hal ini bisa dilihat dari pengetahuan remaja putri dalam kategori kurang yaitu sebanyak 43,4. Dengan pengetahuan yang baik tentang dismenorea, dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan untuk menangani dismenorea yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari dismenorea sebagai masalah nyata yang dialami oleh para remaja. Menurut peneliti setelah seseorang mengetahui stimulus, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang telah diketahui untuk dilaksanakan atau dipraktekan. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Agar terwujud sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung berupa fasilitas dan dukungan dari pihak lain. Berdasarkan hasil wawancara dengan remaja putri SMP Swasta Kualuh didapatkan informasi bahwa, sebagian besar remaja putri ada yang mengetahui cara penanganan pada saat haid yaitu penanganan secara kuratif seperti minum 50 obat penghilang rasa sakit, tetapi remaja putri tidak tahu atau tidak melakukan penanganan secara pereventif atau pencegahan seperti mengatur pola hidup sehat dan kompres dengan menggunakan air hangat pada bagian bawah perut. 51

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea Di SMU Negeri 10 Pekanbaru Tahun 2009

0 53 69

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DISMENOREA DAN PENANGANAN DISMENOREA PADA SISWI KELAS 8 SMP NEGERI 7 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dismenorea Dan Penanganan Dismenorea Pada Siswi Kelas 8 SMP Negeri 7 Wonogiri.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DISMENOREA DAN PENANGANAN DISMENOREA PADA SISWI KELAS 8 SMP NEGERI 7 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dismenorea Dan Penanganan Dismenorea Pada Siswi Kelas 8 SMP Negeri 7 Wonogiri.

0 4 11

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI PENANGANAN DISMENOREA DI KELURAHAN Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Penanganan Dismenorea Di Kelurahan Kedungwinong.

0 2 15

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI PENANGANAN DISMENOREA DI KELURAHAN Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Penanganan Dismenorea Di Kelurahan Kedungwinong.

0 4 13

1. No. Responden: 2. Nama : 3. Umur : 4. Kelas : - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 0 22

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 16

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DENGAN TINDAKAN DALAM PENANGANAN DISMENOREA DI SMP SWASTA KUALUH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2015 SKRIPSI

0 1 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIS MENOREA DENGAN S IKAP DALAM MENGATAS I DIS MENOREA PADA REMAJA PUTRI KARYA TULIS ILMIAH

0 0 89