64
lingkungan di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan, analisis terhadap respon ini dapat dilihat melalui persepsi, sikap, dan partisipasi.
5.3.1 Persepsi Responden Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan
Salah satu indikator untuk menilai respon dalam penelitian ini adalah dengan melihat persepsi responden terhadap sanitasi melalui septictank ramah
lingkunganpada tabel di bawah ini.
Tabel 20 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Sanitasi
Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
21 9
- 70
30 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015 Sanitasi lingkungan adalah suatu cara untuk menyehatkan lingkungan
hidup manusia terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air dan udara. Yang menjadi indikator dari sanitasi lingkungan ini adalah pengelolaan limbah rumah
tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, Saluran air parit yang baik dan lancar dan pengelolaan aliran pembuangan air hujan. Berdasarkan tabel 20 dapat dilihat
sebagian besar responden mengetahui apa yang dimaksud dengan sanitasi lingkungan yakni berjumlah 21 orang 70 dan yang kurang mengetahui
sebanyak 9 orang responden 30, banyaknya responden yang mengetahui tentang sanitasi lingkungan dikarenakan pengetahuan yang mereka dapatkan dari
65
sosialisasipemicuan mengenai sanitasi lingkungan yang rutin dilakukan setiap minggunya. Berdasarkan pengamatan peneliti mereka cukup antusias dan aktif
selama kegiatan, hal ini dikarenakan adanya bantuan pemberian uang kepada masyarakat yang akan membangun septictank sehingga mereka cukup antusias
dengan kegiatan sosialisasi dan pemicuan tersebut. Sanitasi lingkungan sangat berguna bagi kehidupan manusia, banyak
manfaat yang didapatkan jika kita mampu menjaga sanitasi lingkungan dengan baik. Utnuk melihat jawaban responden mengenai manfaat sanitasi lingkungan
bagi kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 21 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pentingnya
Sanitasi Lingungan Bagi Kehidupan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
17 13
- 56
44 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015 Berdasarkan tabel 21 dapat dilihat bahwa 17 orang responden 56
mengetahui pentingnya sanitasi lingkungan bagi kehidupan, banyak responden yang mengetahui dikarenakan mereka aktif pada kegitan sosialisasi dan pemicuan
mengenai sanitasi lingkungan sehingga dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan baik. Responden yang kurang mengetahui berjumlah 13 orang 44
mereka mampu menjawab pertanyaan tersebut tetapi tidak memberikan jawaban yang baik seperti jawaban salah satu responden berdasarkan hasil wawancara
66
dengan Ibu Sulastri 32thn mengatakan “supaya menghindarkan kita dari penyakit agar tubuh kita jadi lebih sehat”. Tidak ada satupun dari responden yang
tidak mengetahui manfaat dari sanitasi lingkungan bagi kesehatan. Seperti kita ketahui sanitasi lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang,
banyak manfaat yang didapatkan apabila sanitasi lingkungan dapat dijaga dengan baik, diantaranya adalah mengurangi resiko terkena penyakit, terhindar dari
penyakit diaremencret, terciptanya hidup yang sehat dan berkualitas, meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan produktivitas masyarakat.
Kelima hal tersebut juga menjadi komponen indikator bagi penulis untuk mengklasifikasikan jawaban dari responden mengenai pentingnya sanitasi
lingkungan bagi kehidupan.
Tabel 22 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Limbah BAB
Sembarangan Dapat Mencemari Air dan Lingkungan Sekitar No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
26 4
- 86
14 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015 Sebagian besar responden sudah mengetahui bahwa limbah buang air besar
sembarangan BAB dapat mencemari air dan lingkungan sekitar yakni berjumlah 26 orang 86 pnegetahuan ini mereka dapatkan dari penyuluhan yang pernah
diadakan pihak Puskesmas mengenai STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
67
dimana poin dari STBM tersebut adalah cuci tangan pakai sabun, tidak buang air besar sembarangan, pengelolaan samapah rumah tangga dan pengelolaan limbah
rumah tangga. Sementara 4 orang responden 14 dari masih kurang mengetahui dikarenaka kurangnya informasi yang didapat dikarenakan kurang aktif dan
kurang berpartisipasi dalam kegiatan-pkegiatan mengenai sanitasi lingkungan. Limbah BAB sembarangan dapat mencemari lingkungan dimana ketika meresap
ketanah maka tanah akan tercemar dengan tercemarnya tanah secara terus menerus maka ini akan menyebabkan tercemarnya sumur sebagai sumber air
bersih dimana masyarakat kota bangun masih banyak menggunakan sumur bor sebagai sumber air bersihnya.
Tabel 23 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Limbah BAB
Sembarangan Dapat Menyebabkan Penyakit DiareMencret Karena Limbah Meresap Ketanah, Air Bersih dan Mengandung Bakteri E-Coli
No Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3 Setuju
Kurang setuju Tidak setuju
29 1
- 96
4 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015 Hampir semua responden setuju bahwa limbah buang air besar sembarangan
BAB dapat mencemari lingkungan kemudian akan menyebabkan penyakit diaremencret dikarenakan limbah meresap ketanah, air bersih dan mengandung
bakteri penyebab diare yakni bakteri E-coli. Sebanyak 29 responden 96 setuju dengan hal tersebut, mereka setuju karena memang limbah BAB sangat
68
mencemari lingkungan merusak tanah dan air bersih diketiarnya juga mengandung bakteri E-coli penyebab penyakit diare, mereka mengetahui hal
tersebut dari buku atau media informasi lainnya tentang kesehatan yang mereka baca dan juga dari kegiatan pemicuan dari lembaga YAKMI. Sementara 1 orang
responden 4 kurang setuju karena tidak dapat menjelaskan proses pencemaran limbah BAB sehingga kurang yakin jika limbah kotoran tinja bisa meresap
ketanah dan mencemari sumber air bersih, hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang didapatkan dan juga tidak aktif nya dalam kegiatan pemicuan.
Tabel 24 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Septictank
No Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
30 -
- 100
- -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015 Berdasarkan tabel 24 dapat dilihat bahwa keseluruhan responden yakni 30
orang mengetahui apa yang dimaksud dengan septictank, semua responden mengetahui dan mampu menjelaskan dengan baik apa yang dimaksud dengan
septictank dikarenakan semua responden memiliki septictank dirumahnya sebagai wadah penampungan kotoranlimbah tinja. Septictank merupakan bangunan
penampung kotoran tinja yang biasanya berukuran diatas 1x1 meter dan terbuat dari batu bata yang biasanya tidak kedap air sehingga limbah kotoran tinja
dibiarkan meresap ketanah.
69
Tabel 25 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Fungsi dan
Manfaat Septictank No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
30 -
- 100
- -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015 Berdasarkan tabel 24 dapat dilihat bahwa keseluruhan responden yakni 30
orang mengetahui apa fungsi dan manfaat septictank, semua responden mengetahui karena mereka semua memiliki septictank dirumahnya sebagai wadah
penampungan kotoranlimbah tinja. Fungsi septictank adalah menampung kotoran tinjalimbah rumah tangga dan manfaatnya yakni agar limbah BAB tidak berbau
karena berada didalam sebuah wadah yang tertutup sehingga tidak mencemari udara, akan tetapi manfaat septictank biasa tidak maksimal dikarenakan
mencemari lingkungan karena meresap dengan tanah sehingga dapat merusak tanah dan sumber air bersih.
Tabel 26 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Septictank
Ramah Lingkungan No
Kategori Frekuensi Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
19 11
- 63
37 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015
70
Berdasarkan tabel 26 bisa dilihat bahwa responden sebagian besar sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan septictank ramah lingkungan yakni
sebanyak 19 orang 63, pengetahuan ini mereka dapatkan melalui sosialiasipemicuan mengenai septictank ramah lingkungan dari lembaga YAKMI
dengan intensitas kehadiran yang aktif dan partisipasi yang juga aktif maka septictank ramah lingkungan ini sering mereka dengar dan mereka lihat sehingga
dapat menyampaikan dengan baik pengertian dari septictank ramah lingkungan tersebut. Sementara 11 orang responden 37 lainnya masih kurang mengetahui
karena belum bisa menjelaskan secara baik mengenai septictank ramah lingkungan, hal ini dikarenakan intensitas kehadiran mereka yang kurang dalam
sosialisasi tersebut sehingga tidak maksimal informasi yang mereka didapatkan. Septictank ramah lingkungan merupakan bangunan berdiameter 1,2 meter
dan tinggi 1,6 meter memiliki dua tabung, tabung pertama sebagai wadah untuk menampung kotoran tinja dan tabung kedua untuk menampung limbah rumah
tangga seperti air cucian mandi dan cuci piring. Kemudian pada tabung kedua di biakkan bakteri untuk mengolah air buangan menjadi air yang steril dan tidak
berbahaya ketika dilepaskan ke parit-parit rumah.
Tabel 27 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Fungsi dan
Manfaat Septictank Ramah Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
19 11
- 63
37 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015
71
Berdasarkan tabel 27 dapat dilihat bahwa responden sebagian besar sudah mengetahui fungsi dan manfaat septictank ramah lingkungan yakni sebanyak 19
orang 63, pengetahuan ini juga mereka dapatkan melalui sosialiasipemicuan mengenai septictank ramah lingkungan dari lembaga YAKMI dengpartisipasi
yang aktif didalam kegiatan tersebut sehingga pengetahuan dan informasi yang didapatkan maksimal. Selanjutnya 11 orang 37 dari responden masih kurang
mengetahui karena belum bisa menjelaskan secara baik mengenai septictank ramah lingkungan, hal ini juga dikarenakan intensitas kehadiran mereka yang
kurang dalam sosialisasi tersebut sehingga tidak maksimal informasi yang didapatkan.
Fungsi dari septictank ramah lingkungan ini adalah menampung dan mengolah kotoran tinja dan limbah rumah tangga menjadi limbah yang tidak
mencemari lingkungan, kemudian manfaatnya adalah tidak mencemari tanah dan sumber air bersih dan menghindarkanmeminimalisir resiko untuk terkontaminasi
bakteri penyebab penyakit diare.
Tabel 28 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Perbedaan
Septictank BiasaResapan Dengan Septictank Ramah Lingkungan No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
19 11
- 63
37 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015 Berdasarkan tabel 27 dapat dilihat bahwa responden sebagian besar sudah
mengetahui perbedaan antara septictank biasa resapan dengan septictank ramah
72
lingkungan yakni sebanyak 19 orang responden 63 mereka dapat membedakan keduanya dikarenakan sudah melihat langsung septictank tersebut dan proses
pembangunannya sehingga bisa membandingkan dengan septictank resapan yang mereka miliki. Sementara 11 orang 37 dari responden masih kurang
mengetahui karena belum bisa menjelaskan secara baik mengenai perbedaannya. Hal ini dikarenakan belum melihat langsung proses pembuatan septictank ramah
lingkungan tersebut dengan demikian pengetahuan akan septictank ramah lingkungan tersebut kurang sehingga tidak mampu membedakan kedua model
septictank tersebut dengan baik. Perbedaanya yakni terletak pada struktur bangunan dimana septictank biasa memakai batu bata yang bahannya bisa
meresap ketanah sedangkan septictank ramah lingkungan dibuat dengan percampuran 1 pasir berbanding 2 semen tanpa batu bata sehingga bangunan
kokoh dan kedap air, kemudian bentuknya juga berbeda memiliki 2 tabung dan fungsinya yang tidak hanya menampung tapi juga mengolah air buangan limbah
rumah tangga menjadi steril dan tidak mencemari lingkungan.
Tabel 29 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Tujuan
Program Pembangunan Septictank Ramah Lingkungan Oleh Lembaga YAKMI
No Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
18 12
- 60
40 -
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015
73
Berdasarkan hasil data pada tabel 29 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yakni 18 orang 60 mengetahui tujuan program bantuan
pembangunan septictank ramah lingkungan dari Lembaga YAKMI mereka mengetahui tujuan program tersebut karena pernah disampaikan didalam kegiatan
pemicuan tersebut. Sementara 12 orang responden 40 dari responden masih kurang mengetahui tujuan program tersebut dikarenakan partisipasi yang kurang
aktif dalam sosialisasi sehingga pemahaman mengenai septictank ramah lingkungan dan sanitasi lingkungan tidak maksimal dengan demikian tujuan dari
program tersebut juga kurang mereka pahami. Tujuan program bantuan pembangunan septictank ramah lingkungan oleh
Lembaga YAKMI adalah agar masyarakat sadar dan peduli terhadap kebersihan lingkungan, sehingga merubah pola perilaku mereka akan sanitasi lingkungan.
mencegah tercemarnya sumber air bersih akibat perilaku manusia untuk mengurangi meminimalisir penyakit mencretdiare didalam masyarakat.
Tabel 30 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Resiko Yang
Ditimbulkan Jika Tidak Menggunakan Septictank Ramah Lingkungan
No Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3 Mengetahui
Kurang mengetahui Tidak mengetahui
18 7
5 60
23 17
Jumlah 30
100
Sumber : Data primer 2015 Berdasarkan hasil data pada tabel 30 dapat dilihat bahwa sebagian besar
74
responden yakni 18 orang 60 mengetahui resiko yang ditimbulkan apabila tidak menggunakan septictank ramah lingkungan, mereka mengetahui resiko yang
ditimbulkan melalui kegiatan pemicuan dan juga berdasarkan apa yang mereka alami ketika menggunakan septictank resapan tersebut. Sementara 7 orang
responden 23 masih kurang mengetahui resikonya dikarenakan belum bisa menjawab dengan baik dikarenakan partisipasi yang kurang aktif dalam kegiatan
pemicuan sehingga informasi yang didapat juga tidak maksimal dan 5 orang responden 17 tidak mengetahui resiko yang ditimbulkan apabila tidak
menggunakan septictank ramah lingkungan. Hal tersebut karena mereka merasa septictank resapan yang mereka gunakan tidak pernah bermasalah sehingga
mereka yakin septictank biasa saja sudah cukup utnuk digunakan sehingga mereka tidak mengetahui resiko yang akan ditimbulkan apabila tidak menggunakan
septictank ramah lingkungan. Resiko yang ditimbulkan apabila tidak menggunakan septictank ramah
lingkungan seperti sumber air bersih yang akan tercemar kemudian akan sulit untuk mendapatkan sumber air bersih, terkena penyakit diaremencret akibat
tercemar bakteri E-coli.
5.3.2 Sikap Responden Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan