44
c. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukandengan
mengajukan pertanyaan secara langsung denganresponden yang dilakukan untuk memenuhi keleengkapan dari pengisian kuesioner.
d. Dokumentasi, yaitu berupa hasil pengamatan langsung berupa
gambarfoto yang dimuat pada halaman lampiran.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, sehingga nantinya
peneliti dapat menggambarkan informasi data yang diperoleh dalam penelitian
.
Pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa editing, proses pemberian identitas coding dan proses pembeberan
tabulating. 1.
Editing, adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini diperlukan karena data yang
dihimpun kadangkala belum memenuhi harapan peneliti, diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan dan bahkan
terlupakan. 2.
Pengkodean, adalah pemberian identitas pada data yang sudah di edit sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.
3. Tabulasi, adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud tabulasi
adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dengan mengatur angka-angka serta menghitungnya Bungin 2009:164-168.
45
Setelah itu akan disusun dalam bentuk tabel tunggal dan menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi,
dan partisipasi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial.Sebelum menentukan klasifikasi persepsi, sikap, dan partisipasi, maka
ditentukanlah interval kelas sebagai skala pengukuran, yaitu:
�������� ����� = ����� ��������� � − ����� �������ℎ �
������ ����� �
= 1
− −1 3
= 2
3
= 0,66
Maka untuk menentukan kategori responden positif, respon netral atau respon negatif dapat dilihat dengan adanya nilai batasan sebagai berikut:
1. Respon dengan nilai -1 sampai dengan -0,33
= respon negatif 2.
Respon dengan nilai -0,33 sampai dengan 0,33 = respon netral
3. Respon dengan nilai 0,33 sampai dengan 1
= respon positif
46
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Kelurahan Kota Bangun
Kelurahan Kota Bangun berada di Kecamatan Medan Deli dan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Medan. Kelurahan Kota
Bangun berada pada ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut dan merupakan daerah dataran rendah. Sementara itu curah hujan mencapai rata-rata
2510-3000 MM per tahun dengan temperatur udara sekitar 30ºC-33ºC. Sedangkan PH tanah adalah 5,5-7. Udara di Kota Bangun sangat bau dan berdebu kondisi
udara di kelurahan ini sangat tercemar berat, tiap hari kita akan melihat awan yang tertutup oleh awan jarang sekali langit terlihat biru dan jernih. Hal ini disebabkan
banyaknya pabrik yang terdapat di daerah tersebut sehingga polusi yang dihasilkan pabrik tersebut berpengaruh terhadap kondisi udaranya. Akan tetapi
masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi tersebut dan tidak memperdulikannya. Kelurahan Kota Bangun mempunyai batas-batas wilayah yaitu:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Titipapan kec. Medan Deli
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Mabar kec. Medan Deli
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Manunggal Kabupaten Deli Serdang
Kelurahan Kota Bangun ini terdiri dari 8 lingkungan yang masing- masing dipimpin oleh seorang kepala lingkungan. Sementara itu wilayah
Kelurahan Kota Bangun sebagian besar dimanfaatkan sebagai areal pemukiman