Pengertian Pola Komunikasi Organisasi

Adapun istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu Communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya communis yang bermakna umum atau bersama-sama. Dengan demikian komunikasi menurut Lexicographer Fajar, 2009, menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Sedangkan menurut Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik oleh Marhaeni Fajar, menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. 4 Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu ada yang dilakukan secara lisan, tatap muka, atau melalui media baik media massa dan media nonmassa. Jadi komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat intensional intensional, mengandung tujuan karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada komunikan yang dijadikan sasaran. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, 4 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 31-32 pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. 5 Organisasi berasal dari bahasa latin organizare, yang secara harfiah berarti sistem dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Organisasi adalah bentuk kelompok karena di dalamnya ada orang-orang yang berkumpul. Organisasi didefinisikan sebagai suatu kumpulan atau system individual yang melalui suatu jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. 6 Organisasi merupakan bentuk perkumpulan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, organisasi dimaknai sebagai kesatuan yang terdiri atas bagian atau orang dalam perkumpulan untuk tujuan tertentu atau kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. 7 Menurut Devito Bungin, 2007, organisasi adalah sebuah kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jumlah anggota organisasi bervariasi dari tiga atau empat sampai dengan ribuan. Organisasi juga memiliki struktur formal maupun informal. Dalam sebuah organisasi memiliki jabatan yang berbeda dan 5 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi Bandung: Rosdakarya, 2004, h. 3 6 Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, h. 178-179 7 Sarjan, Aku Bangga Menjadi Warga Negara Solo: Platinum, 2012, h. tanggungjawab yang berbeda pula, seperti pemimpin, staf pemimpin, dan karyawan. 8 Menurut Redding dan Sanborn Muhammad, 2011, komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi dari orang-orang yang sama tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengar, menulis, dan komunikasi evaluasi program. 9 Komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia Human Communication yang terjadi dalam konteks organisasi dimana terjadi jaringan-jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain. Dengan demikian, komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi antara pemimpin dengan pegawai atau sesama pegawai untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik melalui media maupun face to face. 10 Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi didalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi organisasi dapat bersifat formal dan informal. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. 8 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Jakarta: Kencana, 2007, h. 273-274 9 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi aksara, 2011, h. 65 10 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 274 Pesannya berupa cara kerja, produktivitas, dan pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual. 11 Jadi, pola komunikasi organisasi adalah bentuk yang tetap dalam menyampaikan pesan didalam suatu organisasi antara atasan dengan bawahan ataupun sebaliknya dan sesame pegawai untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik melalui media maupun face to face. Penyampaian pesannya tidak hanya dalam pekerjaan tetapi untuk saling berbagi informasi dan mempererat silaturahmi. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah adalah: a. Pemberian atau penyampaian instruksi kerja. b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan. c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku. d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas adalah penyampaian informasi tentang pekerjaan atau tugas yang sudah dilaksanakan, persoalan-persoalan pekerjaan atau tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan, penyampaian saran-saran 11 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta: Grasindo, 2004, h. 54-55 perbaikan dari bawahan, penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya. 12

2. Macam-macam Pola Komunikasi Organisasi

Terdapat lima pola aliran informasi yang dapat dijumpai di umumnya kelompok dan organisasi, diantaranya sebagai berikut : 13 1. Pola lingkaran Pola lingkaran tidak memiliki pemimpin. Semua anggota posisinya sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain disisinya. 2. Pola Roda Pola roda memiliki pemimpin yang jelas, yaitu yang posisinya di pusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ingin berkomunikasi dengan anggota lain, maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya. 3. Pola Y Pola Y relatif kurang tersentralisasi dibanding dengan pola roda, tetapi lebih tersentralisasi dibanding dengan pola lainnya. Pada pola Y juga terdapat pemimpin yang jelas. Anggota ini 12 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, dan Aplikasi Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 111-112 13 Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek Malang: UMM Press, 2008, h. 57 dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang lainnya. Ketiga anggota lainnya komunikasinya terbatas hanya dengan satu orang lainnya. 4. Pola Rantai Pola rantai sama dengan pola lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat di sini. Orang yang berada diposisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di posisi lain. 5. Pola Semua Saluran atau Bintang Pola semua saluran atau bintang hampir sama dengan pola lingkaran dalam arti semua anggota adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam struktur semua saluran, setiap anggota lainnya. Pola ini memungkinkan adanya partisipasi anggota secara optimum. 14 14 Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek, h. 57- 58