Macam-macam Pola Komunikasi Organisasi
dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang lainnya. Ketiga anggota lainnya komunikasinya terbatas hanya
dengan satu orang lainnya. 4.
Pola Rantai Pola rantai sama dengan pola lingkaran kecuali bahwa para
anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat di sini. Orang
yang berada diposisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di posisi lain.
5. Pola Semua Saluran atau Bintang
Pola semua saluran atau bintang hampir sama dengan pola lingkaran dalam arti semua anggota adalah sama dan semuanya
juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam struktur semua saluran,
setiap anggota lainnya. Pola ini memungkinkan adanya partisipasi anggota secara optimum.
14
14
Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek, h. 57- 58
Meskipun organisasi formal sangat mengandalkan proses berurutan umum untuk menghimpun dan menyebarkan informasi,
pola khusus aliran informasi berkembang dari kontak antar persona yang teratur dan cara-cara rutin pengiriman dan penerimaan pesan.
Katz dan Kahn Wayne Pace, 2006 menunjukkan bahwa pola atau keadaan urusan yang teratur mensyaratkan bahwa komunikasi
diantara para anggota sistem tersebut dibatasi. Sifat asal organisasi mengisyaratkan pembatasan mengenai siapa berbicara kepada
siapa. Burgess mengamati bahwa karakter komunikasi yang ganjil dalam organisasi adalah bah
wa “pesan mengalir menjadi sangat teratur sehingga dapat berbicara tentang jaringan atau struktur
komunikasi”. Ia juga mengatakan bahwa organisasi formal mengendalikan struktur komunikasi dengan menggunakan sarana
tertentu seperti penunjukan otoritas dan hubungan-hubungan kerja, penetapan kantor, dan fungsi-fungsi komunikasi khusus.
15
Analisis eksperimental pola-pola komunikasi menyatakan bahwa pengaturan tertentu mengenai “siapa berbicara kepada
siapa” mempunyai konsekuensi besar dalam berfungsinya organisasi. Dalam komunikasi organisasi berbicara tentang
informasi yang berpindah secara formal dari seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang lain yang otoritasnya lebih
rendah - komunikasi ke bawah, informasi yang bergerak dari suatu
15
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan Bandung: Rosdakarya, 2006, h. 174
jabatan yang otoritasnya lebih rendah kepada orang yang otoritasnya lebih tinggi - komunikasi ke atas, informasi yang
bergerak di antara orang-orang dan jabatan-jabatan yang sama tingkat otoritasnya
– komunikasi horizontal, informasi yang bergerak diantara orang-orang dan jabatan-jabatan yang tidak
menjadi atasan ataupun bawahan satu dengan yang lainnya dan mereka mereka menempati bagian fungsional yang berbeda
– komunikasi lintas saluran.
16
Maka komunikasi yang efektif dan terbuka akan memudahkan penjabaran kebijakan, sekaligus juga memberikan
fasilitas kelancaran kerja. Komunikasi juga menjadi sarana primer untuk mengubah tingkah laku, dengan jalan mempengaruhi dan
menyakinkan para pengikut. Maka ada dua bentuk komunikasi dalam kepemimpinan organisasi, yaitu komunikasi satu arah one
way communication dan komunikasi dua arah two way communication. Masing-masing bentuk komunikasi memiliki
kelebihan dan kelemahannya.
17
Dimensi komunikasi internal terdiri dari komunikasi vertikal dan horizontal, yaitu:
1. Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal yakni komunikasi dari atas ke bawah atau sebaliknya, adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan
16
Ibid., h. 174-184
17
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2008, h. 138-139
dan dari bawahan kepada pemimpin secara timbal balik. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi,
petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, penjelasan-penjelasan, dan lain-lain kepada bawahannya.
2. Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal ialah komunikasi secara mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf, karyawan sesama
karyawan, dan sebagainya. Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal. Mereka berkomunikasi satu
sama lain bukan pada waktu sedang bekerja, melainkan pada waktu istirahat, sedang rekreasi, atau pada waktu pulang
kerja.
18
Menurut arah aliran informasi, komunikasi dapat dibedakan menjadi lima bagian, yaitu :
19
a. Komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas adalah komunikasi dari bawahan kepada atasan. Tujuan komunikasi keatas adalah
untuk memperoleh informasi, keterangan tentang kegiatan dan pelaksanaan tugas para pegawai pada tingkat rendah.
Bentuk-bentuk informasi yang dapat disampaikan oleh para bawahan kepada atasan atau pimpinan adalah laporan,
keluhan, pendapat dan saran.
18
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Bandung: Rosdakarya, 2007, h. 122-124
19
Wursanto, Etika Komunikasi Kantor Yogyakarta: Kanisius, 1987, h. 44-56
Organisasi yang efektif memerlukan komunikasi ke atas sama banyak dengan komunikasi ke bawah yang
diperlukan. Komunikasi ke atas yang efektif sangat sukar dicapai, terutama dalam organisasi yang besar.
20
b. Komunikasi ke bawah
Komunikasi ke bawah mengalir dari pimpinan kepada bawahan, dari manajemen puncak ke manajemen
menengah, manajemen yang lebih rendah terus mengalir kepada para pegawai bawahan atau pekerja. Setiap
pimpinan dalam bidang dan tingkat apapun harus mampu mengadakan komunikasi, memberikan informasi, ide-ide
kepada para bawahan, baik secara langsung maupun tidak. Komunikasi ke bawah dimaksudkan agar para bawahan
mengetahui yang
harus dikerjakan,
bagaimana pelaksanaannya dan bagaimana metode kerjanya serta apa
tujuannya. Bentuk komunikasi ke bawah yang paling umum
ialah instruksi
kerja, memo
resmi, pernyataan
kebijaksanaan, prosedur, buku pedoman dan publikasi perusahaan. Dalam kebanyakan organisasi, komunikasi ke
bawah sering tidak lengkap dan tidak akurat.
21
c. Komunikasi Horisontal
20
James L. Gibson, dkk, Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses Jakarta: Erlangga, 1993, h. 110
21
James L. Gibson, dkk, Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, h. 110
Komunikasi horisontal disebut juga komunikasi ke samping atau mendatar, yang berarti bahwa komunikasi
antar pegawai yang mempunyai kedudukan setingkat atau sama. Komunikasi ini pada umumnya bersifat pemberian
informasi, keterangan-keterangan antarpemimpin satuan unit organisasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
kebijaksanaan pemimpin. Mekanisme untuk menjamin adanya komunikasi
horisontal biasanya tidak ada dalam desain sebuah organisasi, maka pelaksanaanya terserah kepada para
manajer. Komunikasi antar rekan sejawat sering diperlukan untuk mengadakan koordinasi dan juga dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
22
d. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang berlangsung antara pegawai pada tingkat kedudukan yang berbeda, pada
tugas atau fungsi yang berbeda dan tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lain. Komunikasi ini
merupakan saluran yang paling jarang dipakai dalam organisasi, saluran ini penting dalam situasi dimana para
22
James L. Gibson, dkk, Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, h. 111
anggota tidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui saluran lainnya.
23
e. Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yakni pihak komunikator.
Dalam pihak komunikan tidak diberi kesempatan memberikan reaksi terhadap pesan-pesan yang diterima dari
komunikator. Dalam hal ini dapat memberikan kesan kepada pemimpin yang bersifat otoriter.
Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat timbal balik baik dari pihak komunikator maupun
dari pihak komunikan. Dalam hal ini komunikan diberi kesempatan untuk memberikan reaksi atau tanggapan
terhadap berita yang diterima dari komunikator. Komunikasi individual lebih terbuka dan efektif dengan
orang-orang di
lingkungannya, serta
yang mempunyai
kedudukannya lebih tinggi. Pertukaran informasi secara horisontal antara organisasi yang sama kurang menimbulkan distorsi karena
adanya persamaan ciri-ciri antar pertemanan yang memiliki kerangka pengalaman yang sama. Isi pesan yang dibawa oleh arus
horisontal lebih berhubungan dengan tugas informasi koordinasi. Sedangkan arus informasi ke bawah dan ke atas menyediakan
23
James L. Gibson, dkk, Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, h. 111
umpan balik bagi hasil pelaksanaan organisasi. Hal ini berarti bahwa arus komunikasi vertikal membawa pesan yang memiliki
potensi lebih bersifat mengancam, sedangkan arus informasi horisontal lebih bersifat informal.
24