17
2.2.1 Masyarakat dan Macamnya
Masyarakat adalah satu kesatuan yang berubah yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan perubahan itu. Masyarakat mengenal
kehidupan yang tenang, teratur dan aman, disebabkan oleh karena pengorbanan sebagian kemerdekaan dari anggota – anggotanya, baik dengan
paksa maupun sukarela. Pengorbanan disini dimaksudkan menahan nafsu atau kehendak sewenang– wenang, untuk mengutamakan kepentingan dan
keamanan bersama, dengan paksa berarti tunduk kepada hukum–hukum yang telah ditetapkan negara dan sebagainya dengan sukarela berarti menurut
adaptasi dan berdasarkan keinsyafan akan persaudaraan dalam kehidupan bersama itu.
Cara terbentuknya masyarakat mendatangkan pembagian dalam : 1. Masyarakat Paksaan, umpamanya negara, masyarakat tawanan ditempat
tawanan dan sebagainya. 2. Masyarakat merdeka terbagi pula dalam :
a. Masyarakat alam nature yaitu yang terjadi dengan sendirinya suku,
golongan, yang bertalian karena darah atau keturunan, umumnya yang masih sederhana sekali kebudayaanya dalam keadaan terpencil atau
tak mudah berhubungan dengan dunia luar b.
Masyarakat budidaya, terdiri karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan keagamaan yaitu antara lain kongsi perekonomian,
koperasi gereja dan sebagainya.
18
2.2.2 Asal Masyarakat
Bermacam–macam penyelidikan dijalankan, untuk mendapat jawaban tentang asal masyarakat, tetapi tidak satupun yang dapat ditegaskan benar
semua pendapat hanya merupakan kira–kira dan pandangan saja. Antara lain orang berkesimpulan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri, hidup
dalam gua dipulau sunyi umpamanyas selalu ia akan tertarik kepada hidup bersama dalam masyarakat, karena:
1. Hasrat yang berdasar naluri kehendak diluar pengawasan akal untuk
memelihara keturunan, untuk mempunyai anak, kehendak akan memaksa ia mencari istri hingga masyarakat keluarga terbentuk.
2. Kelemahan manusia selalu terdesak ia untuk mencari kekuatan bersama,
yang terdapat dalam berserikat dengan orang lain, sehingga berlindung bersama–sama dan dapat pula mengejar kebutuhan kehidupan sehari – hari
dengan tenaga bersama. 3.
Aristoteles berpendapat, bahwa manusia ini adalah zoon politikon, yaitu mahluk sosial yang hanya menyukai hidup berkelompok atau sedikitnya
mencari teman untuk hidup bersama lebih suka dari pada hidup sendiri. 4.
Lain dari pada Aristoteles maka Bergson lahir 1895 berpendapat, bahwa manusia ini hidup bersama bukan karena oleh persamaan melainkan oleh
karena perbedaan yang terdapat dalam sifat, kedudukan dan sebagainya, demikian oleh karena pendapat ini berdasar kepada pelajaran dialektika,
yang mencoba melihat kebenaran dalam kenyataan dengan mengadakan
perbedaan dan perbandingan Shadily, 1993 : 52 .
19
2.2.3. Pengembangan Masyarakat