Pernyataan Etos Masyarakat Nilai-nilai Kepahlawanan Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin

97

5.2.8 Pernyataan Etos Masyarakat

Etos merupakan salah satu ciri masyarakat yang berbeda antara satu dengan yang lain. Seperti halnya masyarakat Nagari Ulakan etos yang mereka miliki tentu saja berbeda dengan etos masyarakat melayu lainnya yang ada di Indonesi. Perbedaan tersebut bukan karena lingkungan alam yang ada disekitanya geografis tetapi juga berdasarkan adat istiadat yang melingkupi kehidupan mereka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Etos adalah pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial Depdikbud, 1996:237 oleh karena itu, wajar saja terjadi perbedaan etos antara masyarakat Melayu yang ada di Indonesia. Hal ini karena pandangan hidup ini lebih ditumpukan kepada keadaan geogarafis dan adat istiadat yang mereka miliki. Salah satu nilai-nilai kepahlawananan adalah sebagai alat untuk mengawasi norma-norma kemasyarakatan, maka Munir Ali meletakkan dasar-dasar penelitian etos kemasyarakatan pada beberapa konsep yaitu a konsep budi dan jasa,b konsep menghormati alam, c konsep loyalitas dan menghormati norma-norma. Berbuat kebaikan dan jasa terhadap keluarga, masyarakat dan alam sekeliling merupakan tindakan yang termasuk kedalam konsep budi dan jasa bagi masyarakat Nagari Ulakan. Oleh karena itu, orang yang semasa hidupnya selalu berbuat budi dan jasa kepada orang banyak maka namanya akan selalu dikenang dan dihormati sebagai tokoh yang memiliki kehormatan. Informan bernama Idris mengatakan Bagitu pula dengan Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin, yang semasa hidupnya sangat banyak bebuat budi dan jasa kepada masyarakat sekitarnya melalui perjuangannya yang begitu berharga bagi masyarakat di Nagari Ulakan. Budi dan jasa ini terus dikenang dan Universitas Sumatera Utara 98 dihormati oleh masyarakat Nagari Ulakan ketika Ia sudah meninggal dunia pun masih saja dijadikan tempat mengadu dan meminta sesuatu oleh masyarakat pengikutnya. 34 Selain memiliki budi dan jasa, cerita sejarah juga memiliki nilai menghormati alam sekeliling. Dalam hal ini masyarakat Nagari Ulakan percaya bahwa dengan melahirkan sikap menghormati alam sekitar akan membuat diri kita akan disayang oleh alam. Bila kita melawan kehendak alam, maka kebinasaanlah yang akan didapatkan. Oleh karena itu, mehormati arwah orang yang sakti misalnya, merupakan wujud dari sikap menghormati alam sekitar dan begitu pula dengan sikap menghormati kuburan dari orang sakti tersebut. Dengan sikap ini, mereka percaya bahwa alam pasti dapat membatu seluruh kesulitan hidup yang mereka hadapi. Menjalin hubungan dengan alam sekitar dengan baik pasti akan menghasilakan sesuatu yang baik, inilah konsep pemikiran masyarakat Nagari Ulakan terhadap alam sekitarnya. Konsep yang ketiga yaitu loyalitas dan menghormati norma-norma adalah perwujudan dari kedua konsep diatas yang diterapkan masyarakat Nagari Ulakan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Loyalitas terhadap kepercayaan mereka bahwa cerita sejarah Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin merupakan cerita sejarah yang harus dijaga kelestariannya dan harus tetap dihormati sebagai sebuah cerita yang memiliki nilai sakral karena menyangkut tentang kepercayaan dan agama mereka. Loyal terhadap Tuanku Keramat Syekh Burhanuddin sebagai orang yang mampu memberi dan memenuhi keinginan mereka. Oleh karena itu mereka harus menghormati norma-norma yang terkandung didalam cerita tersebut, seperti norma-norma budaya dan agama, khususnya norma agama. Norma-norma agama yang harus tetap dipertahankan sebagai panduan hidup sehingga tatanan kehidupan mereka dapat lestari. 34 Idris, Wawancara, Korong Ganting Tangah Padang, Sabtu, 18 April 201510:00 Universitas Sumatera Utara 99

5.2.9 Sebagai Perwujudan Sikap dan Pegangan Hidup