8
program yang dibuat ini tidak sepenuhnya gratis bagi para penerima bantuan, yakni diberikan sekitar 2.5 Juta Rupiah untuk setiap septictank nya, dimana
biaya total untuk membangun septictank ramah lingkungan ini sekitar 3.5 - 4 Juta per unit nya. Sehingga para penerima bantuan harus tetap mengeluarkan
uangnya untuk membangun septictank ini sekitar 1 – 1.5 Juta Rupiah. Hal ini menjadi sangat menarik bagi peneliti karena septictank ramah
lingkungan ini adalah hal yang baru dan sangat asing bagi masyarakat Kelurahan Kota Bangun. Masyarakat Kota Bangun masih banyak yang belum
memiliki septictank, sehingga banyak masyarakatnya yang membuang limbah rumah tangga dan mengalirkannya langsung ke parit-parit disekitar rumah
mereka tanpa di alirkan ke septictank terlebih dahulu yang kemudian sungai disekitarnya menjadi tempat pembuangan akhirnya yakni Sungai
Deli.Berdasarkan hal-hal yang terurai di latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana respon dari warga dampingan yang
akan diberikan bantuan sanitasi melalui septictank ramah lingkungan, yang
akan dituangkan pada penelitian yang berjudul : “ Respon Masyarakat Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan Dampingan
Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia YAKMI di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan maka masalah penelitian ini dirumuskansebagai berikut : “Bagaimana respon
masyarakat terhadap sanitasi melalui septictank ramah lingkungan dampingan
9
Lembaga Pelayanan Kesejahteraan masyarakat Indonesia YAKMI di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan”.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat terhadap sanitasi melalui septictank ramah lingkungan
dampingan Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia
YAKMI di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan. 1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Secara akademis, dapat memberikan sumbangan positif terhadap
khasanah keilmuan di Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial. 2.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi lingkungan bagi kesehatan
masyarakat,agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan serta perubahan pola perilaku masyarakat terhadap sanitasi lingkungan.
3. Sebagai referensi bagi peneliti lain untukmenambah bahan
penelitian dalam melengkapi suatu karya ilmiah.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
10
Bab ini berisikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, defenisi
konsep dan defenisi operasional. BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik
analisis data. BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang sejarah singkat serta gambaran umum lokasi penelitian dan data-data lain yang berhubungan dengan
objek yang diteliti. BAB V : ANALISIS DATA
Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta dengan analisisnya.
BAB VI : PENUTUP Bab ini berisikan tentang hal-hal pokok berupa kesimpulan dan
saran dari hasil penelitian.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Respon
Responberasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan, atau tanggapanreaction. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga
dijelaskan definisi responadalah berupa tanggapan, reaksi, dan jawaban. Respon bermula dari adanya suatu tindakanpengamatan yang menghasilkan suatu kesan
sehinggakonsep responmanusia lebih banyak dikemukakan oleh bidang-bidang ilmu sosial yang melihat respon pada tindakan dan perilaku individu, kelompok,
atau masyarakat.
Secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi respon seseorang, yaitu:
a. Diri orang yang bersangkutan yang melihat dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi oleh sikap,
motif, kepentingan, dan harapannya. b. Sasaran respon tersebut, berupa orang, benda, atau peristiwa. Sifat-sifat
sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap respon orang melihatnya. Dengan kata lain gerakan, suara, ukuran, tindak-tanduk, dan ciri-ciri lain
dari sasaran respon turut menentukan cara pandang orang. c. Faktor situasi, respon dapat dilihat secara kontekstual yang berarti dalam
situasi mana respon itu timbul pula mendapat perhatian. Situasi merupakan