Uji Heterokedastisitas Hasil Penelitian

4.4.3 Uji Heterokedastisitas

Correlations ST SP SPMP Ares Spearmans rho ST Correlation Coefficient 1,000 ,158 ,049 -,042 Sig. 2-tailed . ,625 ,879 ,897 N 12 12 12 12 SP Correlation Coefficient ,158 1,000 ,924 -,224 Sig. 2-tailed ,625 . ,000 ,484 N 12 12 12 12 SPMP Correlation Coefficient ,049 ,924 1,000 -,106 Sig. 2-tailed ,879 ,000 . ,743 N 12 12 12 12 Ares Correlation Coefficient -,042 -,224 -,106 1,000 Sig. 2-tailed ,897 ,484 ,743 . N 12 12 12 12 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Uji heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan atau dengan kata lain uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu di dalam penelitian mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas. Uji heterokedastisitas dapat menggunakan koefisien signifikansi probabilitas. Output harga koefisien significance dapat dipilih salah satu yaitu uji dua sisi two tailed atau satu sisi one tailed. Koefisien signifikansi nilai probabilitas harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan dalam penelitian peneliti menetapkan alpha 5. Apabila koefisien signifikansi lebih besar daripada alpha maka tidak terjadi heterokedastisitas pada data. Hasil dari perbandingan koefisien signifikansi dengan alpha dapat dilihat sebagai berikut: Variabel Signifikansi Alpha Kondisi Simpulan ST 0,897 0,05 Sig Alpha Tidak terjadi heterokedastisitas SP 0,484 0,05 Sig Alpha SPMP 0,743 0,05 Sig Alpha Koefisien signifikansi ketiga variabel lebih besar dari alpha yang telah ditetapkan oleh karena itu pada data tidak terjadi heterokedastisitas. 4.4.4 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,891 a ,794 ,717 11,36148 ,985 a. Predictors: Constant, SPMP, ST, SP Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,891 a ,794 ,717 11,36148 ,985 a. Predictors: Constant, SPMP, ST, SP b. Dependent Variable: EPP Autokorelasi merupakan suatu kondisi di mana terdapat korelasi atau hubungan antar pengamatan atau observasi, baik itu dalam bentuk observasi deret waktu atau observasi cross-section. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin Watson DW Test. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah: Jika hipotesis nol H menyatakan bahwa tidak ada serial autokorelasi yang positif, maka: 1. d dl : Menolak H 2. d dl : Tidak menolak H 3. dl ≤ d ≤ du : Pengujian tidak meyakinkan Hasil SPSS menunjukkan bahwa d bernilai 0,985 sedangkan nilai dl menurut tabel DW dengan alpha 5 adalah 0,6577. Maka dapat disimpulkan bahwa d dl dan tidak terdapat autokorelasi positif pada data.

4.4.5 Uji Hipotesis Analisis Regresi Berganda