4.4 Hasil Penelitian
4.4.1 Uji Normalitas
Statistics
ST SP
SPMP N
Valid 12
12 12
Missing Skewness
,223 ,357
,458 Std. Error of Skewness
,637 ,637
,637 Kurtosis
-,648 -1,491
-1,490 Std. Error of Kurtosis
1,232 1,232
1,232
Uji normalitas dilakukan dengan melihat rasio antara Skewness dengan Standart Error of Skewness atau bisa juga dengan melihat rasio antara
Kurtosis dengan Standart Error of Kurtosis. Ukuran yang digunakan yaitu apabila nilai rasio berada pada rentangan antara -2 sampai dengan 2 maka
dapat dikatakan bahwa variabel yang diteliti terdistribusi secara normal. Untuk variabel Surat Teguran ST rasio Skewness adalah 0,35 dan
rasio Kurtosisnya adalah -0,5, maka dapat dinyatakan bahwa variabel ini terdistribusi secara normal.
Untuk variabel Surat Paksa SP rasio Skewness adalah 0,56 dan rasio Kurtosisnya adalah -0,12, maka dapat dinyatakan bahwa variabel ini
terdistribusi secara normal.
Untuk variabel Surat Perintah Melakukan Penyitaan SPMP rasio Skewness adalah 0,71 dan rasio Kurtosisnya adalah -1,20, maka dapat
dinyatakan bahwa variabel ini terdistribusi secara normal.
4.4.2 Uji Multikolinearitas
Correlations
ST SP
SPMP ST
Pearson Correlation 1
,070 -,073
Sig. 2-tailed ,828
,821 N
12 12
12 SP
Pearson Correlation ,070
1 ,954
Sig. 2-tailed ,828
,000 N
12 12
12 SPMP
Pearson Correlation -,073
,954 1
Sig. 2-tailed ,821
,000 N
12 12
12 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Penilaian uji multikolinearitas dapat menggunakan koefisien signifikansi yang dibandingkan dengan nilai alpha yang ditetapkan dalam
penelitian. Output harga koefisien significance dapat dipilih salah satu yaitu uji dua sisi two tailed atau satu sisi one tailed. Apabila koefisien
signifikansi lebih besar daripada alpha maka tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel independen yang satu dengan lainnya.
Hasil dari perbandingan koefisien signifikansi dengan alpha dapat dilihat sebagai berikut:
Variabel Signifikansi
Alpha Kondisi
Simpulan
ST – SP 0,828
0,05 Sig Alpha
Tidak terjadi multikolinearitas
kecuali untuk SP dengan SPMP
ST – SPMP 0,821
0,05 Sig Alpha
SP – SPMP 0,000
0,05 Sig Alpha
Pada uji multikolinearitas antara ST dan SP serta ST dan SPMP koefisiean signifikansi lebih besar daripada alpha sehingga dapat
disiumpulkan tidak terdapat multikolinearitas, namun pada SP – SPMP koefisien signifikansi lebih kecil daripada alpha sehingga dapat disimpulkan
antara SP dan SPMP terdapat hubungan multikolinearitas. Uji multikolinaritas merupakan salah satu syarat dapat digunakannya analisis
regresi berganda. Jika tujuan regresi linier berganda hanya untuk pemodelan nilai variabel dependen dan tidak mengkaji hubungan atau pengaruh antara
variabel independen dengan dependen untuk peramalan maka masalah multikolinearitas bukan masalah yang serius dan pemodelan pada regresi
linier berganda masih dapat dilakukan.
4.4.3 Uji Heterokedastisitas