Hambatan – Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi

3. Perasaan Hambatan ini merupakan bagaimana perasaan penerima pada saat dia menerima pesan komunikasi akan mempengaruhi cara dia menginterpretasikan pesan. 4. Bahasa Kata-kata memiliki makna yang berbeda antara seseorang dengan orang lain. Umur, pendidikan, lingkungan kerja dan budaya adalah hal-hal yang secara nyata dapat mempengaruhi bahasa yang dipakai oleh seseorang. Sementara menurut Wursanto Masmuh, 2008, bahwa hambatan komunikasi dapat dibedakan menjadi 6 macam yaitu: 35 1. Hambatan yang bersifat teknis Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan oleh organisasi, kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadi komunikasi yang efektif, penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak memadai. 2. Hambatan perilaku Hambatan ini dapat terjadi karena prasangka yang didasarkan kepada emosi, suasana otoriter, ketidakmauan untuk berubah, sifat yang egosentris. 3. Hambatan bahasa 35 Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek, h. 82-85 Penggunaan bahasa oleh seorang pemimpin atau komunikator dengan tanpa menghiraukan kemampuan bawahan atau orang yang diajak berbicara akan menimbulkan salah pengertian miscommunication. 4. Hambatan struktur Hambatan yang disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat dan job dalam struktur organisasi. Kadang-kadang seseorang bawahan merasa takut dan malu apabila berhubungan dengan atasannya atau pemimpinnya, apalagi pemimpin yang bersangkutan seorang yang cukup berwibawa dan disegani. 5. Hambatan jarak Hambatan seorang pemimpin yang jaraknya berjauhan dalam berkomunikasi. Karena tidak semua anggota organisasi selalu berkomunikasi langsung, setiap karyawan tidak selamanya berada di suatu tempat tertentu. Komunikasi dalam organisasi ini akan sulit jika tidak ditunjang dengan suatu peralatan komunikasi yang memadai, yang mengakibatkan keterlambatan berita yang disampaikan. 6. Hambatan latar belakang Perbedaan latar belakang dapat menimbulkan hambatan dalam komunikasi. Hambatan ini dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu latar belakang sosial dan latar belakang pendidikan. Setiap organisasi atau perusahaan tidak hidup dan bekerja dalam suatu ruang hampa, maka pekerjaan akan dapat dipengaruhi oleh komunikasi informasi dari luar yang masuk ke dalam organisasi. Komunikasi merupakan faktor yang menentukan dalam keberhasilan suatu tujuan yang akan dicapai oleh suatu organisasi. Jika suatu komunikasi tidak berjalan dengan baik, maka pertentangan dalam organisasi dapat terjadi yang disebabkan oleh salah pengertian dalam pemberian dan penerimaan argumentasi yang diberikan atau karena kekurangan informasi. 36 Saluran komunikasi antara atasan dengan bawahan sangat terbatas. Banyaknya perintah dan pesan yang mengalir dari pimpinan ke arah bawahan untuk dilaksanakan, maka dengan adanya hal tersebut menimbulkan banyaknya perbedaan interpretasi yang mudah terjadi. Selain itu biasanya pesan yang mengalir dari atasan bersifat biasa, tetapi ketika disampaikan ke bawahan pesannya berubah menjadi pesan yang mengalir bersifat keras. 37 Komunikasi sukar diadakan dalam suatu organisasi besar, terutama apabila terdapat kelompok-kelompok kerja yang jarang bertemu. Hal ini disebabkan oleh faktor waktu yang sering tidak memungkinkan komunikasi antaranggota organisasi. Karena bagian-bagian organisasi 36 Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek Hubungan Masyarakat dan Periklanan Bandung: Binacipta, 1989, h. 65-68 37 Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek Hubungan Masyarakat dan Periklanan, h. 73 terpisah satu sama lain, maka sifat otonom atau menganggap bahwa dirinya yang terpenting terdapat pada anggota organisasi. Hal ini dapat mengakibatkan suasana dan jaminan kerja kurang, disorganisasi bahkan desintegrasi dalam organisasi. 38 Hohenberg Susanto, 1989 mengatakan bahwa hubungan komunikasi ke atas maupun ke bawah mengalami banyak kesukaran, apalagi bila dalam suatu organisasi, komunikasi diadakan oleh orang yang agresif atau kalau komunikasi hanya diadakan bila ada hal-hal yang luar biasa. Maka dari itu, komunikasi ke atas harus dirangsang melalui pendekatan HAM Hubungan antar Manusia. 39 Komunikasi ke atas penting bagi organisasi, namun sulit dikendalikan. Karena pesan yang mengalir ke atas merupakan pesan yang perlu didengar oleh hierarki yang lebih tinggi. Para pekerja sering enggan mengirim pesan yang negatif, karena khawatir dianggap sebagai trouble maker pembuat kekacauan. Selain itu komunikasi antar sesama pegawai pun terdapat masalah yaitu bahasa yang khusus dikembangkan oleh divisi tertentu di dalam organisasi. Bahasa semacam itu seringkali sulit dipahami oleh penerima pesan. 40 Hambatan yang terjadi dalam suatu organisasi dapat juga ditimbulkan karena karyawan itu sendiri yang membuat komunikasi tidak 38 Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek Hubungan Masyarakat dan Periklanan, h. 74 39 Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek Hubungan Masyarakat dan Periklanan, h. 86 40 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta: Grasindo, 2004, h. 63-65 lancar. Karena jika karyawan selalu berhubungan baik dengan karyawan lainnya, maka komunikasi yang terjalin sangat baik dan adanya keterbukaan antar pegawai dan tujuan yang ingin dicapai akan terwujud. Selain itu, komunikasi juga didukung oleh penyediaan media untuk menyampaikan informasi. 38 BAB III GAMBARAN UMUM PT. ARGA BANGUN BANGSA ESQ LEADERSHIP CENTER

A. Sejarah Berdirinya PT. Arga Bangun Bangsa ESQ Leadership Center

Bermula dari sebuah buku yang diterbitkan dan dipasarkan sendiri oleh penulisnya, ESQ kemudian bertransformasi menjadi sebuah pelatihan sumber daya manusia. ESQ Leadership Center adalah lembaga training sumber daya manusia yang bertujuan membentuk karakter melalui penggabungan 3 potensi manusia yaitu kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Selama ini, ketiga potensi tersebut terpisah dan tidak didayagunakan secara optimum untuk membangun sumber daya manusia. Akibatnya, terjadi krisis moral dan split personality yang berdampak pada turunnya kinerja. Lebih buruk lagi, mereka menjadi manusia yang kehilangan makna hidup serta jati dirinya. 1 Training ESQ adalah solusi untuk menjawab permasalahan tersebut dengan menggunakan metode spiritual engineering yang komprehensif serta berkelanjutan. Melalui training ESQ, ketiga potensi manusia digabungkan dan dibangkitkan sehingga terbentuk karakter yang 1 Ary Ginanjar, “Your Partner in Character Building,” artikel diakses pada 7 Januari 2013 dari http:www.esqway165.comabout-us tangguh, kompetensi secara total dan peningkatan produktivitas sekaligus melahirkan kehidupan yang bahagia dan penuh makna. 2 Sejak 16 Mei 2000, ESQ LC telah menjadi salah satu lembaga pelatihan sumber daya manusia terbesar di Indonesia. Setiap bulan terselenggara rata-rata 100 even training di dalam maupun luar negeri, dan menghasilkan alumni per bulan rata-rata 10.000-15.000 orang. Sampai dengan saat ini, telah terselenggara lebih dari 5.000 training data per Nopember 2010 dengan total alumni lebih dari 1 juta orang data per Nopember 2010. Untuk melaksanakan itu semua, ESQ Leadership Center saat ini didukung lebih dari 500 orang karyawan. Sejak tahun 2006, mulai diselenggarakan training di luar negeri seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Belanda, Amerika Serikat, dan Australia. Tahun 2009, beberapa negara lainnya seperti Jepang, Dubai, Mesir pun menunggu untuk terselenggaranya training ESQ. Khusus di Malaysia, sejak bulan April 2007 secara resmi dibuka cabang ESQ di Malaysia. Training ESQ bukan hanya ditujukan bagi kalangan dewasa namun juga bagi mahasiswa, remaja dan anak-anak, sebagai generasi penerus masa depan yang harus diselamatkan. Menyadari akan tanggung jawab sosialnya, ESQ LC bekerjasama dengan Forum Komunikasi Alumni ESQ telah melaksanakan berbagai program bagi masyarakat dan salah satu diantaranya adalah training cuma-cuma bagi 95.981 data per Mei 2010 2 M. Syauqi, Tugas Budaya Organisasi Jakarta: PT. Arga Bangun Bangsa, 2013, h. 7-8