100
bantuan  hukum  cuma-cuma  tersebut  karena  terhalang  persyaratan  yang rancu sehingga menjadi penghambat dalam memperoleh bantuan hukum.
3. Posbakum  belum  dikenal  secara  meluas  oleh  masyarakat  dan  penerapan
bantuan  hukum  dalam  Perdata  belum  dapat  dilaksanakan  dengan maksimal.  Pola pemikiran  yang menyatakan bahwa hanya orang mampu
yang  beracara  dalam  Perdata  sangat  perlu  untuk  ditinjau  kembali  sebab pada  dasarnya  setiap  individu  baik  kaya  maupun  miskin  memiliki  hak
perdata  yang  tak  terlepas  dari  kehidupan  sehari-hari  dan  memiliki kesempatan yang sama di hadapan hukum untuk memperjuangkan hak dan
kepentingan mereka masing-masing.
B.  SARAN
1. Penyuluhan  sebagai  salah  satu  cara  dalam  menyebarkan  informasi
mengenai  bantuan  hukum  cuma-cuma  perlu  dilakukan  secara  meluas  dan massif.  Sehingga  setiap  golongan  masyarakat  dalam  kesatuan  Negara
Republik  Indonesia  dapat  mengetahui  keberadaan  dari  bantuan  hukum cuma-cuma  tersebut  dan  juga  mengetahui  bahwa  setiap  masyarakat
memiliki  hak  yang  sama  dihadapan  hukum.  Sehingga  pola  berpikir masyarakat  yang  selama  ini  takut  berurusan  dengan  hukum  karena
anggapan  bahwa  berhadapan  dengan  hukum  membutuhkan  biaya  yang sangat besar dapat diberi kecerahan.
2. KEMENKUMHAM  sebaiknya  memberi  kewenangan  kepada  Lembaga-
Lembaga  Pemberi  Bantuan  Hukum  untuk  menggantikan  kewenangan lurah, Camat ataupun Pejabat lainnya untuk menerbitkan SKTM di Kantor
Universitas Sumatera Utara
101
Lembaga  Bantuan  Hukum  penyedia  Bantuan  Hukum  sehingga mempermudah proses pemberian bantuan hukum.
3. Negara sebaiknya lebih memperhatikan keadaan penduduknya yang lebih
membutuhkan  bantuan  hukum.  Selama  ini  pemberian  bantuan  hukum cuma-cuma hanya berpusat di kota saja. Padahal masyarakat  rural adalah
masyarakat yang lebih membutuhkan bantuan hukum cuma-cuma.
Universitas Sumatera Utara
102
DAFTAR PUSTAKA A.  Buku-buku:
Abdurrahman,  1980,  Beberapa  Aspek  Tentang  Bantuan  Hukum  Di  Indonesia, UniversiPtas Indonesia Press, Jakarta.
El-Muhtaj,  Majda,  2012.  Hak  Asasi  Manusia  Dalam  Konstitusi  Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Ibrani,  Julius,  2013,  Bantuan  Hukum,  Bukan  Hak  Yang  Diberi,  YLBHI, Jakarta.
Kusumaatmadja,  Mochtar,  1975,  Bantuan  Hukum  Di  Indonesia  Terutama Dalam  Hubungannya  Dengan  Pendidikan  Hukum,  Binacipta,
Bandung. Lubis,  T.  Mulya,  1986,  Bantuan  Hukum  Dan  Kemiskinan  Struktural,  LP3ES,
Jakarta. -----,  1976,  Bantuan  Hukum,  Sejarah  Dan  Peranannya  Sebuah  Studi
Perbandingan  Dalam  Lima  Tahun  Lembaga  Bantuan  Hukum,  LBH, Jakarta.
Mertukusumo,  Sudikno,  2006,  Hukum  Acara  Perdata  Indonesia,  Liberty, Yogjakarta.
Muhammad, Abdulkadir,2011, Hukum Perdata Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Nasution,  Adnan  Buyung,  2006  ,    Bantuan  Hukum  Di  Indonesia,  LP3ES, Jakarta.
-----,  1973,  Bantuan  Hukum,  Dalam  Dua  Tahun  Bantuan  Hukum  LBH-JKT, LP3ES, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
103
Nusantara, Abdul Hakim G. Kusumah, Mulyana W, 1981, Beberapa pemikiran Mengenai  Bantuan  Hukum:  Kearah  Bantuan  Hukum  Struktural,
Alumni, Bandung. Rasaid, M. Nur, 1995, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Bukit Tinggi.
Soekanto,  Soerjono,  1978,  Beberapa  Masalah  Yang  Harus  Di  Teliti  Dalam Penyelenggaraan Bantuan Hukum, Sinar Harapan, Jakarta.
Saleh,
A
bdul  Rahman  dkk,  2012,  Verboden  voor  Honden  En  Inlanders  dan Lahirlah LBH, YLBHI, Jakarta.
Winarta,  Frans  Hendra,  2011  ,  Bantuan  Hukum  Di  Indonesia  Hak  Untuk Didampingi Penasihat Hukum Bagi Semua Warga Negara, Gramedia,
Jakara. -----, 2000, Bantuan Hukum, Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas Kasihan,
Gramedia, Jakarta.
B.  Peraturan Perdundang-undangan: