26
penyelenggaraan Bantuan Hukum harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
2. Tujuan Dalam Pemberian Bantuan Hukum Cuma-cuma
Seorang yang kaya biasanya akrab dengan kekuasaan, dan pada saat yang bersamaan menerjemahkan kekuasaan dengan keadilan. Sejak dahulu
kala kekuasaan selalu dekat dengan kekayaan, dan ini mengakibatkan banyak ketidakadilan. Padahal hukum itu harus selalu dekat dengan
kemiskinan karena sering kali kemiskinan menjadikan pagar bagi masyarakat dalam memperoleh keadilan. Seorang yang miskin dalam harta
seharusnya kaya dalam keadilan.
20
Dengan alasan demikianlah dirasakan sangat penting keberadaan dari bantuan hukum tersebut, agar kiranya masyarakat sebagai pencari keadilan
yang tidak mampu dapat memperoleh haknya dan merasakan keadilan yang kadang diabaikan oleh Negara karena kecenderungan yang
disebutkan sebelumnya. Dalam Undang-Undang Bantuan Hukum dijabarkan bahwa Penyelenggaraan Bantuan Hukum bertujuan untuk:
21
a. menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum
untuk mendapatkan akses keadilan; b.
mewujudkan Hak Konstitusional segala warga Negara sesuai dengan prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum;
c. menjamin kepastian Penyelenggaraan Bantuan Hukum
dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia; dan
d. mewujudkan peradilan yang efektif, efisien dan dapat
dipertanggungjawabkan. Peranan Pemerintah dalam setiap rencana dan Program Bantuan
Hukum dalam berpartisipasi dan mengawasi penegakan hak dan kewajiban setiap individu sesuai dengan aturan hukum sangat diperlukan sebagai
bentuk pelaksanaan dari Undang-Undang Bantuan Hukum tersebut.
20
T. Mulya Lubis Buku II, Bantuan Hukum, Sejarah dan Peranannya Sebuah Studi Perbandingan, Dalam Lima Tahun Lembaga Bantuan Hukum, Jakarta:LBH, 1976, hal. 34.
21
Undang-Undang No.16 Tahun 2011, Op.Cit, Pasal 3.
Universitas Sumatera Utara
27
Negara telah selayaknya lebih memperhatikan pelaksanaan dari Program Bantuan Hukum ini sehingga tujuannya dapat tercapai dan setiap
masyarakat dapat mencicipi keadilan dalam kehidupan mereka. Bantuan hukum betujuan untuk memberikan pertolongan dan menumbuhkan serta
membina kesadaran dari masyarakat akan hak-hak nya sebagai subjek hukum dengan mengadakan pembaharuan hukum sesuai dengan
perkembangan kebutuhan dari masyarakat sehingga tidak ketinggalan zaman dan jelas tujuannya.
Terdapat dua aspek dari tujuan bantuan hukum, yaitu:
22
a. Aspek Kemanusiaan
Dalam aspek kemanusiaan, tujuan dari Program Bantuan Hukum adalah meringankan beban biaya hukum yang harus ditanggung oleh
masyarakat tidak mampu didepan Pengadilan. Dengan demikian, ketika masyarakat tidak mampu berhadapan dengan proses hukum di
Pengadilan, mereka tetap memperoleh kesempatan untuk memperoleh pembelaan dan perlindungan hukum.
b. Peningkatan Kesadaran Hukum
Dalam aspek kesadaran hukum, diharapkan bahwa program bantuan hukum akan memacu tingkat kesadaran hukum masyarakat ke
jenjang yang lebih tinggi lagi. Dengan demikian, apresiasi masyarakat terhadap hukum akan tampil melalui sikap dan perbuatan yang
mencerminkan hak dan kewajiban secara hukum.
Pada dasarnya tujuan dari pemberian bantuan hukum cuma-cuma didasarkan atas tujuan amal. Dengan dilatarbelakangi oleh kegiatan amal
tersebut, bantuan hukum diharapkan tujuan utamanya dapat memberikan kepada masyarakat yang tidak mampu kesempatan yang sama seperti yang
dimiliki oleh setiap individu terlepas dari perbedaan agama, kekayaan,
22
http:www.pngresik.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=52:bantua n hukumcatid=41itemid=72 , diakses pada tanggal 25 April 2015.
Universitas Sumatera Utara
28
warna kulit, dan ras dalam usaha mereka dalam mencapai apa yang menjadi hak mereka melalui jalan hukum.
Menurut Daniel Panjaitan pada dasarnya pelaksanaan kewajiban memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma khususnya bagi kaum
miskin dan buta hukum tersebut memiliki tujuan:
23
a. Bagian dari pelaksanaan Hak-Hak Konstitusional sebagaimana
yang diatur dan dijamin oleh UUD Tahun 1945 berikut amandemennya. Hak atas bantuan hukum merupakan salah satu
dari hak asasi yang harus direkognisi dan dilindungi. Dengan mengacu kepada Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945 termasuk ketentuan
Pasal 28 Huruf D ayat 1 dan Pasal 28 Huruf I Ayat 1 UUD 1945 yang telah diamandemen tersebut maka hak atas bantuan
hukum harus dipandang sebagai suatu lembaga yang wajib dimiliki dan hanya ada di dalam sistem Negara Hukum. Adanya prinsip
hukum yang berdaulat supremacy of law dan adanya jaminan terhadap setiap orang yang diduga bersalah untuk mendapatkan
proses Peradilan yang adil fair trial merupakan syarat yang harus dijamin secara absolut dalam negara hukum;
b. Bagian dari implementasi asas bahwa hukum berlaku bagi semua
orang. Adanya keterbatasan pengertian dan pengetahuan hukum bagi individu yang buta hukum untuk memahami ketentuan yang
tertulis dalam undang-undang maka diperlukan peran dan fungsi Advokat untuk memberikan penjelasan dan bantuan hukum;
c. Bagian dari upaya standarisasi pelaksanaan peran dan fungsi
penegakan hukum dari Advokat. Dalam pelaksanaannya, kewajiban memberikan bantuan hukum cuma-
cuma tersebut bertujuan mempertahankan nilai-nilai yang menjadi latar belakang seseorang itu membutuhkan bantuan hukum, yaitu persamaan
hak di hadapan hukum, hukum yang dimaksudkan adalah hukum yang bersifat buta tidak melihat perbedaan antara kaya dan miskin maupun
antara yang memiliki kekuasaan atau tidak memiliki kekuasaan. Tujuan itu
23
http:www.academia.edu3626309KEWAJIBAN_PEMBERIAN_BANTUAN_HUKU M_OLEH_ADVOKAT_DALAM_KEDUDUKANNYA_SEBAGAI_OFFICIUM_NOBILE_ME
GA_, diakses pada tanggal 26 April 2015.
Universitas Sumatera Utara
29
menjadikan bantuan hukum menjadi salah satu cara menuju masyarakat yang berkeadilan sosial dimana terjadi pemerataan yang tidak hanya
difokuskan dalam bidang ekonomi tetapi juga di bidang hukum dan keadilan.
C. Hak Dan Kewajiban Dalam Pemberian Bantuan Hukum Cuma-Cuma